LIngkungan

5 Hewan Purba Paling Ganas, Beruntung Sudah Punah!

Diperkirakan bahwa Bumi telah ada sejak kurang lebih 4 miliar tahun. Dengan usia yang begitu matang, bukan tidak mungkin sejumlah makhluk telah mendiaminya sembari menggoreskan kisah penuh misteri di baliknya. Dan, salah satu makhluk yang pernah mewarnai hari-hari Planet Biru ini ialah hewan purba.

Garis nasib sejumlah hewan purba yang sudah ada sebelum peradaban manusia dibentuk seakan berada di jalur yang tepat. Pasalnya, bentuk dan kemampuan mengerikan dari masing-masing di antaranya bukan tidak mungkin akan membuat kekacauan dan kebinasaan secara masal.

Beruntungnya, sejumlah hewan purba yang tergolong ganas dan mengerikan tersebut telah dinyatakan punah dengan berbagai penyebab seperti yang dijelaskan pada pembahasan di bawah ini selengkapnya.

1. Phrousrchidae

phorusrhacos
Ilustrasi Phrousrchidae

Pada era Kenozoikum di sekitar 43 juta tahun lalu terdapat seekor burung karnivora purba dengan ciri-ciri fisik seperti memiliki tubuh besar dengan bobot mencapai 350 kg, tinggi berkisar antara 1-3 meter, berparuh besar dan runcing, serta berleher kuat.

Dari beberapa bukti yang ada, phorusrhacidae ini diperkirakan pernah bermukim di Amerika Selatan. Namun, kemungkinan lainnya menyatakan bahwa hewan dengan kemampuan berlari hingga mencapai 27 m/s ini juga pernah sampai ke daratan Eropa dan Afrika.

Meskipun tidak bisa terbang, tidak bisa dibayangkan bagaimana keganasannya jika masih mendiami bumi. Karena, phorusrhacidae merupakan predator dengan senjata bawaan seperti cakar di area sayap bisa mematahkan sekaligus meremukkan tulang mangsanya.

Jika dibayangkan, burung phorusrhacidae seperti seriama jambul dan seriama berkaki hitam lantaran karakteristik yang hampir sama.

Baca Juga:

2. Dunkleosteus

uhqsot2v4qo51
Ilustrasi Dunkleosteus

Hidup sekitar 300 juta tahun lalu selama periode Devonian Akhir, ikan yang dapat tumbuh sepanjang 3-4 meter dan memiliki bobot tubuh seberat kurang lebih 4-6 ton ini merupakan predator ganas yang pernah mendiami wilayah Amerika Serikat, Kanada, Maroko, Belgia, dan Polandia.

Karena memiliki rahang yang kuat, ikan purba ini mampu memburu para mangsanya seperti hiu, moluska, dan sejenis ikan-ikan lainnya dengan kecepatan yang luar biasa.

Tahta sebagai predator terbesar sekaligus pemangsa puncak pada zamannya benar-benar pantas disandang oleh hewan laut purba yang mampu dikenali melalui lapisan baja pelindung tulangnya di area tubuh bagian depan dan kepala.

Sayangnya, tahta tersebut tidak berlangsung lama. Dunkleosteus dinyatakan punah karena disebabakan oleh beberapa kemungkinan seperti perubahan iklim, penurunan kadar oksigen di laut, dan aktivitas vulkanik.

3. Titanoboa

p049djby
Ilustrasi Titanoboa

Selama periode Paleosen (58-60 juta tahun lalu), keberadaan titanoboa cukup mengkhawatirkan bagi sejumlah ikan dan reptil-reptil purba lainnya. Bahkan, sekelas buaya purba pun seolah tidak berkutik ketika berhadapan dengan hewan melata raksasa ini yang mampu tumbuh sepanjang 50 kaki (15 meter) dan bermassa hingga lebih dari 1000 kg.

Tempat tinggal hewan purba semi-akuatik ini berada di wilayah Amerika Selatan, tepatnya di Kolombia oleh para peneliti dari Universitas Florida pada tahun 2000-an.

Ukuran tubuh yang cukup fantastis bisa dipengaruhi oleh iklim panas di sekitar lingkungannya sekaligus didukung oleh pengelompokannya yang termasuk ke dalam reptil berdarah dingin.

Diakui sebagai ular terbesar yang pernah hidup di muka bumi, diperkuat oleh temuan fosil berjumlah 186 buah dari sekitar 30 individu titanoboa.

Titanoboa dinyatakan telah punah karena dipengaruhi oleh penurunan suhu global yang drastis pada masanya.

4. Deinosuchus

dinosaurio
Ilustrasi Deinosuchus

Dinosasurus sejenis Tyrannosaurus rex (T-rex) merasakan secara nyata bagaimana gigitan buaya purba raksasa yang hidup sekitar periode Kapur Akhir ini melalui sebuah bukti fosil.

Dengan panjang hingga sekitar 12 meter dan didukung massa tubuh sebesar lebih dari 5000 kg membuat hewan yang pernah mendiami sekitar wilayah Amerika Utara ini ditakuti oleh sejumlah mangsanya seperti ikan-ikan besar, kura-kura laut, dan bahkan sekelas dinosaurus.

Selain itu, buaya purba ini merupakan predator besar yang diketahui berhabitat di sejumlah tempat dengan nuansa basah seperti muara sungai, wilayah pesisir, dan rawa-rawa.

Penyebab kepunahan dari hewan purba yang penamaannya diambil dari bahasa Yunani yang bermakna “buaya yang mengerikan” ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penurunan permukaan air laut, perubahan lingkungan, dan persaingan antar sesama predator di sekitar 70 juta tahun lalu.

Jika ingin melihat bagaimana rupa deinosuchus saat ini, sekelompok peneliti mengemukakan bahwa hewan purba ini lebih cenderung menyerupai buaya air asin. 

Baca Juga:

5. Megalodon

destacada megalodon 1024x605 1
Ilustrasi Megalodon

Membayangkan seekor ikan hiu di lautan saja sudah cukup mengerikan, lantas bagaimana dengan hiu purba raksasa yang bisa memiliki bobot hingga lebih dari 60.000 kg dan panjang tubuh mencapai 25 meter?

Bahkan, sekelas hiu putih yang hidup di zaman modern pun akan merasa tidak percaya diri dengan Megalodon yang memiliki kemampuan gigitan hingga mencapai kekuatan sebesar 108.500 – 182.200 Newton ini.

Nama Megalodon diambil dari bahasa Yunani yang bermakna “gigi besar”. Hewan purba ini dapat ditemukan hampir di seluruh perairan dunia dengan memburu sejumlah mangsa seperti penyu laut, anjing laut, singa laut, paus, dan predator laut lainnya.

Tidak mengherankan kalau predator yang hidup di era Miosen Awal hingga Pliosen Awal (23 – 3,6 juta tahun yang lalu) ini dijuluki sebagai “karnivora terhebat yang pernah ada”, karena kebutuhan makanannya per hari mampu menyentuh angka 1000 kg.

Megalodon telah punah sejak sekitar 3,5 juta tahun lalu karena penurunan jumlah populasi mangsa, perubahan iklim, dan persaingan antar sesama predator.

Itu dia kelima hewan purba yang pernah menghuni bumi dengan berbagai macam karakteristiknya. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 5 Hewan Purba di Indonesia, Ada yang Mendapat Julukan Naga!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button