Bagaimana Proses Terbentuknya Bijih Besi? Jawabannya Sudah Ada Sejak 14 Abad Lalu!


Ilustrasi besi (pixabay.com/Ilustrasi besi)

Berbicara mengenai besi, tidak akan ada habisnya jika kita membahas dari sisi fungsi dan manfaatnya bagi kehidupan kita. Apalagi kita sebagai para engineer, tentunya tidak akan pernah luput dari yang namanya penggunaan unsur yang dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah ferrum ini.

Dalam aktivitas sehari-haripun, hampir 50% benda-benda yang kita gunakan ialah hasil dari pemanfaatan zat besi ini. Tidak percaya? Coba kita cek, mulai dari kursi yang kita duduki, motor yang kita gunakan, bahkan hingga rumah yang kita miliki semuanya tidak lepas dari besi sebagai penyusunnya.

Dari manakah material berbahan besi itu? dan bagaimana proses pembuatan besi?

Material ini berasal dari bijih besi yang ada dalam mineral hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4) yang didapatkan dalam bebatuan. Ada juga sumber bijih besi lainnya yaitu pasir besi. Berbeda dari batuan, pasir besi lebih mudah ditambang.

Perlu sebuah tambang agar bebatuan dan pasir yang mengandung besi ini dapat diambil. Tambang besi di Indonesia misalnya terdapat di Cilacap (Jawa Tengah), Cilegon (Banten), dan Pegunungan Verbeek (Sulawesi Tengah). PT Aneka Tambang adalah salah satu contoh perusahaan yang menambang material mengandung besi.

Bebatuan yang berhasil diambil dari tambang kemudian dibawa ke pabrik pemurnian. Sebuah tungku yang sangat panas disiapkan untuk membakar batu-batu itu. Mengapa harus dibakar? Batuan terbentuk dari magma panas yang kemudian membeku. Jadi untuk mengambil bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, termasuk besi, perlu pemanasan. Suhu tungku ini jauh lebih panas dari kompor di dapur, yakni bisa sampai 1800 C.

Lelehan hasil pemanasan tersebut ditampung di bagian bawah untuk menjalani reaksi kimia pemisahan bijih besi. Kita perlu karbon monoksida (CO) untuk menangkap besi (Fe). Senyawa CO didapatkan dari reaksi: karbon dioksida + karbon -> karbon monoksida

Gas CO ini kemudian dihembuskan ke lelehan yang mengandung mineral hematit Fe2O3 dengan reaksi: Besi (III) oksida + karbon monoksida → besi + karbon dioksida

Dari reaksi di atas, unsur besi (Fe) kemudian dikumpulkan untuk diproses menjadi barang-barang yang kita perlukan sehari-hari.

Baca Juga:

Bagaimana proses asal mula terbentuknya bijih besi?

Nah, tapi apa sobat semua sudah tahu bagaimana sampai besi itu dapat terbentuk dan darimana asalnya? Mungkin selama ini yang kita ketahui, unsur-unsur kimia termasuk besi di dalamnya- terbentuk secara alami di muka bumi ini.

Hingga saat ini, para ilmuwan telah melakukan berbagai penelitian terkait proses terbentuknya besi sebagai unsur yang paling bermanfaat bagi kehidupan manusia. Para peneliti menemukan fakta bahwa besi hanya dapat terbentuk dalam sebuah bintang yang memiliki panas hingga 300-400 ribu juta derajat celcius. Itu artinya besi tidak dapat terbentuk di bumi kita ini.

Masih belum yakin dengan penjabaran di atas?

Syaikh Abdul Majid Az Zindani, pemimpin Ikhwanul Muslimin di Yaman, juga pernah menanyakan proses terbentuknya zat besi kepada seorang ahli astronomi NASA bernama Prof Armstrong.

Prof Armstrong menjawab, “Kami telah menemukan, bahkan telah kami lakukan beberapa eksperimen untuk membuktikan perkataan kami ini. Seluruh unsur-unsur yang berbeda-beda terdiri dari partikel-partikel kecil yang terbentuk dari electron, proton dan lain sebagainya. Supaya partikel-partikel tersebut dapat bersatu dalam satu atom diperlukan energi. Ketika kami kalkulasi energy yang dibutuhkan untuk pembentukan satu atom besi, kami temukan bahwa energi yang diperlukan sebanding dengan empat kali lipat energi seluruh tata surya. Dengan demikian para ilmuwan berkeyakinan bahwa besi adalah unsur yang asing datang dari luar bumi. Dan tidak terbentuk di bumi.”

Nah, makin yakin kan dengan penjabaran dua hasil penelitian di atas? Ternyata tidak seperti yang kita pikirkan selama ini bahwa besi secara alami terbentuk di bumi ini. Namun, proses pembentukan bijih besi membutuhkan energi yang sangat besar, yang setara dengan empat kali lipatnya energi dari seluruh tata surya.

Ternyata Allah SWT telah menjelaskan ini semua dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an yang Ia turunkan 14 abad lalu kepada Rasulullah SAW;

Sungguh, Kami benar-benar telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami menurunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (QS Al Hadid:25)

Jadi memang, besi yang terdapat di muka bumi tidaklah berasal dari bumi itu sendiri melainkan Allah yang menurunkannya ke muka bumi ini.

Baca Juga:

Ternyata begitu banyak pelajaran yang dapat kita petik dari tiap-tiap hal yang berada di sekeliling kita. Hal-hal kecil sekalipun. Begitu banyak fakta ilmiah yang telah membuktikan kebenaran-Nya, keagungan-Nya, dan kekuasaan-Nya.

Semoga semakin banyak kita memahami ilmu pengetahuan, maka semakin kuat pula keyakinan dan keimanan kita kepada Allah SWT.

Baca Juga: 8 Teori Sains Tentang Alam Dalam Alquran, Sudah Sejak 14 Abad Lalu!