Arsitektur

10 Tips Dekorasi Interior Scandinavian, Bikin Rumah Jadi Lebih Nyaman

Kamu ingin memiliki rumah dengan desain interior yang nyaman dan menenangkan? Interior scandinavian bisa jadi salah satu gaya interior yang wajib kamu coba!

Beberapa artis memilih rumah dengan gaya interior scandinavian karena bisa memberikan kesan sejuk dan nyaman, diantaranya seperti pasangan Raisa dan Hamish Daud, Marcell Siahan, Tantri Kotak, dan Anji.

Lalu, bagaimana cara mendekorasi rumah dengan konsep interior scandinavian? Yuk kita simak 10 tips dekorasi interior scandinavian dalam artikel ini!

Apa Itu Interior Scandinavian?

Interior Scandinavian (Pexels.com/Leah Kelley)

Scandinavian interior adalah gaya interior yang memiliki ciri khas minimalis dan elegan. Gaya interior ini terinspirasi dari gaya rumah di kawasan Nordik atau Eropa Timur, seperti Swedia, Norwegia, dan Denmark.

Karena memiliki musim dingin yang panjang, orang-orang di kawasan Nordik lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Hal ini mempengaruhi gaya interior rumahnya yang ingin pada kenyamanan, kesenangan, dan keseimbangan.

Sejak tahun 1950-an, desain interior scandinavian mulai mendunia dan memiliki banyak peminat hingga saat ini. Interior scandinavian merupakan salah satu gaya interior yang tak lekang oleh waktu karena fokus pada fungsionalitas serta cenderung modern dan minimalis.

Tips Dekorasi Scandinavian Interior

Menurut stylist interior terkenal, Suzie Anderson, gaya interior scandinavian bisa menghadirkan nuansa kontemporer yang lebih modern serta klasik.

Terdapat 10 tips mendekorasi interior scandinavian yang dapat kamu terapkan, yaitu sebagai berikut:

1. Memilih Palet Warna Netral dan Cerah

Palet Warna Netral pada Interior Scandinavian (Pexels.com/Curtis Adams)

Interior scandinavian memiliki tampilan ruangan yang bersih dan minimalis. Ruangan ini cenderung memilih palet warna netral, seperti putih, abu-abu doff, hijau tosca, atau biru telur bebek.

Pemilihan warna netral pada rumah bergaya scandinavian dapat membuat ruangan terkesan lebih luas dan bersih. Penggunaan warna alam seperti coklat dan hijau memberikan efek yang menenangkan sehingga dapat membangkitkan semangat penghuni rumah.

Rumah tidak lagi hanya menjadi tempat beristirahat, namun juga dapat mengisi ulang daya hidup dengan tampilan yang nyaman dan harmonis. Dengan kombinasi warna yang artistik, ide-ide besar dapat muncul dan menginspirasi orang di sekitarnya.

Kamu bisa menggabungkan beberapa warna netral dan cerah untuk membuat rumah Scandinavian menjadi lebih hidup dan hangat.

2. Tambahkan Fitur Arsitektur Tradisional

Arsitektur Tradisional Rumah Scandinavian (Pexels.com/Curtis Adams)

Rumah Scandinavian biasanya dilengkapi dengan fitur arsitektur tradisional, seperti perapian, dinding bertekstur, atau ubin tradisional. Furnitur di dalam rumah juga tidak terlalu banyak dan cenderung sederhana.

Para desainer scandinavian menyukai menyukai siluet yang sederhana, kokoh, dan garis yang bersih. Salah satu ciri khas furnitur rumah scandinavian antara lain bentuk tepi yang halus dan membulat.

Penggunaan material kayu mendominasi fitur arsitektur scandinavian, termasuk atap, sofa, meja, dan dinding rumah. Hal ini dikarenakan interior scandinavian sangat memperhatikan kelestarian alam dan keberlanjutan.

3. Pilih Lantai Berbahan Alami

Lantai Kayu pada Rumah Scandinavian (Pexels.com/Curtin Adams)

Lantai rumah Scandinavian terbuat dari material alam seperti kayu keras. Namun, kamu juga bisa menambahkan karpet katun untuk menambah kelembutan di beberapa area.

Kayu yang dipilih untuk menjadi lantai rumah biasanya adalah kayu ek putih yang memberikan kesan sederhana dan indah. Selain itu, lantai vynil plank bermotif kayu dengan aksen palet yang netral juga banyak digunakan di rumah scandinavian.

Pemilihan lantai yang tepat akan menambah harmonisasi di dalam ruangan dan memberikan efek yang lapang.

4. Mengatur Pencahayaan dan Lampu Gantung

Pencahayaan rumah Scandinavian (Pexels.com/Max Vakhtbovych)

Kawasan Scandinavia memiliki musim dingin yang panjang dan gelap. Oleh karena itu, desain rumah mereka dibuat agar cahaya matahari dapat masuk dengan leluasa ke dalam rumah.

Caranya adalah dengan memasang jendela atau bukaan yang besar, sehingga cahaya alami dapat masuk dengan maksimal. Selain itu, terdapat tambahan lampu gantung sebagai pencahayaan tambahan yang menjadikan suasana rumah semakin hangat.

Adapun lampu gantung yang biasa dipasang di rumah scandinavian merupakan lampu gantung minimalis dengan ciri khas sederhana, tidak terlalu banyak detail, serta mengkombinasikan bahan alam, seperti kayu, wol, kulit, kain, linen, tembaga, dan kaca.

Warna putih yang hangat pada lampu gantung scandinavian akan memberikan kenyamanan dan rasa tenang pada setiap penghuni rumah.

5. Memilih Jendela dan Tirai

Jendela dan Tirai Rumah Scandinavian (Pexels.com/Max Vakhtbovych)

Untuk mendapatkan cahaya alami yang maksimal, jendela rumah scandinavian memiliki desain yang lebar dan minim detail. Selain itu, jendela rumah scandinavian dilengkapi dengan tirai yang memungkinkan cahaya alami masuk dengan mudah, seperti tirai bergaya romawi, tirai kain tipis, tirai kain tenun, atau tirai roller blind.

Tirai bernuansa Romawi akan sangat membantu mengontrol cahaya di musim panas dengan cara menaikkan dan menurunkan bayangan sesuai kebutuhan. Sedangkan tirai bernuansa kain tenun dapat menambah estetika ruangan sehingga memberikan tampilan yang lebih nyaman.

Kamu juga bisa memilih tirai dengan roller shade yang lebih memberikan kesan sederhana dan bersih di dalam ruangan. Sehingga memperkuat karakteristik rumah scandinavian yang kamu inginkan.

6. Menentukan Furniture/Perabotan

Furniture Scandinavian (Pexels.com/Maksim Goncharenok)

Furniture rumah scandinavian memiliki desain yang sederhana dan fungsional. Tanpa banyak dekorasi dan hiasan yang mengganggu, perabotan di rumah scandinavian terkesan lebih anggun dan bersih.

Misalnya penggunaan sofa dengan empat kaki kayu berukuran kecil yang membuat sofa terangkat dan mudah dibersihkan.

Sebagian besar material furniture rumah scandinavian merupakan bahan alami, seperti kayu pinus, kayu jati, atau kayu ulin. Kayu buatan jarang digunakan sebagai material furniture karena tidak memiliki serat kayu yang menarik.

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan bahan tekstil pada furniture untuk memberikan kesan hangat dan nyaman, seperti bahan rajutan, linen, atau wol. Tambahkan juga beberapa barang antik, agar rumah Scandinavian semakin estetik.

7. Pemilihan Kain

Kain Bantal Rumah Scandinavian (Pexels.com/Charlotte May)

Kain dapat menambahkan nuansa kelembutan di dalam rumah scandinavian, seperti pemasangan karpet, tirai, bantal sofa, maupun taplak meja. Biasanya kain yang digunakan merupakan kain berbahan linen alami, wol, dan katun dengan motif kotak-kotak atau bergaris.

Pemilihan warna kain pada rumah scandinavian juga tidak mencolok dan sederhana. Warna putih dan pastel dipilih agar ruangan terasa lebih hangat dan nyaman. Kain berbahan katun dan linen biasa digunakan saat musim panas. Sedangkan kain wol biasa digunakan saat musim dingin.

8. Memasang Karya Seni

Karya Seni Rumah Scandinavian (Pexels.com/PNW Production)

Selain bisa memperindah ruangan, karya seni juga dapat memberikan ide dan inspirasi pada penghuni rumah.

Karya seni yang dipasang di rumah scandinavian cenderung berwarna monokrom dan netral dengan kombinasi elemen abstrak atau bergelombang.

Kamu juga bisa menambahkan lukisan minyak atau benda-benda vintage sebagai hiasan pada dinding rumah.

Baca Juga: 5 Karya Arsitektur Indah, Kuno, dan Menawan di Indonesia

9. Menentukan Dekorasi Rumah

Dekorasi Rumah Scandinavian (Pexels.com/Kseniya Budko)

Pemilihan dekorasi rumah scandinavian haruslah memiliki intensi atau tujuan dan membawa kesederhanaan serta keindahan.

Misalnya seperti keramik, vas sederhana, anyaman keranjang, lilin, dan benda-benda alam lainnya. Pastikan dekorasi yang kamu pilih tidak hanya sekedar hiasan, namun juga memiliki manfaat untuk digunakan.

10. Menempatkan Tanaman di Dalam Rumah

Tanaman Indoor (Pexels.com/Designecologist)

Salah satu ciri khas rumah bergaya scandinavian adalah adanya tanaman di dalam rumah. Rangkaian bunga segar dan tidak terstruktur dapat membuat tampilan yang bersih dan segar.

Kamu bisa menempatkan beberapa tanaman di dalam ruangan dengan kombinasi dekorasi kayu, sehingga menjadikan rumah lebih nyaman. Misalnya kaktus, lidah mertua, monstrea, sirih gading, atau lili paris.

Itulah sepuluh tips mendekorasi interior scandinavian yang dapat kamu terapkan. Pada dasarnya, mendekorasi interior scandinavian adalah mengkombinasikan berbagai material dan tekstur, serta menggabungkan tampilan lama dan modern untuk mendapatkan tampilan yang lebih segar.

Bagaimana? Apakah kamu tertarik mendekorasi ruangan dengan gaya scandinavian?

Baca Juga: Mengenal Borobudur, Sebuah Mahakarya Asli Buatan Nusantara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button