Selain bulan Zulhijah dan bulan Ramadan, kalender Islam memiliki bulan-bulan yang istimewa, salah satunya adalah bulan Rajab. Lalu, apa keistimewaan dari bulan Rajab ini? Apakah ada keutamaan pengampunan dosa dan amalan di bulan rajab ini?
Ia merupakan salah satu di antara 4 bulan haram yang di dalamnya ada larangan untuk berperang atau berbuat maksiat. 3 bulan lainnya adalah Zulkaidah, Zulhijah, dan Muharam, di mana 4 bulan ini juga sering disebut bulan haram sejak sebelum Islam.
4 bulan haram ini difirmankan oleh Allah di dalam surah At-Taubah (9) ayat 36 yang berbunyi:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya 4 bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)
Tradisi-tradisi jahiliyah di Bulan Rajab
Sejak sebelum diutusnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Rasulullah pembawa Agama yang lurus, perhitungan bulan sudah berlaku, seperti bulan Rajab, Muharam, Ramadan, dan lainnya.
Sejak zaman jahiliyah, orang-orang Arab telah meyakini 4 bulan haram, di mana Allah melarang di dalamnya untuk berperang, menyakiti, berbuat maksiat, dan dosa-dosa lainnya.
Kemudian, setelah kedatangan Islam di masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, menurut keterangan yang ada di laman Rumaysho.com, dari keterangan mayoritas ulama ahlus sunnah, hukum-hukum jahiliyah mengenai bulan haram sudah dihapus.
Pasalnya, Ibnu Rajab rahimahullah juga mengatakan bahwa tidak ada riwayat tentang para sahabat maupun pengikutnya yang menghentikan peperangan pada bulan-bulan haram.
Begitu juga tradisi-tradisi jahiliah yang ada di dalamnya, seperti penyembelihan hewan kurban yang dinamakan ‘aathirah, sudah dibatalkan hukumnya dan tidak boleh dilaksanakan.
Baca Juga:
Keutamaan amalan di Bulan Rajab
Apakah ada amalan-amalan khusus di bulan-bulan haram termasuk bulan Rajab ini? Beberapa kalangan menyandarkan puasa atau amalan khusus pada beberapa hadis Nabi.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إن في الجنة نهرا يقال له رجب أشد بياضا من اللبن و أحلى من العسل من صام من رجب يوما سقاه الله من ذلك النهر
“Sesungguhnya di surga ada sebuah sungai, namanya sungai Rajab. Airnya lebih putih dari pada salju, lebih manis dari pada madu. Siapa yang puasa sehari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dengan air sungai tersebut.” (HR. Al-Baihaqi)
رجب شهر عظيم يضاعف الله فيه الحسنات فمن صام يوما من رجب فكأنما صام سنة ومن صام منه سبعة أيام غلقت عنه سبعة أبواب جهنم ومن صام منه ثمانية أيام فتح له ثمانية أبواب الجنة ومن صام منه عشر أيام لم يسأل الله إلا أعطاه ومن صام منه خمسة عشر يوما نادى مناد في السماء قد غفر لك ما مضى فاستأنف العمل ومن زاد زاده الله
“Rajab merupakan bulan yang mulia, Allah akan menggandakan pahala pada bulan tersebut. Siapa saja yang melakukan puasa 1 hari di bulan Rajab, seolah-olah ia melaksanakan puasa selama 1 tahun. Siapa saja yang berpuasa 7 hari, akan ditutup untuknya 7 pintu neraka jahanam untuknya. Siapa saja yang melaksanakan puasa 8 hari, maka akan terbuka untuknya 8 pintu surga. Siapa saja yang melaksanakan puasa 10 hari, akan dikabulkan semua permintaannya. Siapa saja yang berpuasa 15 hari, akan ada panggilan dari langit untuknya ‘Engkau telah diampuni dosamu yang telah lampau.’ Mulailah amal, siapa yang terus menambah, maka akan terus diberi pahala.” (HR. Ath-Thabrani).
Namun perlu dicatat. kedua hadis tersebut memiliki status dan tingkat yang lemah menurut para ahli hadis, wallahu a’lam bishawab.
Itulah tradisi, keutamaan dan amalan di bulan Rajab. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak Menjadi Generasi Milenial Muslim Yang Saleh
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.