LIngkungan

Inovasi Green Hand Sanitizer “NICTA” Berbasis Limbah Tembakau

Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan. Setiap hari, tangan manusia kontak dengan berbagai macam jenis virus, bakteri dan jamur. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir merupakan cara untuk mencegah penyebaran virus, bakteri dan jamur. Hal ini penting dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang yang lain dan menimbulkan penyakit.

Era modern menyebabkan terjadinya pergeseran pola pikir dan pola hidup masyarakat, pada umumnya masyarakat modern menyukai produk instan dan praktis. Masyarakat cenderung memilih produk yang bisa memberikan solusi cepat dan efektif dalam memenuhi kebutuhannya, diantaranya mudah didapat dan mudah untuk dibawa, seperti solusi cepat dan praktis dalam membersihkan tangan. Cara praktis dalam membersihkan tangan bisa dilakukan melalui produk hand sanitizer. Hand sanitizer adalah suatu produk antiseptik yang sudah dikenal oleh masyarakat dan banyak tersedia di modern market. Bahan aktif dalam sediaan hand sanitizer bisa diperoleh dari bahan alam maupun sintetis.

PT Perkebunan Nusantara X adalah perusahaan agribisnis pada sektor perkebunan di Indonesia. Salah satu unit usaha dari perusahaan ini adalah tembakau yang kegiatan usahanya dilakukan di wilayah Kabupaten Jember dan Kabupaten Klaten. Setiap tahunnya PTPN X menghasilkan limbah daun pucuk kering. Limbah ini tentunya sangat sia-sia apabila dibuang begitu saja, bahkan bisa berpengaruh terhadap keseimbangan alam. Daun tembakau mengandung senyawa yang bersifat antibakteri, sehingga ekstrak daun pucuk tembakau bisa diaplikasikan sebagai sediaan antiseptik. Limbah daun pucuk kering tembakau sangat prospek untuk dimanfaatkan sebagai bahan aktif dalam pembuatan produk green hand sanitizer. Produk ini menggunakan bahan aktif yang alami sehingga lebih ramah lingkungan dibanding produk hand sanitizer yang menggunakan bahan aktif sintetis.

Tembakau

Tembakau (dok.pribadi/faififannum)

Tembakau termasuk jenis tanaman perkebunan namun bukan termasuk jenis kelompok tanaman pangan. Tembakau dimanfaatkan daunnya sebagai bahan pembuatan rokok. Daun tembakau berbentuk bulat lonjong, ujungnya meruncing, tulang daun menyirip, bagian tepi daunnya agak bergelombang dan licin. Daunnya memiliki tangkai yang melekat pada batang, posisi daun mendatar atau tegak. Ukuran daun dan ketebalannya tergantung pada varietasnya juga lingkungan dimana tembakau tersebut tumbuh. Daun tembakau tersusun oleh lapisan palisade parenchyma pada bagian atasnya dan spongy parenchyma pada bagian bawah. Satu tanaman tembakau memiliki jumlah daun sekitar 28–32 helai, tumbuhnya selang–seling mengelilingi batang tanaman.

Beberapa senyawa penting ditemukan pada tanaman tembakau, yaitu alkaloid nikotin, flavonoid dan minyak atsiri. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai sifat antibakteri. Antibakteri digambarkan sebagai produk alami dengan massa molekul rendah yang dibentuk oleh mikroorganisme dan tumbuhan yang aktif melawan mikroorganisme lain pada konsentrasi rendah. Pengembangan aktivitas antibakteri melalui mekanisme antibakteri dalam jumlah terbatas yang dapat mempengaruhi sintesis dinding sel, sintesis protein, integritas membran sel, replikasi DNA dan repair, transkripsi dan metabolit intermediate.

Baca Juga: Praktik Pembelajaran Diferensiasi Produk Melalui Pameran Kewirausahaan

Hand Sanitizer

Hand Sanitizer (dok.pribadi/faififannum) 

Hand Sanitizer yang artinya adalah gel pembersih tangan, memiliki kemampuan sebagai antibakteri untuk menghambat hingga membunuh pertumbuhan bakteri. Pada umumnya gel ini berasal dari bahan beralkohol atau etanol yang dicampur dengan bahan pengental, misal gliserin, karbomer, dan menjadikannya seperti jelly. Sediaan gel memudahkan dalam penggunaan dan menghindari kesan kering pada tangan karena mengandung alkohol. Hand sanitizer mulai populer digunakan karena penggunaannya yang mudah dan praktis tanpa menggunakan air dan sabun. 

Hand sanitizer mengandung bahan antiseptik seperti alkohol, dan pelembab untuk meminimalisir terjadinya iritasi pada kulit. Hand sanitizer digunakan untuk membersihkan tangan pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk mencuci tangan menggunakan air dan sabun. Banyak keunggulan hand sanitizer yang disukai oleh masyarakat, seperti waktu aplikasi yang singkat, kerja yang efektif, dan nyaman. Sediaan hand sanitizer dapat diformulasikan dalam bentuk gel maupun cairan.

Sesuai perkembangan zaman, dikembangkan produk gel pembersih tangan non alkohol. Ketika tangan benar-benar pada kondisi kotor, baik oleh tanah, ataupun lainnya, maka proses membersihkan tangan lebih disarankan untuk menggunakan air dan sabun. Alkohol sering digunakan sebagai antiseptik/desinfektan untuk disinfeksi permukaan kulit yang bersih, namun bukan untuk luka.

WHO merekomendasikan untuk menjaga kebersihan tangan melalui dua cara, yaitu mencuci tangan menggunakan air dan sabun, berikutnya mengaplikasikan sediaan antiseptik yang berupa gel ataupun cairan tangan yang mengandung alkohol. Sediaan hand sanitizer baik yang mengandung alkohol ataupun tidak, telah terbukti mampu mengurangi infeksi bakteri pada kulit tangan,.

NICTA

NICTA (dok.pribadi/faififannum)

Hand sanitizer “NICTA” dibuat dari basis gel Na-CMC. Sediaan gel ini dipilih karena gel lebih nyaman diaplikasikan ke kulit, selain itu supaya lebih humektan maka ditambahkan gliserin. Ekstrak daun tembakau dibuat dengan cara maserasi, sebanyak 10 gram limbah daun pucuk tembakau kering direndam dalam 200 ml penyari etanol 95%. Hand sanitizer dibuat dari basis gel Na-CMC sebanyak 5 gram. Gliserol sebanyak 5 gram ditambahkan untuk memberikan kesan lembab. Produk ini ditambahkan parfum sebanyak 1 ml supaya memberikan aroma yang lebih kuat.

Hand sanitizer “NICTA” merupakan produk ramah lingkungan karena berbahan dasar ekstrak alami yang diperoleh dari pucuk daun tembakau. Produk ini memiliki berbagai keunggulan apabila dibandingkan dengan produk hand sanitizer yang beredar di pasaran. Pada umumnya, hand sanitizer yang telah beredar di pasaran menggunakan bahan dasar sintetis, mayoritas menggunakan etanol sebagai antiseptiknya. Berbeda engan produk “NICTA” yang menggunakan antiseptik alami yang diperoleh dari ekstrak pucuk daun tembakau.

Hand sanitizer “NICTA” memiliki karakteristik sebagai berikut: pH sediaan sebesar 5, hal ini sesuai dengan pH kulit, yaitu 4,5-6,5. Gel hand sanitizer bersifat homogen sehingga akan merata dan nyaman apabila diaplikasikan ke kulit. Produk ini berwarna hijau muda dengan bau khas daun tembakau. Pada produk ini ditambahkan parfum leci untuk memperkuat aroma dan meningkatkan daya tarik konsumen.

Baca Juga: Inovasi Produk Berbasis Ekstrak Daun Ketepeng Cina Sebagai Gel Antipruritik

 

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button