Lebih Seru Daripada Gadget, Inilah 5 Permainan Tradisional Anak Tahun 90an,


Permainan Tradisional Anak Indonesia

Diantara kalian pasti sudah tidak asing kan dengan permainan-permainan tradisional anak seperti congklak, engklek, lompat tali, ular naga, petak umpet, dan sebagainya? Nah disini nanti aku mau ceritain sedikit pengalaman sewaktu memainkan berbagai permainan tradisional anak tersebut.

Dulu sewaktu kecil aku sangat senang untuk bermain beraneka macam permainan tradisional anak bersama dengan teman-teman di dekat rumahku. Kami biasanya bermain di lapangan ataupun halaman rumah dan biasanya kami bermain tiap sore hari ataupun di hari libur.

1. Congklak

Siapa disini yang tidak tahu permainan congklak? Tapi aku pikir semua pasti sudah familiar ya dengan permainan yang satu ini. Cara memainkannya pun sangat mudah.

Pertama-tama yang perlu kita siapkan yaitu papan congklak dan juga biji congklaknya atau yang biasa dibilang dengan ‘kecik’. Tapi dulu pernah juga sih gara-gara keciknya hilang jadi kita pakai kerikil.

Kemudian setelah itu, masing-masing lubang yang berukuran kecil diisi dengan kecik sejumlah 7 butir (lubang pada papan congklak ada 16, yaitu 14 lubang kecil dan 2 lubang besar). Kemudian lubang besar yang berada di sebelah kanan pemain itu dianggap menjadi miliknya.

Awal permainan dimulai dengan suit, untuk menentukan siapa yang jalan duluan. Permainan dimulai dengan salah seorang pemain mengambil kecik pada salah satu lubang kecil miliknya kemudian dibagikan satu persatu ke lubang kecil di kanannya dan seterusnya sampai habis. Jika habis di lubang kecil milik sendiri ataupun lawan yang masih terisi, maka bisa mengambil lagi kecik di lubang tersebut dan mengulangi hal yang sama (membagi ke lubang di sebelah kanannya).

Jika kecik habis di lubang kecil milik sendiri dan lubang dalam keadaan kosong, maka kita bisa mengambil kecik lawan pada lubang di depan tempat kita berhenti. Jika kecik habis di lubang kecil milik lawan, maka kita tidak dapat apa-apa. Dilakukan berulang-ulang sampai kecik pada lubang kecil habis.

Baca Juga:

2. Lompat tali

Permainan tradisional anak selanjutnya adalah lompat tali. Kalian pasti pernah memainkannya kan? Dulu kita sering memakai karet gelang yang dirangkai sebagai talinya. Nah dulu aku paling deg-degan kalau teman-teman mengajak bermain lompat tali. Kenapa? Ya karena aku tidak bisa mainnya, padahal teman-teman lainnya pada jago. Sedih yaaaaa.

3. Petak Umpet

Permainan tradisional anak ini biasanya dimainkan beramai-ramai. Untuk menentukan siapa yang jaga pertama kali, biasanya dengan cara hom pim pa, pada tau kan itu gimana?. Kemudian setelah mendapatkan seorang yang bertugas menjaga sambil tutup mata dan berhitung, teman-teman yang lainnya cepat-cepat bersembunyi di tempat yang dianggap aman.

Si penjaga mulai mencari teman-temannya yang bersembunyi, jika ada yang tertangkap oleh si penjaga maka orang itulah yang akan bergantian menjadi penjaga, jika tidak ada yang tertangkap maka biasanya akan dipilih dengan cara baris di belakang penjaga atau biasa disebut ‘nomeran’.

4. Ular Naga

Permainan ular naga biasanya paling banyak diminati. Cara bermain ular naga ini sangatlah mudah. Kita cuma butuh orang yang banyak,setelah itu kita pilih 2 orang yang bertugas menjadi terowongannya. Lalu yang lainnya berbaris dengan memegang bahu atau pinggang teman di depannya, yang paling depan biasa disebut dengan ‘induk’.

Lalu anak yang berbaris tadi langsung berjalan berurutan melewati bawah terowongan dan mengitarinya sambil menyanyikan sebuah lagu dan saat lagu berhenti 2 orang yang bertugas menjadi terowongan akan menangkap satu anak dari barisan induk tadi.

Setelah ada yang tertangkap lalu sang induk menanyakan kepada anak yang tertangkap tersebut ingin memilih pada terowongan yang mana yang akan ia tempati (mengikuti dibelakang salah satu terowongan). Setelah anak tadi menempatkan diri maka permainan akan dilanjutkan lagi dan mereka mulai menyanyikan lagu lagi hingga sang induk kehabisan anak dan akhirnya permainan selesai.

Eh iya nih aku tuliskan lagu ular naga yaaa sebelum kelupaan.

Ular naga panjangnya bukan kepalang
Menjalar-jalar selalu kian kemari
Umpan yang lezat itulah yang dicari
Ini lah dia yang terbelakang

5. Cublak-cublak Suweng

Ada yang tahu cublak-cublak suweng? Atau kalian pernah memainkannya? Cublak-cublak suweng itu bisa kita mainkan dengan jumlah pemain minimal 3 orang dengan yang 1 menjadi Pak Empo. Untuk menentukan siapa yang akan jadi Pak Empo dapat kita lakukan dengan cara Hom Pim pa.

Setelah mendapatkan yang menjadi Pak Empo, kita semua menempatkan diri dengan duduk melingkar dan Pak Empo ditengah dengan posisi membungkukkan badan dan masing-masing dari pemain lainnya menaruh satu telapak tangan di atas punggung Pak Empo kemudian salah seorang pemain mengambil benda kecil sebagai benda yang nantinya akan disembunyikan di tangan salah satu pemain.

Permainan tradisional anak ini dimulai dengan menyanyikan lagu cublak-cublak suweng sambil memutarkan benda tadi dari satu tangan ke tangan lain di sebelahnya. Nih buat yang belum tau lagu cublak-cublak suweng, aku kasih gratis;

Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu katundung gudhel
Pak Empo lera-lere
Sopo ngguyu ndhelikake
Sir-sir pong dhele kopong
Sir-sir pong dhele kopong

Dan pada saat bait terakhir dari lagu, Pak Empo bangun dan menebak benda tadi berada di tangan pemain yang mana, karena tangan semua pemain tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu dan jari telunjuknya di gesek-gesekkan jadi Pak Empo sedikit kesusahan menebak.

Apabila Pak Empo salah menebak maka permainan akan dimulai lagi dari awal, akan tetapi jika Pak Empo dapat menebak dengan benar maka pemain yang tertebak tadi akan bertukar posisi menjadi Pak Empo.

Baca Juga:

6. Gasing

Kalo ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan gasing hampir dikenal di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya dimainkan oleh anak-anak berumur 7-17 tahun. Gasing terbuat dari kayu yang dibentuk bulat, tapi di bagian bawah dibuat runcing.

Biasanya mainnya satu lawan satu. Anak laki-laki mengadu pakai tali kemudian diputar gasingnya. Gasing yang paling lama muter, itulah dia yang menang.

Akhirnya selesai juga nih sedikit ceritaku tentang permainan tradisional anak tahun 90an ini. Semoga bisa bernostalgia kembali.

Baca Juga: Anak 90an Pasti Tahu! 12 Jajanan Anak SD Jadul