Science

Kenapa Jalan Dibuat Berkelok, Ini 3 Alasannya!

Pernah gak kamu berfikir ketika naik kendaraan, kenapa jalannya berkelok-kelok. Padahal jika jalannya lurus, tidak akan membuang–buang waktu dan langsung sampai ke tempat tujuan dengan cepat.

Ada beberapa penyebab kenapa jalan raya dibuat berkelok. Nah, berikut beberapa alasan sederhana, kenapa jalan dibuat berkelok.

1. Membuat supir tidak jenuh dan mengantuk

Alasan pertama kenapa jalan dibuat belok-belok, hal itu untuk mengantisipasi para pengendara mobil dan motor supaya tidak jenuh dan mengantuk ketika berkendara.

Jalan yang selalu lurus, membuat para pengendara cepat merasa jenuh. Kejenuhan itu bisa mengakibatkan menurunnya konsentrasi para pengendara, dan membuat para pengendara cepat merasa mengantuk. Fatal akibatnya jika para pengendara kehilangan konsentrasi di jalan raya.

Apalagi jika berkendara jarak jauh. Berkendara tanpa banyak aktivitas seperti mengerem, membelokkan setir, atau mengganti transmisi persneling, akan menyebabkan perjalanan menjadi monoton. Hal inilah yang bisa memicu berkurangnya konsentrasi pengendara.

Pengendara yang secara terus menerus melihat benda jarak jauh dan lurus dalam waktu yang lama, akan membuat otak memvisualisasikan “benda dekat” menjadi jauh. Hal ini sangat berbahaya bagi pengendara, yang mengira bahwa mobil di depan masih jauh, padahal sudah dekat.

Apalagi jika melintas di jalan tol yang mulus, lurus dan rata, akan membuat pengendara cepat merasa ngantuk karena lelah dan jenuh. Untuk mengantisipasinya, di jalan tol yang lurus dan mulus dibuat “polisi tidur mini” atau rumble strip. Yang berfungsi memberikan getaran kepada mobil, dan memaksa pengemudi tetap fokus.

Baca Juga: 10 Fakta Unik Tentang Kucing yang Wajib Diketahui

2. Menyesuaikan kondisi dan kontur tanah di suatu wilayah

Kondisi dan kontur tanah di setiap wilayah akan berbeda beda. Wilayah yang berada daerah pegunungan atau dataran tinggi, jalan akan sengaja di buat berkelok-kelok. Hal ini akan mempermudah kendaraan ketika bertemu jalur yang mendaki.

Jika melewati daerah pegunungan dengan jalan yang menanjak dan lurus, kendaraan akan membutuhkan usaha yang lebih besar dibanding dengan jalan yang berkelok. Jalan yang menanjak terlalu miring membuat banyak kendaraan yang tidak kuat untuk berjalan mendaki.

Kendaraan bermotor baik mobil maupun motor pada umumnya tidak cukup kuat jika harus melewati tanjakan yang terjal dengan jarak yang cukup panjang dan waktu yang lama. Untuk mengantisipasinya, dibuatlah sistem jalan yang berkelok di wilayah pegunungan

Jalur berkelok-kelok di pegunungan sebenarnya menggunakan sistem bidang miring. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan mekanis yang cukup besar agar kendaraan dapat mendaki dengan mudah dan turun tidak dengan kecepatan yang tinggi.

Begitu juga dengan jalur yang menurun, sengaja dibuat berkelok untuk mengurangi kecepatan kendaraan yang turun. Faktor kecuraman dan berat akan sangat mempengaruhi kecepatan kendaraan ketika melewati jalan yang menurun.

3. Menyesuaikan dengan harga pembebasan tanah di suatu wilayah

Pembangunan jalan raya membutuhkan pembebasan tanah warga yang akan dilewati jalan tersebut. Biasanya jika ada isu untuk penggusuran lahan pemukiman untuk jalan raya, banyak warga yang menolak. Bahkan ada beberapa kelompok warga yang sengaja mematok harga yang sangat tinggi untuk pembebasan lahan mereka.

Apalagi wilayah tersebut berada di jalur yang strategis, dan harga tanah yang sangat mahal. Untuk pembebasan lahannya tentunya membutuhkan biaya yang sangat mahal pula. Alternatifnya, ya dicarikan lahan untuk jalan dengan biaya pembebasan lahan yang lebih murah.

Bisa jadi jalan yang akan dibuat menjadi lebih berkelok dan memutar lebih jauh, karena banyak warga yang menolak wilayahnya digusur untuk jalan raya.

Jadi, sudah paham ya. Kenapa jalan raya tidak selalu dibuat lurus. Tetap utamakan keselamatan dan berhati-hati dalam berkendara.

Baca Juga: Heboh! Kecerdasan Buatan Google Mencapai Kesadaran Manusia?

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button