Spesial Buat Pemburu THR! Ini Dia 7 Jenis Kepribadian Manusia Dari Cara Mengatur Keuangan


Ilustrasi mengatur keuangan (pixabay.com/EmAji)

Selama ini mungkin sebagian besar orang hanya terpusat pada macam-macam kepribadian umum seperti introvert dan ekstrovert. Namun, ada kepribadian lainnya yang patut dikenali berdasarkan cara mengatur keuangan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pandangan setiap manusia terhadap uang tentulah berbeda-beda dan mempunyai ikatan emosional tersendiri yang tercermin dari kepribadiannya.

Berikut ini merupakan pembahasan selengkapnya mengenai jenis-jenis kepribadian manusia dari cara mengatur keuangan.

1. The Compulsive Spender

Jenis kepribadian manusia ini biasanya memiliki kecenderungan suka membelanjakan dan menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak begitu penting dari kebutuhan hidupnya.

Tak jarang, mereka memboros-boroskan uang ketika emosinya berada di dalam kondisi yang labil dan tak menentu, misalnya melepaskan stres dengan membeli barang-barang yang hanya sedap dipandang saja, tapi setelahnya malah bingung mau digunakan untuk apa.

Namun di sisi lain, orang-orang dengan jenis kepribadian ini memiliki sifat yang ramah, suka memberi, ataupun bersedekah kepada orang lain tanpa perhitungan.

Baca Juga:

2. The Compulsive Money Maker

Istilah ‘kerja kerasa bagai kuda’ rasa-rasanya cocok disematkan pada manusia dengan jenis kepribadian manusia ini. Kenapa? Karena, mereka akan memanfaatkan jam-jamnya hanya untuk mencari uang, dan energi mereka memang hanya untuk ditumpahkan untuk menghasilkan uang sebanyak-banyaknya.

Mereka akan tampak bangga jika mendapatkan sebuah pengakuan dari orang lain terkait kerja kerasnya dan kesuksesan finansialnya.

Selain itu, The Compulsive Money Maker ini selalu percaya bahwa memiliki uang yang berlimpah-limpah layaknya mendapatkan ramuan abadi untuk kebahagiaan.

3. The Indifferent to Money

Cuek dan tidak terlalu obsesi dengan uang. Bisa dibilang kepribadian ini adalah kebalikan dari The Compulsive Money Maker. Tapi, bukan berarti mereka tidak benar-benar menginginkan uang. Hanya saja, bagi mereka uang bukanlah sebuah tujuan hidup dan tidaklah menentukan segala-gala hal.

Saking jarangnya memikirkan uang, efeknya orang-orang dengan kepribadian ini menganggap uang adalah sumber sesuatu yang negatif.

4. The Saver Splurger

Suatu ketika ada seorang anak yang sudah menabungkan uangnya di dalam celengan plastik berbentuk ayam. Meskipun uang-uang yang ditabung ialah berupa uang kecil atau recehan, dia tetap percaya dengan hasil tabungannya kelak. Namun tak berapa lama kemudian, seorang penjual bakso keliling membunyi-bunyikan bel dari piring keramiknya. Seketika anak tadi terkesiap dan bergegas memanggil si tukang basko sambil tergesa-gesa mencongkel kembali uang yang sudah ditabungnya dengan benda pipih memanjang seperti lidi, pentul, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, tabungannya terkuras kembali.

Atau contoh kondisi lainnya ialah ketika seseorang sudah berniat menabung uang di dompet elektroniknya, namun sebuah notifikasi dari salah satu aplikasi belanja seakan-akan meruntuhkan niatan sebelumnya. Dia tergugah untuk segera membeli barang dengan harga yang diketahui tengah diskon besar-besaran pula.

Dari dua sampel kejadian di atas sudah sangat menggambarkan apa yang dimaksud kepribadian The Saver Splurger.

Mereka dengan jenis kepribadian manusia ini cenderung tidak konsisten ketika menabung dan sering tergiur untuk terus berbelanja.

Tak jarang, mereka menggunakan uang yang seharusnya ditabung untuk membelanjakan hal-hal yang tidak terlalu darurat, atau bahkan tidak penting sama sekali.

5. The Compulsive Saver

Kepribadian ini melekat pada orang-orang yang suka berhemat dan tidak ingin rugi.

Mereka takut akan kehilangan uang yang telah dijaga dari penghasilannya selama ini, sehingga ketika melakukan kegiatan menabung merupakan satu-satunya cara agar tetap merasa aman.

Akan tetapi, dampaknya mereka terlihat seperti seseorang yang pelit lantaran terlalu banyak menyimpan uang tanpa memikirkan tujuan akhir sebenarnya.

6. The Gambler

Julukan ‘royal’ adalah representasi dari kerpibadian yang satu ini terhadap uang.

Mereka yang memiliki karakter The Gambler ialah penghasil uang yang cukup lihai sekaligus hobi berbelanja.

Biasanya mereka menghabiskan uangnya hanya untuk bersenang-senang atau memberikan penghargaan kepada diri sendiri (self-reward) atas hasil kerja kerasnya. Bahkan jika mereka dilanda kebosanan, pikiran untuk mengeluarkan uang tidak akan segan-segan dilakukan dan tidak akan ada penyesalan yang begitu mendera.

Baca Juga:

7. The Worrier

Ketika diartikan secara harfiah, karakter ini dinamakan ‘si penakut’.

Mereka yang berada di jenis kepribadian manusia ini kerap dirundung rasa takut berlebihan jika uangnya terpakai. Padahal, uang yang dimiliki termasuk dalam kategori cukup dan sangat memadai.

Selain itu, mereka cenderung kurang percaya diri dalam mengelola keuangannya, dan perasaan cemas kalau suatu saat jatuh miskin bisa mengintainya di dalam pikiran.

Skenario terburuk dalam kehidupan orang-orang The Worrier ialah jika tidak mempunyai uang sama sekali.

Itulah ketujuh jenis kepribadian manusia yang bisa dilihat dari cara mengatur keuangan.

Di dalam suasana berlebaran yang tak dapat dipungkiri akan dihujani uang tunjangan dari berbagai sumber seperti sanak saudara, keluarga, tempat bekerja, maupun rekan kenalan, tentulah ini akan menjadi referensi bagus untuk menempatkan diri sesuai kepribadian dari poin-poin di atas.

✨🌙Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 H✨🌙

🕌 Mohon maaf lahir dan batin  🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Baca Juga: 5 Tanda Orang Sok Pintar, Nomor 4 Bikin Sebal!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Emperor