Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia, Ini 5 Dampaknya terhadap Kesehatan dan Lingkungan


Ilustrasi cuaca panas (pixabay.com/JodyDellDavis)

Saat ini, Indonesia sedang mengalami musim panas yang cukup ekstrem. Penyebab cuaca panas ekstrem di Indonesia dan kering telah menjadi isu yang sering dibicarakan oleh masyarakat, khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah yang terkena dampak terburuk.

Suhu yang meningkat menjadi lebih dari 30 derajat Celsius, membuat cuaca terasa sangat panas dan menyebabkan beberapa masalah termasuk kesehatan bagi masyarakat.

Beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan, juga mengalami suhu yang tinggi di siang hari. Peningkatan suhu yang tinggi dan kekeringan menjadi penyebab beberapa masalah di beberapa wilayah.

Kondisi tersebut mempengaruhi sektor pertanian, dengan lahan-lahan pertanian mengalami kekeringan dan membuat tanaman menjadi mati. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga menjadi masalah yang sering terjadi pada saat musim panas.

Penyebab cuaca panas ekstrem di Indonesia bukan gelombang panas

Gelombang panas atau heatwave adalah periode cuaca panas yang ekstrem dan berkelanjutan di suatu daerah. Arti gelombang panas adalah kondisi cuaca yang terjadi ketika suhu udara di suatu wilayah terus meningkat secara signifikan dan mencapai level yang sangat tinggi, bahkan melebihi suhu rata-rata dalam jangka waktu yang lama.

Suhu panas dan menyengat yang terjadi beberapa bulan belakangan di Indonesia menimbulkan banyak keluhan. Selain membuat tubuh terasa mudah gerah, ternyata suhu yang lebih panas dari biasanya ini dapat menimbulkan risiko masalah kesehatan. Namun, benarkah gelombang panas bisa terjadi di Indonesia?

Gelombang panas atau heatwave adalah kenaikan suhu udara berkepanjangan hingga mencapai 5 °C dan dapat terjadi selama beberapa hari berturut-turut. Ini merupakan kondisi udara tidak wajar yang melewati ambang batas suhu rata-rata di suatu wilayah. Biasanya, suhu panas berkisar antara 37 – 42 °Celsius.

Namun, kenaikan suhu di suatu wilayah tidak dapat dikatakan sebagai heatwave bila hanya terjadi sementara. Menurut WHO, fenomena heatwave merupakan bencana alam berbahaya yang masih luput dari perhatian, mengingat dampak kesehatan yang bisa ditimbulkan.

Cuaca panas di Indonesia yang lebih panas dan terik dari biasanya ini terjadi akibat siklus tahunan yang menimbulkan pergerakan semu matahari. Gerak semu artinya matahari tampak bergerak dari timur ke barat atau dari utara ke selatan, padahal sejatinya matahari tidak bergerak. Dengan adanya siklus tahunan ini, suhu panas pun dapat berulang.

Selain itu, kenaikan suhu dapat disebabkan oleh cuaca cerah. Dalam hal ini, sinar matahari memancar langsung ke permukaan bumi tanpa terhalangi awan tebal.

Akibatnya, terjadi pemanasan suhu permukaan bumi di beberapa belahan dunia, termasuk Indonesia.

Baca Juga:

Dampak cuaca panas di Indonesia

Salah satu dampak dari cuaca panas ektrem adalah kesehatan masyarakat. Beberapa penyakit seperti dehidrasi, heat stroke, dan masalah pernapasan menjadi masalah kesehatan yang umum terjadi pada saat musim panas. Berikut beberapa efek cuaca panas terhadap kesehatan menurut World Health Organization.

1. Dehidrasi

Dehidrasi terjadi saat tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Penyebabnya bisa karena keringat berlebih, muntah, dan diare.

Suhu tinggi akibat cuaca panas bisa membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak keringat daripada biasanya. Berikut beberapa tanda dehidrasi yang perlu Anda waspadai:

  • kelelahan,
  • mulut kering,
  • rasa haus yang meningkat,
  • frekuensi buang air kecil berkurang,
  • produksi air mata lebih sedikit,
  • kulit kering,
  • sembelit, dan
  • pusing atau sakit kepala.

2. Gangguan pernapasan

Cuaca panas ekstrem di Indonesia juga turut berkontribusi pada meningkatnya risiko gangguan pernapasan, misalnya common cold, radang tenggorokan, dan batuk.

Hal ini diakibatkan oleh perubahan suhu ekstrem yang mengganggu sistem imunitas karena tubuh harus beradaptasi terhadap perubahan suhu secara drastis. Terlebih, kondisi ini juga dibarengi dengan peningkatan polusi udara dan alergi musiman. Akibatnya, Anda jadi rentan terinfeksi virus maupun bakteri yang menyerang sistem pernapasan.

Masalah gangguan pernapasan ini juga bisa lebih parah bila Anda memiliki riwayat penyakit asma, pneumonia, bronkitis, atau faringitis.

3. Heatstroke

Heat stroke atau sengatan panas dapat terjadi saat tubuh tidak mampu mendinginkan diri setelah mengalami kenaikan suhu tubuh secara drastis, di luar batas toleransi tubuh.

Berikut gejala heatstroke yang perlu diwaspadai:

  • demam hingga 40 °C,
  • mengeluarkan keringat berlebih,
  • mual dan muntah,
  • muncul ruam atau kemerahan pada kulit
  • napas dan detak jantung lebih cepat, dan
  • sakit kepala.

4. Masalah kulit

Dampak cuaca panas ekstrem di Indonesia berikutnya dan tak kalah mengkhawatirkan adalah masalah pada kulit. Saat suhu tinggi, kulit juga mengeluarkan lebih banyak keringat sehingga mengalami risiko kulit dehidrasi yang menyebabkan kulit menjadi lebih kering.

Kondisi ini dapat memperparah riwayat masalah kulit yang mungkin Anda miliki, seperti eksim atau dermatitis. Tak hanya itu, Anda juga perlu waspada bila berada di luar ruangan saat gelombang panas terjadi. Hal ini dapat meningkatkan risiko intensitas paparan sinar UV yang berbahaya bagi kulit.

5. Masalah kesehatan mental

Menurut jurnal Nature Climate Change (2021), perubahan cuaca dapat memengaruhi mood dan pola pikir seseorang. Periode panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan sulit tidur, cepat lesu, kurang nafsu makan dan dehidrasi. Kondisi ini dapat menyebabkan perilaku agresif dan memicu masalah kecemasan.

Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga menjadi masalah besar yang dihadapi Indonesia selama musim panas. Kebakaran hutan dan lahan dapat menghasilkan asap yang berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan dapat mempengaruhi kualitas udara. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi yang besar.

Baca Juga:

Upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak dari cuaca panas ektrem di Indonesia

Mengingat dampak negatif cuaca panas di Indonesia yang dapat mengancam kesehatan, berikut ini beberapa cara menjaga kesehatan saat cuaca panas terjadi.

  • Hindari berada di tempat panas dan pergi ke tempat sejuk seperti, di dalam ruangan atau menyalakan pendingin ruangan.
  • Saat suhu tinggi, tubuh mengeluarkan banyak cairan. Sebagai gantinya, perlu mencukupi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi.
  • Gunakan tabir surya saat di luar ataupun di dalam ruangan.
  • Konsumsi buah-buahan atau sayur yang menyegarkan agar tetap sehat saat cuaca panas.
  • Gunakan pakaian yang nyaman dan tipis saat berada di dalam ruangan. 

Pemerintah juga telah mengambil tindakan untuk mengatasi dampak buruk dari cuaca panas dan kekeringan. Pemerintah telah meminta masyarakat untuk melakukan konservasi air dan energi. Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan program penanaman pohon yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari deforestasi dan membantu mengurangi tingkat karbon dioksida dalam atmosfer. Program tersebut juga diharapkan dapat membantu mengurangi kebakaran hutan dan lahan pada masa yang akan datang.

Dalam skala kecil, masyarakat Indonesia juga dapat melakukan upaya-upaya seperti mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan, mengurangi konsumsi air, dan menghindari penggunaan kendaraan pribadi jika memungkinkan. Upaya-upaya kecil tersebut dapat membantu mengurangi dampak dari cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini.

Walaupun hanya upaya kecil yang dilakukan masyarakat, namun jika dilakukan secara bersama-sama akan menghasilkan dampak yang besar.

Baca Juga: Pemanasan Global dan Perubahan Iklim! Yuk, Belajar Bareng Hal Ini

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Legend

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *