Akankah Peran Guru Dapat Digantikan AI?


Ilustrasi peran guru digantikan oleh robot AI (pixabay.com/Tumisu)

Apakah peran guru dapat digantikan oleh teknologi seperti AI? Jawabannya yaitu bisa, tapi tidak semua keahlian guru bisa digantikan oleh Artificial Intelligence (AI). Definisi Guru secara harfiah adalah menjadi pengajar sebuah pelajaran, pelajaran apapun itu. Ilmu dari seorang guru itu ada batasnya, ada guru yang jago matematika saja tapi tidak jago dalam sastra atau bahasa, ada guru yang jago dalam pelajaran alam tapi tidak jago dalam pelajaran matematika, karena sekarang guru itu cuma mampu mengajar sesuai bidang studi yang dikuasainya, ya memang begitulah adanya.

Guru bisa digantikan dengan AI mungkin hanya dalam bidang keilmuan, tapi tidak dalam hal praktis. Misal ada guru kurang tau soal sejarah suatu negara, bisa tuh siswa mencari informasi lewat internet, tapi siswa itu hanya mendapatkan ilmunya saja, namun tidak dalam memahami.

Selain itu, keberadaan AI tidak bisa menggantikan Guru sebagai teladan siswa dalam hal attitude atau tata krama. AI tidak akan bisa mengajarkan cara menjadi manusia yang baik, tidak bisa memberikan teladan yang nyata pada siswa, tidak bisa memberikan contoh kelakuan yang baik pada siswa. Karena AI tidak memiliki sifat yang baik itu, AI tidak memiliki suatu hal yang ada dalam guru manapun.

Baca Juga:

AI hanya bisa memberikan materi bagaimana cara menjadi manusia yang baik, tapi tidak bisa mempraktikkan bagaimana cara menjadi pribadi yang baik di kehidupan nyata, karena AI tidak pernah menjadi pelaku dalam hal itu, sedangkan guru adalah pelaku nyata dalam kehidupan.

Ada lagi yang bisa dilakukan oleh Guru tapi tidak bisa dilakukan oleh AI? seperti contohnya menjadi guru ngaji. Menjadi guru ngaji perlu soft skill yang mumpuni, tidak mungkin sebuah AI bisa menjadi guru ngaji, untuk tingkatan Iqro’ saja pasti AI tidak mampu membacanya.

Selain itu guru ngaji tidak hanya mengajarkan sebuah cara dalam mengaji, melainkan juga mengajarkan bagaimana menjadi pribadi yang baik sesuai aturan agama, AI tidak bisa melakukan itu, AI aja tidak punya agama. Guru ngaji itu bukan sebuah profesi, melainkan sebuah pengabdian kepada agama yang bertujuan untuk memperbaiki baca Al-Qur’an seorang manusia.

Ada lagi yang tidak bisa digantikan oleh AI, yaitu seorang Kyai. Kalau bisa pun, namanya menjadi kyAI. Tapi hal itu tidak akan pernah terjadi, karena Kyai itu seorang pelaku spiritual yang selain menjadi interaktor sesama manusia agar manusia yang dibinanya bisa menjadi baik, tapi juga berinteraksi dengan Tuhan.  Kembali lagi seperti yang di atas, bahwa AI itu tidak punya agama, mau berinteraksi sama siapa, motherboard?

Baca Juga:

Interaksi antara manusia dan Penciptanya itu sudah paten dan tidak bisa diganti oleh apapun atau siapapun, tidak bisa diwakilkan. Karena kodrat manusia itu berdoa, dan AI tidak bisa berdoa secara harfiah, paling cuma bisa membaca doa mau makan, kalau disuruh untuk membaca doa makan sama manusia.

Kesimpulan dari pernyataan di atas adalah, peran guru di manapun berada tidak bisa digantikan oleh teknologi secanggih apapun yang ada di dunia ini, termasuk AI. Sepintar AI sekalipun, tidak akan bisa menggantikan peran guru yang snagat signifikan dalam membimbing para siswanya untuk menjadi pribadi yang baik.

Kalaupun AI menjadi guru, kemungkinan semua siswanya jadi robot, kayak Robocop. Inspektur gadget, Megatron, Decepticons, Bumblebee, dan banyak robot yang lain. Intinya gitu lah, semoga para guru gajinya naik semua.

Baca Juga: 7 Tips Menjadi Guru Kreatif dan Inovatif, Tidak Sekedar Pintar Teori dan Pengetahuan!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Novice