Punya Rumah Dekat Tempat Pembuangan Sampah, 3 Masalah ini Bikin Nggak Betah
Sampah ternyata bikin masalah. Bandung lebih awal terkenal akan masalah sampah yang ada dimana-mana, hingga muncul tulisan di media Bandung Lautan Sampah. Ngeri deh pokoknya. Jogja sebagai kota istimewa juga tak luput dari permasalahan sampah.
Permasalahan sampah juga terjadi di sekitar tempat tinggal saya. Apalagi saya pernah tinggal di rumah dekat tempat pembuangan sampah. Sungguh tidak menyenangkan. Boro-boro nyaman tinggal di rumah. Susahnya minta ampun. Tempat pembuangan sampah yang dekat rumah itu sebuah truk bak sebagai tempat penampungan sampah yang nantinya diangkut mobil dan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Setelah beberapa tahun tinggal di rumah yang dekat dengan tempat pembuangan sampah akhirnya saya memberanikan diri untuk berkeluh kesah. Sebenarnya dekat tempat pembuangan sampah tidak selamanya menyedihkan dan bikin masalah. Namun, karena lebih banyak masalahnya sehingga keuntungan dekat dengan tempat pembuangan sampah jadi tidak pernah disampaikan.
Baca Juga:
Ada beberapa keuntungan memiliki rumah dekat tempat pembuangan sampah, seperti bisa menambah penghasilan dengan memilah dan memilih sampah. Hasil pemilahan bisa dijual dan itu mendatangkan cuan bagi kita. Sayangnya, saya ridak melakukan itu. Justru yang melakukan adalah pemulung yang tidak merasa malu. Pemulung memungut sampah kemudian memilahnya dan digunakan sebagai pekerjaan. Jadinya setiap hari mereka yang dapat penghasilan.
Sayangnya, keuntungan punya rumah dekat tempat tersebut tertutupi oleh kerugiannya. Apa sajakah kerugiannya rumah dekat tempat pembuangan sampah? Berikut nyinyiran saya tentang derita rumah dekat tempat pembuangan sampah.
1. Bau tidak sedap tercium menyengat jika rumah dekat tempat pembuangan sampah
Ini dia permasalahan yang muncul, jika bertempat tinggal dekat dengan tempat pembuangan sampah. Bau busuk sampah tercium menyengat. Apalagi sampah organik dan hampir seminggu gak diangkut truk.
Weleh, baunya minta ampun deh pokoknya. Ini sih namanya polusi udara. Repot lah. Gak mau mencium bau sampah lha wong baunya masuk hidung sendiri. Hingga gak nyaman berada dalam rumah. Rasanya mau muntah saja. Susah deh kalo udah gitu.
2. Sampah berserakan apalagi seminggu gak diangkut
Selain bau yang gak enak, biasanya sampah berserakan di mana-mana. Sampah akan tercecer di sekitar bak truk sampah. Apalagi kesadaran warga membuang sampah pada tempatnya masih rendah.
Akibatnya warga membuang sampah hanya dilempar saja. Masuk bak truk syukur, gak masuk ya syukurin. Biar jadi tugas pengangkut sampah. Biar ada tugas membersihkan sebelum mengangkut dengan truk. Apalagi sampah plastik. Waduh, bisa-bisa sampah-sampah tersebut masuk rumah.
Baca Juga:
3. Rumah dekat tempat pembuangan sampah menimbulkan banyak penyakit
Sampah berserakan jika masuk got kan menghambat saluran air. Jika banyak sampah di saluran air, aliran air akan akan tersumbat. Ini bisa menyebabkan banjir. Nah, repot lagi kan.
Sampah berserakan dan berbau busuk justru mengundang lalat. Banyak lalat mencari sampah. Buat cari makan dari sisa-sisa makanan. Lama-lama menimbulkan penyakit yang diakibatkan lalat.
Ada juga belatung yang suka sampah organik. Hak itu membuat jijik dan kotor. Belum lagi hewan pengerat kayak tikus. Wah, bisa menimbulkan penyakit dan menyebarkan penyakit bagi warga di sekitar tempat pembuangan sampah.
Demikian susahnya memiliki rumah dekat tempat pembuangan sampah. Selain banyak masalah juga bikin saya nggak betah. Tapi mau bagaimana lagi? Ya nikmati saja, sebab mau cari rumah yang agak jauh dari tempat pembuangan sampah, eh jadi susah sendiri jika mau buang sampah. Susah, susah. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Ingin Ditanam Pemerintah di IKN, Ini 5 Fakta Unik Pohon Pule
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.