Jika awal Ramadan umat muslim begitu semangat dalam mencari pahala, memasuki minggu terakhir bulan Ramadan biasanya semangat beribadah mulai kendor. Oleh karena itu, diperlukan motivasi agar bisa menghilangkan rasa malas beribadah di minggu terakhir Ramadan dan bersemangat kembali.
Naik turunnya iman memang hal wajar, tetapi dibiarkan terus-menerus pun tidak baik, apalagi segala amal ibadah akan dilipatgandakan hingga hari terakhir Ramadan. Maka itu, supaya semangat beribadah di minggu terakhir Ramadan ini kembali menyala, yuk ikuti enam cara menghilangkan rasa malas beribadah di bawah ini ya.
1. Tetapkan kembali niat ibadahmu untuk menghilangkan rasa malas beribadah
Ramadan bukan hanya tentang berpuasa, tetapi juga meningkatkan segala ibadah demi mendekatkan diri pada sang Pencipta dan mendapatkan pahala yang berkah dan melimpah. Nah, agar rasa malas beribadah di minggu terakhir Ramadan ini hilang, coba tetapkan kembali niat ibadahmu.
Ingatlah, setiap ibadah dan amal baik yang kamu lakukan selama Ramadan akan dihitung sebagai ganjaran pahala oleh Allah SWT. Maka, terlalu sayang jika kamu melewatkan ibadah yang sudah kamu lakukan sejak awal puasa.
Baca Juga:
2. Ingat tujuan awal berpuasa
Selanjutnya, cobalah mengingat tujuanmu berpuasa, apakah hanya sekadar menjalankan kewajiban saja atau ingin mendapatkan keberkahan dan pahala berlimpah. Dengan begitu, semangat ibadahmu perlahan-lahan akan menyala kembali.
Teruslah ingat, bahwa setiap ibadah yang kamu lakukan sudah pasti akan dilipatgandakan dan ini tidak akan terjadi di sebelas bulan lainnya. Jadi, coba yuk perlahan renungkan kembali tujuan puasamu, dan lihat betapa banyak rahmat, berkah, dan ampunan yang Allah berikan khusus di bulan mulia ini.
3. Pertahankan ibadah wajib
Berpuasa dan menjalankan shalat fardhu adalah ibadah wajib yang tidak boleh kau lewatkan. Maka itu, jangan pernah tinggalkan kedua ibadah wajib ini ya, tumbuhkan terus motivasi dan semangatmu dalam menjalankan keduanya.
Tentu kedua ibadah wajib ini memiliki keutamaan dan pahala besar yang tidak boleh disia-siakan. Usahakan untuk saalat tepat waktu dan berpuasa dengan keimanan, serta rasa penuh syukur, bahagia, dan berharap ridho Allah.
4. Melakukan variasi ibadah
Setelah kamu berhasil mempertahankan ibadah wajib dan menghilangkan rasa malas, perlahan coba deh melakukan variasi ibadah dengan amalan-amalan sunnah lainnya. Seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, salat sunah, berbagi dan sebagainya.
Kamu bisa melakukan amalan-amalan ini secara perlahan-lahan namun konsisten setiap harinya agar semangat ibadahmu kembali menyala. Lagipula, melaksanakan banyak amalan-amalan sunah, akan semakin menambah pahalamu di bulan Ramadan ini.
5. Mencari motivasi dengan berkumpul bersama orang yang tepat
Tak ada salahnya kamu pergi menemui komunitas atau orang-orang tepat yang bisa memotivasimu kembali. Dengan berkumpul bersama mereka dengan saling bertukar pikiran, mempelajari ilmu islam, tentu akan membuatmu termotivasi untuk semangat beribadah.
Kamu juga bisa berwisata Ramadan dengan mengunjungi beberapa masjid, mendengar ceramah dan ikut shalat berjamaah. Nantinya, hatimu akan terasa lebih tenang, serta keyakinan dan keimanan dalam hatimu akan menumpuk kembali.
Baca Juga:
6. Hindari pemicu malas
Terakhir, cobalah untuk menghindari pemicu malas beribadahmu, seperti bermain games, menonton tv, hingga membuka media sosial terus-menerus. Sadari kebiasaan buruk pemicu malas tersebut, kemudian segera hindari.
Jauhkan dirimu dari gangguan tersebut dengan tidak membukanya atau menyalakan sama sekali. Alternatif lainnya kamu bisa coba untuk deaktif akun media sosialmu sampai Ramadan selesai agar ibadahmu tidak terganggu.
Sadari, bulan Ramadan hanya ada satu tahun sekali dengan begitu banyak keistimewaan yang tidak bisa didapatkan dari bulan-bulan lainnya. Maka itu, yuk segera menghilangkan rasa malas beribadah di minggu terakhir Ramadan dengan mengikuti enam cara di atas ya.
Baca Juga: Awas Batal! Ini 7 Tips Mengontrol Emosi Saat Berpuasa di Bulan Ramadan
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
