Menyambut Usianya Yang Ke 79, Berikut 7 Fakta Unik Dibalik Kemerdekaan Indonesia
Negara di Asia Tenggara yang penuh dengan keunikan seperti mempunyai ragam bahasa terbanyak di dunia hingga menyentuh tujuh ratusan bahasa, berada di wilayah cincin api vulkanik, rumah bagi kadal purba terbesar di dunia, memiliki candi Buddha terbesar di dunia, dan masih banyak lainnya ini akan menyambut hari kemerdekaan yang ke-79.
Perayaan kemerdekaan biasanya diisi oleh sebagian masyarakat dengan mengikuti serangkaian kegiatan seperti upacara bendera, mengadakan berbagai lomba yang mengasah kebersamaan dan kekeluargaan antar sesama, serta memaknainya untuk bergerak maju dalam menyongsong cita-cita yang bukan hanya berdasarkan atas nama pribadi saja.
Selain itu, makna dari kemerdekaan tentu tak lepas dari kisah-kisah sejarah yang terukir jelas dan sangat terukur kronologisnya, bahkan dalam hal-hal unik dibalik pelaksanaan kemerdekaan Indonesia itu sendiri yang akan diulas pada rincian selengkapnya di bawah ini!
1. Momen sebelum pembacaan proklamasi
Ternyata, bukan bagi setiap orang normal saja ketika berada pada situasi yang paling penting di dalam hidupnya, tapi harus berkutat dengan sesuatu yang bisa dibilang di luar prediksi. Untuk persiapan kemerdekaan bagi sebuah bangsa besar pun tak luput dari momen ini.
Bung Karno sebagai pembaca teks proklamasi kemerdekaan rupanya sedang mengalami sakit malaria dan demam tinggi kala itu, sehingga dokter pribadinya menganjurkan obat agar dapat menurunkan suhu tubuhnya.
Bahkan, beberapa saat sebelum membacakan proklamasi, tokoh yang disebut sebagai ‘Bapak Proklamator’ itu masih tertidur pulas di kamarnya yang berlokasi di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat.
Baca Juga:
2. Hilangnya naskah proklamasi
Di balik kelancaran saat-saat proklamasi dibacakan dengan khidmat dan lancar, ternyata ada keteledoran kecil yang terjadi. Hal tersebut berkenaan dengan naskah asli teks proklamasi yang dinyatakan hilang.
Namun, langkah dan gerak cepat pendiri bangsa tidaklah surut karena beruntungnya naskah tersebut telah di salin sebelumnya oleh Sayuti Melik menggunakan mesin tik, sehingga proses pembacaan dapat diselenggarakan dengan baik.
Uniknya, wartawan berkebangsaan Aceh bernama B. M. Diah menemukan naskah asli di dalam tong sampah setelah pembacaan proklamasi telah usai dilaksanakan.
3. Bukti rekaman proklamasi
Suara Bung Karno yang mengumandangkan isi dari teks proklamasi sehingga bisa diperdengarkan sampai saat ini sebenarnya bukan rekaman asli dari peristiwa yang berlangsung pada 17 Agustus 1945, akan tetapi suara ulangan yang direkam pada tahun 1951 dan dikirim ke Lokananta pada 1959.
Hal itu terjadi lantaran di tahun 1945, belum ada dokumentasi resmi yang dapat dibuat.
4. Penyelamatan foto dokumentasi proklamasi
Ketegangan sempat terjadi setelah peristiwa proklamasi. Dua wartawan bernama Alex dan Frans Mendur berhasil menyalamatkan foto dokumentasi proklamasi Indonesia dengan cara menguburnya di dalam tanah agar tidak tercium oleh phak Jepang yang menyita kamera sekaligus menutup Kantor Berita Domei.
Kedua wartawan yang berstatus sebagai saudara kandung tadi pada akhirnya berhasil menutup rapat bukti momen bersejarah untuk sementara waktu hingga situasi dirasa benar-benar aman dan dokumentasi dapat digali kembali untuk disimpan dengan semestinya.
5. Bahan kain bendera merah putih
Pengibaran pertama kali bendera Sang Saka Merah Putih merupakan salah satu momen paling bersejarah seiring dengan proses pembacaan proklamasi.
Bendera yang dijahit oleh Ibu Fatmawati yang juga merupakan istri dari Bung Karno itu ternyata diambil dari bahan yang cukup sederhana, yaitu bagian merah diambil dari sprei putih dan bagian merah berasal dari tukang soto.
6. Mikrofon proklamasi yang sederhana
Seorang pria bernama Gunawan telah berjasa membuat sebuah mikrofon dengan menggunakan dinamo sepeda dan kertas perak pembungkus rokok (grenjeng), sehingga jalannya momen penting bersejarah bagi Republik Indonesia seakan-akan semakin lengkap karena keceradasan dan keterampilan tangannya.
Baca Juga:
7. Intaian Jepang
Tentara Jepang ternyata tidak tinggal diam dengan aksi pembacaan proklamasi yang dilakukan Ir. Soekarno. Mereka yang berjumlah sekitar tiga sampai lima orang menghampiri tempat kejadian.
Namun, upaya tersebut berhasil dihalau oleh para pengawal Bung Karno, sehingga tentara-tentara Jepang tersebut enyah dan pergi dari lokasi.
Itulah ketujuh fakta unik dibalik kemerdekaan Indonesia yang membuat segenap rakyat dari Sabang sampai Merauke harus terus memaknainya dengan sepenuh hati, karena memang tidaklah mudah mencapai kebebasan hakiki yang bisa dinikmati hingga kini.
Tugas kita sebagai rakyat dari bangsa yang merdeka ialah mengisinya dengan pencapaian-pencapaian luar biasa untuk kemakmuran dan kemajuan di semua lini yang ada.
Dirgahayu Republik Indonesia Ke-79. Merdeka!!!
Baca Juga: Melihat Kembali Penjajahan Jepang di Indonesia Pada Masa Revolusi