Sejarah

Peristiwa Sejarah Proklamasi Kemerdekaan RI 1945

Dalam menyambut HUT RI Ke-78, mengingat kembali sejarah proklamasi kemerdekaan RI 1945 penting bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi tonggak sejarah bahwa negara Indonesia telah merdeka. Sebelum pembacaan teks proklamasi dilakukan, banyak sekali peristiwa yang terjadi mulai dari peristiwa bom atom oleh tentara sekutu, perumusan naskah, penentuan tempat proklamasi dan peristiwa penting lainnya.

Sebagai generasi yang menikmati kebebasan dari penjajahan, penting mengetahui sejarah dan isi teks proklamasi agar tidak lupa jasa para pahlawan bangsa.

Berawal dari bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki

Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan bermula saat Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Pada saat itu, pesawat pengebom B-29 yang diberi nama Enola Gay dilepas dari Pangkalan Udara Tinian di Kepulauan Mariana.

Pesawat ini membawa bom atom yang diberi nama Little Boy. Sekitar pukul 08.15 pagi, bom ini dijatuhkan di atas kota Hiroshima, Jepang. Ledakan bom menghancurkan sebagian besar kota, menewaskan sekitar 70.000 hingga 80.000 orang seketika. Jumlah korban tewas terus bertambah karena efek radiasi dan luka-luka akibat ledakan. Kota ini hampir sepenuhnya hancur dan mengakibatkan penderitaan yang luar biasa bagi penduduknya

Setelah bom atom di kota Hiroshima, Jepang masih belum juga menyerah. Pada tanggal 9 Agustus 1945, pesawat pengebom B-29 yang diberi nama Bockscar, mengangkut bom atom yang diberi nama Fat Man. Bom ini dijatuhkan di atas kota Nagasaki, Jepang, sekitar pukul 11.02 pagi. Meskipun Nagasaki lebih terpencil dibandingkan dengan Hiroshima, dampak ledakan masih sangat besar. Sekitar 40.000 hingga 75.000 orang tewas langsung akibat ledakan ini.

Dua serangan bom atom berhulu ledak nuklir ini memiliki dampak yang sangat mengerikan dan mengakibatkan penderitaan besar bagi penduduk Jepang. Bom atom ini menjadi penyebab penting dalam mengakhiri Perang Dunia II. Pada tanggal 15 Agustus 1945, Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu, dan Perang Dunia II berakhir.

Baca Juga:

Desakan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan RI

Golongan muda yang terdiri dari Sukarni, Wikana, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dan lainnya mendengar kabar tentang peristiwa menyerahnya Jepang tersebut melalui siaran Radio BBC milik Inggris. Lalu, mereka mendesak Soekarno untuk membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan memanfaatkan situasi.

Namun, usulan tersebut ditolak oleh golongan tua dengan alasan belum adanya pernyataan resmi dari pemerintah Jepang. Golongan tua berpendapat, lebih baik Proklamasi Kemerdekaan dilaksanakan setelah 24 Agustus, yaitu tanggal yang ditetapkan Marsekal Terauchi untuk waktu kemerdekaan Indonesia.

Pada 15 Agustus 1945, para golongan muda sepakat untuk mengamankan Soekarno ke Rengasdengklok. Mereka menculik Soekarno dengan tujuan agar golongan tua menuruti keinginan golongan muda. Namun, sampai 16 Agustus 1945 itu, tidak tercapai kesepakatan apapun. Di sore harinya, Ahmad Soebardjo datang dan membujuk para golongan muda untuk melepaskan Soekarno. Akhirnya mereka mencapai kesepakatan dengan jaminan bahwa proklamasi akan dilaksanakan esok hari.

Malam itu, golongan muda dan golongan tua berangkat menuju rumah Laksamana Maeda di Jakarta. Laksamana Maeda mempersilahkan rombongan tersebut untuk menemui Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer) Jenderal Moichiro Yamamoto. Namun, Jenderal Nishimura menolak rencana Proklamasi Kemerdekaan.

Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan

Soekarno, Hatta, dan sejumlah tokoh lainnya, termasuk Ahmad Soebardjo dan Radjiman Wedyodiningrat, bekerja bersama untuk merumuskan teks proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB.

Teks proklamasi mengalami beberapa penyempurnaan sebelum akhirnya disetujui. Teks ini haruslah singkat dan mengandung pesan inti tentang kemerdekaan Indonesia. Soekarno dan Hatta kemudian mengubah beberapa bagian teks untuk menjelaskan bahwa kemerdekaan telah diraih dan bukan diberikan oleh Jepang.

Setelah perumusan teks Proklamasi selesai, teks kemudian diserahkan kepada Sayuti Melik untuk diketik. Setelah itu, teks ditandatangani kembali oleh Soekarno.

Baca Juga:

Pembacaan naskah proklamasi kemerdekaan RI

Pembacaan teks proklamasi dilakukan pada 17 Agustus 1945, pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 (Proklamasi No. 5, Jakarta Pusat). Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan diumumkan oleh BM Diah dan Jusuf Ronodipuro melalui radio, surat kabar, telegram, dan lisan. Pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan juga diabadikan oleh jurnalis yang bernama Frans dan Alex Mendoer dari IPPHOS.

Naskah Proklamasi Kemerdekaan

Dikutip dari buku Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen), berikut ini naskah Proklamasi Kemerdekaan RI:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05

Atas nama bangsa Indonesia.

Soekarno – Hatta

Demikian sejarah proklamasi kemerdekaan RI 1945. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarah. Dan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Yuk belajar sejarah lagi.

Baca Juga: Makna Proklamasi Kemerdekaan Bagi Generasi Muda

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button