Travel

Menjelajahi Kebun Raya Purwodadi, Kawasan Eduwisata Kekinian Milik BRIN

Ketika kita ingin mengunjungi tempat wisata edukasi di Pasuruan yang kaya akan tumbuhan, mungkin kebun raya Purwodadi adalah tempat mungkin bisa kita kunjungi.

Kebun Raya Purwodadi, yang merupakan salah satu dari lima kebun raya di bawah lingkup Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengembangkan wisata edukasi serta meningkatkan fungsi di bidang konservasi dan penelitian serta pelayanan publik.

Kebun raya ini terletak di KM 65 dan berjarak sekitar 24 KM kota Malang dari jalur Surabaya.

Sejarah berdirinya Kebun Raya Purwodadi

34c2e 1670830737 e1749544660470
Gerbang Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi yang juga dikenal dengan nama Hortus Ilkim Kering Purwodadi didirikan pada tanggal 30 Januari 1941 oleh Dr. L.G.M. Baas Becking, seorang mantan direktur Kebun Raya Nasional di Bogor (1939-1940). Ia juga adalah seorang ahli botani dan mikrobiologi berkebangsaan Belanda.

Johannes Viets adalah orang Belanda pertama yang memimpin Kebun Raya Purwodadi yaitu pada tahun 1941-1942, dengan pengangkatannya sebagai pimpinan pada tanggal 30 Januari 1941, Johannes Viets meletakkan pola-pola dasar pengembangan kebun raya. Hal penting yang dilakukannya yaitu areal Kebun Raya Purwodadi yang baru diperoleh dari masyarakat berupa tanah sawah dan pekarangan yang ditanami dengan tanaman penutup tanah serta lamtoro untuk menambah kesuburan tanah secara alami.

Pada Tahun 1943, Kebun Raya Purwodadi dipimpin oleh bangsa Jepang, yaitu Tanaka. Pada masa kepemimpinannya, Tanaka membangun jalan utama yang membelah kebun menjadi dua, serta jalan-jalan lain dari arah utara ke selatan. Setelah masa kemerdekaan sampai saat ini, Kebun Raya Purwodadi dipimpin oleh bangsa Indonesia sendiri kecuali pada tahun 1949-1954, yaitu oleh seorang Belanda H.O. van Leusen.

Moestopo (1945-1949) adalah orang Indonesia pertama yang memimpin Kebun Raya Purwodadi. Pada mulanya, kebun ini dipergunakan untuk kegiatan penelitian tanaman perkebunan kemudian pada tahun 1954 mulai diterapkan dasar-dasar perkebunrayaan yaitu dengan dimulainya pembuatan petak-petak tanaman koleksi.

Kebun Raya Purwodadi untuk pertama kalinya dibuka untuk umum pada masa kepemimpinan Sarwana. Peresmian pembukaan tersebut dilakukan pada tanggal 10 Maret 1963. Setelah pembukaan Kebun Raya untuk umum, pembangunan sarana fisik dan pembangunan sistem pengelolaan kebun semakin digalakkan.

Sejak tahun 1980 sebagian tanaman ditata kembali menurut kelompok suku yang menganut sistem klasifikasi Engler dan Prantl. Penyempurnaan vak koleksi, pembangunan gedung kantor, penambahan koleksi melalui eksplorasi, pertukaran biji menjadi program pimpinan Kebun Raya Purwodadi selanjutnya.

Baca Juga:

Tempat favorit di Kebun Raya Purwodadi

IMG 20231029 183137 2570182093 e1749545385834
Taman Bougenville di Kebun Raya Purwodadi

Tempat favorit yang lain yang bisa kita kunjungi di kebun raya purwodadi adalah Taman Bougenville. Taman ini menjadi tempat favorit bagi wisatawan karena di taman ini kita bisa melihat berbagai macam Bougenville mulai dari warna merah hingga warna ungu.

Warna ungu menjadi salah satu warna yang banyak digemari oleh para pengunjung karena warna ini merupakan warna yang sangat cantik. Banyaknya bangunan yang indah menjadikan kebun raya ini layak dijadikan tempat untuk beristirahat dan juga sebagai tempat destinasi wisata. Bangunan seperti gedung konservasi flora adalah salah satu bangunan terbaik yang ada di dalam kebun raya ini. Selain berguna untuk balai pertemuan, gedung ini juga berguna sebagai tempat kita untuk berteduh.

Selain bangunan konservasi flora, di tempat ini terdapat gazebo taman Bougenville. Di tempat ini kita bisa menyejukan badan kita saat kita berpanas panas ria setelah seharian berkeliling kebun raya. Ada air terjun tersembunyi yang ada di kebun raya ini, namun untuk mengaksesnya, kita harus mengambil jalan memutar dan jalan turunan yang sangat tajam.

Taman Mexico menjadi salah satu spot menarik yang ada di kebun raya ini. Selaras dengan namanya, wisatawan bisa menemukan banyak varian tanaman khas Meksiko seperti kaktus, sansevieria, lidah buaya, dan lainnya.

Ada juga kawasan koleksi palem, taman akuatik, koleksi bambu, menara pandang, rumah kaca, yang sayang dilewatkan. Meski memiliki area luas, wisatawan tidak perlu khawatir tersesat karena semua penjelasan mengenai letak area ini telah tersedia di visitor guide.

Koleksi Tumbuhan di Kebun Raya Purwodadi

Kebun Raya Purwodadi 1
Kebun Raya Purwodadi

Sejatinya, kebun raya milik BRIN ini merupakan cagar alam dan konservasi flora yang menyimpan berbagai macam tumbuhan. Berikut beberapa jenis dari tumbuhan yang ada di Kebun Raya Purwodadi

Polong-polongan

Digolongkan menjadi 3 suku yaitu Mimosaceae, Caesalpiniaceae, dan Papilionaceae. Mempunyai 157 jenis dari 70 marga yang termasuk dalam suku-suku tersebut. Bermacam jenis polong-polongan dimanfaatkan sebagai tanaman hias seperti jenis-jenis dari marga Amherstia, Brownea, Cassia, Senna, dan Saraca.

Selain itu, beberapa jenis dimanfaatkan juga kayunya untuk kontruksi seperti sonokeling (Dalbergia latifolia) dan wangkal (Albizia procera), tanaman penghijauan dan tepi jalan seperti Angsana (Pterocarpus indicus), Akasia (Acacia auriculiformis) dan Soga (Peltophorum pterocarpum). Mempunyai pula yang dimanfaatkan sebagai tanaman obat seperti Johar (Senna siamea), Kedawung (Parkia timoriana), Dadap srep (Erythrina subumbrans), dan Dadap ayam (Erythrina orientalis).

Anggrek

Ditempatkan di rumah kaca yang kondisinya disesuaikan dengan habitat alaminya. Mempunyai sekitar 2.344 spesimen anggrek lingkungan kehidupan yang terdiri atas 319 jenis dan 69 marga.

Sekitar 7 jenis adalah anggrek endemik Jawa Timur seperti Appendicula imbricata, Dendrobium arcuatum, Paphiopedilum glaucophyllum (Anggrek Selop), dan lain-lain. Sedangkan yang terancam keberadaannya di lingkungan kehidupan ditengahnya Ascocentrum miniatum, Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan), Coelogyne pandurata (anggrek hitam) asal Kalimantan dll.

Palem

Palem termasuk dalam famili Arecaceae dan adalah jenis-jenis tertua yang telah dijumpai sejak zaman Cretaceus, kurang semakin 120 juta tahun yang lalu. Arecaceae sangat menarik dari bidang botani, keindahan wujudnya, keanekaragaman jenis dan kegunaannya. Famili Arecaceae di lingkungan kehidupan diperkirakan 200-300 genus dan sekitar 2000-3000 jenis tersebar di daerah tropis dan sub tropis.

Sebagai salah satu lembaga konservasi tumbuhan ex-situ, Kebun Raya Purwodadi mempunyai tugas menerapkan inventarisasi, eksplorasi, penanaman koleksi dan pemeliharaan tumbuhan dataran rendah kering yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan dan berpotensi untuk dikoleksi (dikonservasi).

Kebun Raya Purwodadi seluas 845.148 m2 mempunyai koleksi Arecaceae sejumlah 60 marga 117 jenis dan 435 individu.

Bambu

Sekitar 30 jenis bambu telah dikoleksi Kebun Raya Purwodadi, 16 jenis berasal dari Jawa, 2 jenis dari Nodaku, 2 jenis dari Sulawesi, dan 10 jenis dari beberapa negara Asia (Cina, Jepang, Thailand, India, dan Birma).

Gigantochloa manggong (Bambu Manggong) adalah bambu endemik Jawa Timur , Gigantochloa apus (pring apus) sering dipergunakan untuk mebel, kerajinan atau atap rumah, Dendrocalamus asper (pring petung) rebungnya untuk dimakan, dan Schizostachyum silicatum (bambu wuluh) untuk seruling.

Baca Juga:

Paku

Koleksi tumbuhan paku ditata di bawah pepohonan akbar dan rindang, karena kelompokan tumbuhan ini menyukai tempat rindang dan lembap. Koleksinya sampai 60 jenis dari 36 marga dan 21 suku. Di antaranya paku sarang burung (Asplenium nidus), suplir (Adiantum spp.), hata (Lygodium circinnatum), dan paku tanduk rusa/simbar menjangan (Platycerium coronarium).

Tanaman Obat

Tanaman obat ini terletak di petak XIV G dan V A, ditata sedemikian rupa hingga berfungsi sebagai taman yang menarik untuk dinikmati. Di selang koleksinya yaitu Pace (Morinda citrifolia), buahnya untuk obat batuk dan tekanan darah tinggi, daun ungu (Graptophyllum pictum), daunnya untuk obat wasir, Widoro upas (Merremia mammosa), umbinya untuk obat kencing manis, Sembung (Blumea balsamifera) daunnya untuk obat asma, sakit jantung, Wudani (Quisqualis indica) daunnya untuk obat cacing dll.

Baca Juga: Wisata Kekinian Ke 3 Kebun Raya di Bogor, Piknik Sambil Belajar

Fransisca Dewi

Doyan traveling, dan kuliner

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button