Sudah cantikah aku hari ini? Sebuah pertanyaan yang sering kali diulang-ulang seorang perempuan.
Apa sih makna cantik menurut kalian, apakah cantik yang glowing, tidak berpori-pori dan putih mulus ? Mungkin hal tersebut adalah salah tiga dari ribuan standar kecantikan saat ini. Tetapi apakah benar jika kecantikan hanya dilihat dari fisik, paras dan seluruh lekuk tubuh? Atau justru kita sendiri yang menciptakan standarisasi dan batas-batas cantik itu sendiri?
Ali bin Abi Thalib berkata “orang cantik tidak selalu baik, tapi orang baik selalu cantik”. Kala definisi terlalu abstrak dan parameternya pun tidak jelas kalimat yang pernah dikatakan Ali bin Abi Thalib di atas cukup menjelaskan perihal apa itu cantik yang sebenarnya. Kecantikan perempuan tidak hanya diliat dari fisiknya saja tetapi juga dari wawasannya ilmu pengetahuan bahkan bisa dari attitude.
Beberapa kali ada kalimat yang sering dilontarkan oleh beberapa orang perihal “gapapa deh ga cantik yang penting pintar atau setidaknya attitudenya baik.” Kenapa demikian? Karena mereka sadar bahwa kelak gen perempuan yang akan menurun ke anak-anaknya adalah kepintaranya, sedangkan cantik dan tampan itu anugrah.
Sayangnya hal ini sering dihiraukan oleh perempuan. Padahal jika dilihat dari fisik, semua perempuan cantik dengan versinya masing-masing. Terlebih di Indonesia memiliki banyak perbedaan mengenai parasnya disetiap daerah. Namun karena adanya standarisasi yang diciptakan perempuan-perempuan masa kini, kata cantik seketika diartikan menjadi banyak hal dan banyak spesifikasinya.
Hal itu membuat perempuan merasa insecure jika dirinya tidak secantik apa yang orang lain inginkan. Ibaratnya kita hanya objek validasi orang-orang, mengikuti apa yang orang lain inginkan dan orang lain bataskan. Padahal kembali lagi, dirimu ya dirimu bukan diri orang lain. Kita boleh saja menerima masukan dan saran, namun tetap harus di filter mana yang baik untukmu dan mana yang tidak.
Lalu bagaimana mendefinisikan cantik menurut islam bagi seorang wanita? Rasulullah SAW bersabda
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita sholihah (HR. Muslim).
Dari hadis tersebut tersirat makna bahwa semua wanita itu adalah perhiasan yang identik dengan kecantikan dan keindahannya.
Namun, di antara seluruh perhiasan itu, perhiasan yang terbaik adalah wanita salehah. Jadi, definisi cantik menurut islam adalah wanita salehah. Yang dikatakan wanita salehah itu sendiri adalah:
1. Mempunyai akhlak yang baik
Perempuan yang cantik adalah perempuan yang tidak hanya cantik rupanya namun baik pula akhlaknya. Berkata lembut, sopan dan santun, jelas dari sini mereka memiliki attitude yang baik.
Baca Juga:
2. Menutup aurat
Semua bagian dari wanita itu adalah keindahan. Oleh karenanya seorang wanita harus menutupi keindahannya itu, bukan karena membatasi wanita dalam berekspresi melainkan agar senantiasa terjaga kecantikan dan kehormatannya.
“Wahai nabi katakanlah pada istri-istrimu dan anak-anak perempuanmu dan perempuan-perempuan orang mukmin. Hendaklah ia mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Sesungguhnya Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. (QS. Al Ahzab ayat 59).
3. Menjaga kemaluannya
Wanita yang mampu menjaga kehormatan, menjauhi zina, dan menjaga kecantikanya hanya untuk mahramnya itulah ciri wanita salehah yang cantik menurut Islam, karena ia dapat menjaga tubuhnya dan menjaga dirinya dari hal-hal buruk.
Didalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
“Katakanlah pada wanita-wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandanganya, dan kemaluannya dan jangan lah mereka menampakan perhiasanya, kecuali yang biasa Nampak dari padanya….” (QS. An-Nur ayat 31).
4. Rajin ibadah
Selain itu kecantikan juga dapat terpancar dari amal ibadahnya dan seberapa besar dia mengharapkan ridha Allah SWT.
Baca Juga:
6. Tidak menyerupai orang kafir
Cantik versi Islam adalah wanita yang senantiasa berpenampilan sebagaimana layaknya muslimah. Wanita yang menutup aurat dan tidak menyerupai penampilan orang kafir atau lawan jenisnya. Karena hal demikian dilarang dalam Islam.
Fatwa Ulama mengatakan “keserupaan dalam lahiriyah akan berpengaruh terhadap keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu kita dilarang bertasyabuh atau menyerupai orang kafir”.
Dalam hadist Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut :
“ Sesungguhnya Rasulullah melaknat wanita yang meniru-niru laki-laki ” ( HR. Abu Daud)
Sudah jelas bukan? Bahwa cantik itu bukan hanya tentang fisik tapi juga tentang hati dan perilaku. Sekarang pilihan ada di tanganmu, ingin terus terbelenggu oleh standar kecantikan yang dibuat oleh manusia atau ingin jadi versi cantik menurut Islam.
Jadilah dirimu sendiri dan tidak perlu terlalu jauh membandingan dirimu dengan orang lain, setiap orang memiliki takdir yang berbeda, dan jalan cerita yang beragam. Boleh saja mengikuti tren kecantikan tetapi tetap pada batas kemampuan, jangan sampai menjadikan hal haram menjadi halal.
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak Menjadi Generasi Milenial Muslim Yang Saleh