Berkaca Dari Maraknya Kasus Perundungan di Sekolah, Ambil Sikap Tegas!


Ilustrasi perundungan di sekolah (pixabay.com/geralt)

Rasanya miris sekali melihat begitu banyak murid yang meniatkan dirinya untuk menuntut ilmu, tetapi malah harus mendapat perlakuan tidak menyenangkan, bahkan sampai meregang nyawa.

Beberapa berita kian marak mengangkat kejadian meninggalnya siswa karena perundungan di sekolah. Atau sekiranya bertebaran pula di sosial media video-video yang menayangkan adegan tidak menyenangkan seperti pemukulan kepada teman sebaya. Di mana pelaku kekerasan pun masih mengenakan identitas sekolah.

Masalahnya, kekerasan tetaplah kekerasan. Mengenakan sesuatu yang menunjukkan identitas suatu instansi maupun tidak, hal tersebut mestinya tetap dianggap salah.

Peran sekolah dalam mengatasi perundungan

Lalu yang menjadi pertanyaan banyak pihak adalah, di mana peran sekolah dalam memberikan perlindungan kepada murid-muridnya? Di mana peran sekolah dalam mengayomi atau menyelesaikan persoalan yang melibatkan para muridnya?

Barangkali ada sejumlah kejadian yang ketahuan, ada pula yang tidak. Hal tersebut mungkin sedikit menyulitkan pihak sekolah, sebab tidak sedikit para murid yang lebih memilih diam saat mendapat perlakuan demikian.

Sejatinya di tiap sekolah pasti memiliki guru kedisiplinan atau bimbingan konseling. Paling tidak memiliki mata pelajaran tersebut, yang mana mengajarkan pula soal bahaya bullying. Namun melihat tren kekerasan di lingkungan sekolah yang banyak mencuat akhir-akhir ini, sepertinya sekolah perlu memberi perhatian lebih.

Murid yang memiliki riwayat atau tanda-tanda yang mengarah untuk melakukan kekerasan harus diberi atensi lebih banyak. Merangkul dan tetap mengawasi. Bukankah itu lebih baik ketimbang mengurusi murid yang mengenakan atribut sekolah tidak lengkap saat upacara? Memang hal itu tidak boleh dikesampingkan, tetapi persoalan perundungan di sekolah harus menjadi yang utama.

Baca Juga:

Dampak perundungan di sekolah pada minat belajar anak

Saya pernah mendengar cerita dari orang tua murid. Anaknya tak lagi semangat belajar seperti biasa. Anak yang dulunya senang bercerita, kini lebih banyak diam. Bahkan tidak ingin sekolah dan membuat banyak alasan agar tidak pergi ke sekolah. Sampai akhirnya ia menemukan luka-luka di tubuh anaknya. Ia menyadari, anaknya menjadi korban perundungan di sekolah.

Anak-anak yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan akan kehilangan kepercayaan dirinya. Rasa takut akan semakin besar. Pun minat belajarnya cenderung menurun dari waktu ke waktu. Belum lagi rasa trauma yang akan muncul.

Jika hal itu terjadi terus menerus dari waktu ke waktu, maka anak akan sulit berkembang di lingkungannya. Bisa jadi ia tidak memiliki kepercayaan lagi. Bisa jadi ia tidak dapat leluasa bermain seperti semua. Maka perundungan di lingkungan sekolah, jelas memberi pengaruh besar terhadap korban.

Orang tua harus peka terhadap kasus kekerasan pada anak

Menjadi orang tua memang tidak mudah. Dari banyaknya kejadian kekerasan pada anak di lingkungan sekolah, tentu salah satu yang dirugikan adalah orang tua.

Membayangkan anak yang dilahirkan, dibesarkan, berusaha dididik dengan kasih sayang, begitu mengenal lingkungan yang baru, malah mendapat perlakuan tidak baik. Betapa hancur hati orangtua yang anaknya menjadi korban kekerasan.

Oleh sebab itu, orang tua pun harus peka dengan apa yang terjadi pada anaknya. Tidak ada yang ingin hal buruk menimpa keluarganya. Apabila anak sudah memberikan sinyal-sinyal tidak nyaman, orang tua harus mencari tahu apa yang terjadi. Sebab tidak semua anak bisa bercerita. Tidak semua anak bisa menyampaikan perasaannya secara langsung. Maka di sinilah peran orang tua sangat dibutuhkan.

Tidak hanya orangtua korban. Orang tua yang anaknya menjadi pelaku kekerasan juga harus turut andil. Apa yang sedang terjadi, dan apa yang salah. Jangan menutup mata dengan apa yang dilakukan anaknya. Rasa sayang itu harus dipupuk dengan mengarahkan anak ke perilaku yang benar.

Jika salah, akui kesalahan itu dan mencari solusi agar kejadian itu tidak terulang lagi. Terutama agar anak tidak melakukan hal serupa di masa mendatang.

Baca Juga:

Sekolah perlu bersikap tegas terhadap kasus perundungan di sekolah

Ketegasan dari pihak sekolah tentu sangat dibutuhkan. Sebab keputusan yang diambil bakal berdampak kepada masa depan anak. Adapun saya kira sekolah perlu mengambil sikap tegas. Bentuk panitia khusus yang melibatkan sejumlah pihak, dan buat kesepakatan serta keputusan.

Jangan biarkan kekerasan pada anak mengancam masa depan anak yang gemilang. Sekolah harus menjadi ruang untuk belajar, tumbuh, dan berkembang. Bukan tempat yang menakutkan dan menjadi sumber trauma pada anak.

Baca Juga: Stop Anggap Remeh Bullying Oleh Anak! Simak Dampak dan Bahayanya

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Explorer