KISAH RUMPUT TEKI BERBUAH PADI


Sebuah kisah yang tak masuk logika

Dari sebatang rumput yang merasa tak berguna

Lambat laun dia tumbuh dari sebuah luka

Perlahan menancapkan akar yang tak seberapa

Berharap mampu tegak berdiri walau dipandang sebelah mata

 

Siapa yang kan mengira akhir sebuah kisah

Ketika bulir padi mulai tumbuh di sela-sela batang rumput teki

Mengintip malu-malu dari dari kuncup hijau

Menghitung hari demi hari untuk sebuah bukti

 

Semua takjub memandang meski tak percaya

Bulir kuning keemasan benar-benar tumbuh di sana

Menguji sebuah ketidakpercayaan

Mematahkan seruan-seruan pahit yang terus mencerca

Menyuarakan pembelaan dari ketakberdayaan

 

Sang rumput terdiam kebingungan

Menatap nanar bulir-bulir emas dengan takjub

Mengapa bisa terjadi semua di luar ekspektasi

Siapa dia hingga anugrah datang menghampiri

Masih terpana teringat kisah seekor ulat

Yang keluar dari batu 

Itu nyata meski semua tak percaya

 

Juga kisah danau terbelah

Dan air yang tiba-tiba muncul di tengah padang pasir

Haruskah meragukan kehendak Yang Kuasa

Apa yang tak masuk nalar manusia

Kan jadi nyata dengan kehendakNya

 

Jangankan hanya menumbuhkan padi pada batang rumput teki

Bahkan meluluhlantakkan langit dan bumi

Bukanlah sebuah kemustahilan 

Kita hanya perlu percaya

Bahwa semua atas kehendak-Nya

 

Dan sebagai makhluk yang tak berdaya

Sungguh sombong jika mengira semua harus berdasar logika

Yang nampak di segala permukaan

Tidaklah sama dengan yang tersembunyi

Sebuah sampul buku yang koyak

Tak menggambarkan keluhuran isi

Yang terukir dari tinta emas seorang pujangga

 

Lagipula

Siapa kita yang berhak menghakimi

Ini benar dan ini salah

Hanya berdasar asumsi

Bukankah hidup seperti gunung es di tengah lautan

Lebih banyak tenggelam ketimbang yang terpampang

 

Masihkah berani menguji nyali

Bersikap jumawa seolah-olah sakti

Menganggap ada yang salah dengan rumput teki

Yang berani membuahkan bulir padi

Seolah-olah punya level yang lebih tinggi

Dari sesama rumput yang tak berarti

 

Kala semua mencaci

Sang rumput teki hanya tersenyum pasti

Aku bukan siapa-siapa

Hanya makhluk yang berusaha

Memenuhi janji pada Sang Pencipta

 

Baca Juga: SERAPUH PUALAM RETAK

 

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Explorer

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *