Religion

Hakikat Sabar Dalam Beribadah, Menjauhi Larangan, dan Menghadapi Musibah

Kesabaran adalah salah satu bentuk akhlakul karimah, yakni perilaku terpuji yang ada dalam diri seorang manusia. Barangsiapa dapat menjadikan kesabaran sebagai tameng dalam menghadapi permasalahan hidup, tentu keberuntungan akan selalu menyertainya di mana pun ia berada. Namun, sabar itu sendiri tidak boleh dimaknai dengan sekadar menunggu, atau diam tanpa melaksanakan apa pun. Sabar memiliki arti yang luas, seperti halnya seseorang yang bekerja mencari nafkah, ia bersabar dari hal-hal yang tidak sukai saat berada di lingkungan kerja.

Menurut perspektif Islam, sabar memiliki dibagi menjadi 3 garis besar, yang pertama adalah sabar dalam menjalankan ibadah kepada Allah baik yang khusus maupun umum, sabar dalam menjauhi segala hal yang dilarang dalam agama, kemudian sabar dalam menghadapi musibah. Ketiga aspek tersebut menjadi bekal penting, khususnya bagi umat Islam untuk senantiasa tangguh dalam menjalani hidup. Sebab, mau tidak mau kita akan dihadapkan dengan banyak hal yang tidak kita sukai. Entah dari keluarga, tetangga, teman, atau bahkan dari diri kita sendiri.

Setiap hari, selalu ada hal yang memaksa seseorang untuk bersabar, menahan diri dan mengendalikan emosinya, baik itu di dalam rumah, di lingkungan sosial, tempat kerja, dan di tempat-tempat lainnya. Ada yang mampu mengendalikan sikapnya, ada pula yang termakan emosi dan jatuh dalam perkara yang seharusnya tidak mereka hadapi. Bersabar sendiri termasuk salah satu bentuk ibadah kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, di mana seseorang yang mampu bersabar dalam ketaatan, Allah akan memberikannya balasan dunia dan akhirat.

Sabar dalam beribadah

Allah menginginkan setiap hamba-Nya untuk berbuat baik dan mengajarkan kebaikan pada sesamanya. Namun, syaithan telah bersumpah untuk menjadi penghalang dan menggoda umat manusia untuk berbuat zalim, melakukan maksiat, dan melanggar semua larangan-Nya. Begitu juga dalam beribadah, setan akan selalu membisikkan godaan agar kita lalai, malas, dan sibuk, sehingga ibadah-ibadah harian yang bisa kita lakukan menjadi terbengkalai. Oleh karena itu, sabar dalam beribadah menjadi kunci kesuksesan seseorang untuk meraih akhirat.

Ibadah dalam agama Islam tidak terbatas pada sebuah ritual khusus seperti shalat, berdzikir, berdoa, atau puasa. Akan tetapi, seseorang bisa mendapatkan nilai ibadah saat menjalankan pekerjaannya sehari-hari, seperti mencari nafkah, mengurus rumah tangga, menuntut ilmu, dan sebagainya. Jika seseorang meniatkan karena ingin beribadah kepada Allah, malaikat akan mencatatnya sebagai amalan yang bernilai pahala di sisi-Nya. Tentunya, tidak mudah untuk konsisten dan kekuatan untuk menjalaninya, diperlukan kesabaran yang besar.

Melakukan ibadah secara khusus, contohnya salat berjamaah di masjid atau berpuasa sunnah, bukanlah hal yang ringan untuk dilakukan. Banyak orang yang berencana untuk melakukan shalat malam setiap hari, namun hanya mampu satu atau dua malam di awal-awal, dan berhenti setelahnya. Ada pula yang konsisten salat berjamaah di masjid, akan tetapi hanya saat bersama rekan-rekan kerjanya. Di luar tempat kerja, ia salat di rumah sendirian. Hal tersebut menjadi bukti bahwa ibadah memerlukan kesabaran dalam menjalaninya.

Baca Juga: 

Bersabar dalam menjauhi larangan Allah

Manusia diciptakan berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Allah memberikan akal pikiran agar dapat membedakan secara mandiri, mana yang baik dan mana yang buruk. Berbeda dengan hewan, sapi misalnya, Allah tidak memberikan akal, akan tetapi Allah mengilhamkan langsung agar tidak memakan daging-daging, hanya berkawin dengan lawan jenis. Atau kuda, Allah mengilhaminya agar mampu dijadikan tunggangan bagi manusia. Dengan akal, manusia mampu memahami dengan sendirinya, apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang.

Di dunia ini, banyak manusia yang berada di luar batas larangan, seperti orang-orang yang memakan makanan haram, melakukan penyimpangan seksual, berbuat kejahatan, dan lain sebagainya. Namun, bukan berarti semua orang yang berbuat jahat memiliki hati yang sepenuhya jahat pula, terkadang mereka melakukannya karena dorongan nafsu dan terbukanya kesempatan untuk berbuat. Oleh karenanya, jika datang kesempatan untuk berbuat jahat, misalnya mengambil barang orang lain yang jatuh di jalan, seseorang harus bersabar.

Dalam kisah nabi Yusuf as, beliau mendapatkan godaan yang sangat berat berupa wanita yang mengajaknya untuk berzina. Secara zahir, nabi Yusuf memiliki kesempatan yang terbuka lebar untuk memuaskan hawa nafsu duniawinya. Namun, atas hikmah Allah beliau memilih untuk bersabar dari nafsunya, tidak menuruti, dan memilih untuk pergi meski akhirnya beliau harus mendekam di penjara Mesir pada zaman tersebut. Di zaman ini, tentu lebih banyak godaan serupa, terutama saat seseorang memegang gadget di saat sendirian.

Baca Juga:

Bersabar dalam menghadapi musibah

Musibah dan kebahagiaan silih berganti seperti roda yang berputar. Ada kalanya seseorang diliputi kebahagiaan, akan tetapi di waktu yang lain Allah memberinya musibah yang membuatnya sedih dan gelisah. Allah memberikan musibah dengan berbagai macam, di antaranya adalah kehilangan harta, kematian seseorang yang dicintai, mendapatkan konflik, permasalahan dengan orang lain, dan banyak lagi. Ujian hidup yang dialami seseorang dapat meningkatkan derajatnya, atau sebaliknya, menjadi dosa apabila ia tidak mampu bersabar.

Seseorang yang tidak mampu bersabar dalam menghadapi musibah, akan mengeluh sepanjang waktu, seakan-akan tidak ada hukuman yang lebih berat kecuali apa yang menimpanya. Misalnya Allah memberinya sakit demam dan sariawan selama 3 atau 4 hari, ia merasa seakan-akan tidak pernah merasakan nikmat sehat yang ia dapatkan bertahun-tahun sebelumnya. Hingga saat ia sembuh, ia tidak bersyukur kepada Allah, mengira bahwa obat dan dokter lah yang menyembuhkannya dari penyakit yang diderita.

Sabar dalam menghadapi musibah, artinya bersabar dalam ikhtiar mencari solusi. Misalnya seseorang terkena sakit, ia harus bersabar menelan pahitnya obat. Jangan sampai karena tidak mampu bersabar, justru mencela takdir yang telah Allah tetapkan untuk hamba-Nya. Allah akan memberikan pahala dari setiap kesabaran atas musibah-musibah yang kita hadapi. Tidak menyalahkan takdir, tetap berbuat baik kepada sesama meski keadaan diri sendiri sedang susah. Semoga kelak kita dikumpulkan bersama orang-orang yang tinggi derajatnya di atas kesabaran.

Baca Juga:

Balasan sabar di dunia dan akhirat

Banyak orang yang mendapatkan kesuksesan di dunia, memiliki harta yang melimpah, keluarga besar yang bahagia, dan keturunan yang membahagiakan, padahal sebelumnya ia hidup miskin di tengah keluarga yang sengsara. Semua kesuksesan yang ia raih tidak mungkin dicapai tanpa bersabar dalam melakukan ikhtiar. Jika kita simak kisah-kisah yang diceritakan oleh motivator, ada seseorang yang rela mencoba ratusan kali dalam menjual dagangannya, ia sempat dihina, dicela, direndahkan, namun akhirnya produk yang ia jual menjadi merek yang sangat terkenal.

Lawan dari sabar adalah putus asa. Di dunia, jika seseorang putus asa dalam bermuamalah, tidak kuat dalam bersabar menghadapi cobaan di pasar, ia akan bangkrut. Jika seseorang bangkrut di dunia, Allah akan membukakan pintu lain untuknya mencari rezeki. Namun jika seseorang berputus asa dalam mencari akhirat, ia sendiri telah menutup pintu surga dan segala isi kenikmatannya. Berputus asa dalam mencari rahmat Allah merupakan salah satu dosa besar di dalam Islam, sebagaimana Iblis yang merelakan untuk tinggal abadi di dalam neraka.

Betapa indahnya seseorang yang mampu menjalani hidup dengan penuh kesabaran, baik saat dirinya ditimpa musibah, merintis jalan menuntut ilmu, dan mengingkari kemaksiatan-kemaksiatan yang ada di sekelilingnya.

Di dunia, Allah akan menjamin rezeki yang halal dari apa-apa yang Allah sediakan di bumi, sementara di akhirat Allah telah mempersiapkan surga yang kekal, di dalamnya terdapat apa pun yang ia senangi. Sementara orang yang berputus asa, ia mendapatkan kesengsaraan di dunia, dan siksa yang kekal di akhirat kelak.

Baca Juga: 7 Hal Yang Membuat Ibadah Puasa Sia-sia

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Asnan

Tenaga Pendidikan Yayasan Islam

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button