Mengupas Jiwa 4 Karakter Tokoh di Alice in Wonderland


Karakter Tokoh di Alice in Wonderland

Alice in Wonderland, karya klasik Lewis Carroll, merupakan kisah fantastis yang dipenuhi dengan karakter-karakter aneh dan situasi yang tak terduga. Menceritakan seorang gadis bernama Alice yang secara tiba-tiba jatuh ke dalam dunia ajaib setelah mengikuti kelinci putih ke lubang kelinci.

Di Wonderland, Alice bertemu dengan karakter tokoh di Alice in Wonderland yang aneh seperti Cheshire Cat, Mad Hatter, dan Queen of Hearts. Ia mengalami petualangan yang penuh keajaiban dan bertemu makhluk fantastis dalam usahanya untuk kembali pulang.

Di Wonderland, penyakit mental menjadi metafora dalam setiap interaksi, memperkuat pemahaman kita tentang kompleksitas batin manusia melalui kisah yang tampaknya fantastis ini. Mari kita menjelajahi satu per satu, memahami kompleksitas psikologis yang tersembunyi di balik senyum dan perilaku karakter-karakter tokoh di Alice in Wonderland yang penuh warna ini.

1. Cheshire Cat (DID)

Wallpaperflare.com/cheshirecat

Dissociative Identity Disorder atau Gangguan Identitas Disosiatif merupakan kondisi kesehatan mental di mana seseorang mengalami dua atau lebih kepribadian yang berbeda dan terpisah. Transisi ini disertai dengan kehilangan memori atau kesadaran terhadap perubahan tersebut.

Cheshire Cat, adalah tokoh dengan Gangguan Identitas Disosiatif (DID). Senyum misteriusnya seperti tirai tipis yang menyembunyikan perpindahan identitas yang tidak terduga. Layaknya puzzle, Cheshire Cat memunculkan kepribadian yang berbeda-beda tanpa jejak, menciptakan teka-teki mental health yang membingungkan.

Senyumnya yang meremehkan bukan hanya pesona visual, tetapi juga simbol dari pertarungan batin yang kompleks. Dengan kata lain, senyum misterius Cheshire Cat bisa menjadi bentuk pertahanan psikologis terhadap kekacauan internal yang dialaminya.

Baca Juga:

2. Mad Hatter (OCD)

Wallpaperflare.com/madhatter

Gangguan mental yang ditandai oleh pemikiran obsesif yang mengganggu dan perilaku kompulsif yang dilakukan untuk meredakan kecemasan. Penderita OCD sering kali terjebak dalam siklus obsesi yang tidak diinginkan, seperti ketakutan berlebihan akan kuman atau kebutuhan untuk menyusun barang-barang secara tertentu. Untuk meredakan kecemasan ini, mereka melakukan tindakan kompulsif berulang tanpa henti.

Mad Hatter terobsesi dengan ritual teh yang sangat teratur. Setiap gerakan dari menuangkan teh hingga meminumnya, terlihat terorganisir dengan sangat rapi. Selain itu, keterikatan Mad Hatter pada detail-detail tertentu, terutama terlihat dalam obsesinya terhadap topi dan warna-warna cerah. Tidak jarang, Mad Hatter sering merapikan topi secara berulang-ulang atau melakukan tindakan-tindakan aneh lainnya. Perilaku ini mungkin dimaksudkan untuk meredakan kecemasan yang muncul dari obsesinya.

3. Queen of Hearts (ASPD)

Queen of Hearts (MOVIESTORE/SHUTTERSTOCK)

Karakter yang menampilkan ketidakpedulian terhadap hak-hak orang lain, kecenderungan otoriter, dan kurangnya empati. Sikapnya yang kejam, seringkali menghukum tanpa perasaan bersalah, dan keinginannya untuk menguasai orang lain. Queen of Hearts menjadi representasi dramatis dari gangguan kepribadian yang dapat memengaruhi hubungan interpersonal dan norma sosial.

Baca Juga:

4. White Rabbit (PTSD)

White Rabbit (disneynews)

Gangguan stres pasca trauma atau Post Traumatic Stress Disorder diinterpretasikan pada tokoh White Rabbit selalu terburu-buru dan menekankan pentingnya waktu. Obsesi terhadap waktu dan kecemasan yang muncul terkait keterlambatan atau ketidakpastian bisa menandakan pengalaman traumatis yang mungkin dialaminya.

Juga, menunjukkan hiperaktivitas emosional dan fisiologis yang konsisten, seperti ketakutan dan kecemasan yang terus-menerus, contohnya ia selalu menghindari dari pertemuan Queen of Hearts. Penyakit ini dapat memicu ingatannya dengan pengalaman traumatis.

Lalu bagaimana dengan Alice? Di dalam ceritanya, tidak ada indikasi yang jelas bahwa Alice menderita penyakit mental. Namun, beberapa interpretasi sastra dan analisis mengatakan bahwa petualangan di Wonderland mungkin mencerminkan perjalanan batin atau pertumbuhan pribadi Alice, tidak ada penyakit penyakit mental yang spesifik.

Nah, melalui interpretasi penyakit mental pada karakter tokoh-tokoh di Alice in Wonderland ini tidak hanya menjadi kisah dongeng, tetapi juga menjadi kanvas untuk memahami kompleksitas kehidupan batin manusia. Keajaiban Wonderland membuka jendela ke dalam perjuangan psikologis yang dialami oleh setiap karakter, memberikan kita pelajaran berharga tentang kesehatan mental dan keunikan setiap perjalanan batin.

Baca Juga: Tokoh Kartun Winnie The Pooh, Semua Menggambarkan Gejala Gangguan Mental!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *