Yang Terluka
Mendekap diri dibalik tirai
Yang tersembunyi dari pengintai
Demi menyembunyikan sebuah rahasia
Juga sebuah rasa
Bukan soal perasaan suka
Terhadap sesama manusia
Tetapi harapan yang ingin diwujudkan
Dalam sebuah bentuk yang diimpikan
Awalnya percaya diri
Dengan usaha tak henti
Walau pada akhirnya menyakiti
Dan berakhir menangis seorang diri
Pengharapan Menyakitkan
Tak pernah ada yang menduga
Terhadap hasil yang ada
Sekeras apa pun usaha
Hanya Sang Maha Kuasa yang tahu hasilnya
Saat itu ada rasa bahagia
Tentang impian yang menjadi nyata
Melupakan tentang segalanya
Tentang pengharapan yang bisa menjadi petaka
Ada hal yang salah
Namun dirinya enggan percaya
Ada hal yang mengecewakan
Sebab tak berakhir seperti yang diharapkan
Mereka benar rupanya
Pilihannya salah
Mereka benar rupanya
Bahwa tak semua bisa berjalan semestinya
Sesak di dada adalah konsekuensi
Terhadap kenekatan sendiri
Tangis tak lagi berarti
Sekalipun diiringi penyesalan yang mengiris hati
Jalan Berliku
Memang tak baik menghakimi diri
Terhadap sebuah usaha yang dijalani
Meski tahu hasil mengkhianati
Dan berakhir sakit hati
Bulir air mata membasahi
Ditengah hujan yang mengguyur bumi
Meratapi kegagalan hari ini
Juga rasa pilu yang teringat kembali
Sekian banyak yang terjadi
Tak ada yang berhasil dan membanggakan hati
Sehingga keputusasaan merajai
Memporak-porandakan hati
Cukupkah begini?
Seorang diri
Merutuki diri
Dan tak ingin mencoba lagi
Di Balik Pintu Kamar
Seharian mengunci diri
Beralasan belajar untuk ujian esok hari
Padahal itu hanya dusta
Guna menutupi maksud yang sebenarnya
Terkadang ada hal yang tak ingin diceritakan
Kepada semua orang
Hanya untuk diri sendiri
Dan dipendam di dalam hati
Tangis jadi hal yang memalukan
Karena menyiratkan kecengengan
Senyum jadi hal yang istimewa
Karena menyiratkan bahagia
Bagaimana tidak bersandiwara
Jika pandangan mereka seperti itu
Pandangan yang melecut diri
Untuk baik-baik saja walau sakit hati
Jatuh hati
Tak pernah terlintas di hati
Untuk mendapat cinta sejati
Nyatanya tak seindah mimpi
Yang bisa berkhayal sesuka hati
Dia seharusnya tak memulai
Untuk percakapan yang tak diperlukan
Seharusnya dia menghindar
Dan hanya fokus pada tujuan
Namun, dia justru melenceng dari tujuan
Dengan dalih hanya sebuah candaan
Untuk mencairkan suasana yang tertekan
Agar rileks kemudian
Dusta itu dipercaya begitu saja
Hingga akhir baru menyadari semuanya
Dia memancing perasaan yang ada
Untuk jatuh hati padanya
Baca Juga: KISAH RUMPUT TEKI BERBUAH PADI
Â
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.