Social & Culture

Eksploitasi Buruh di Berbagai Bidang, Mulai Freelancer Hingga Kasus Kim Soohyun

1 Mei diperingati sebagai hari buruh internasional. Di mana di hari ini kita mengenang perjuangan para buruh dalam memperjuangkan hak-hak mereka, terutama dalam jam kerja, upah, dan keselamatan kerja.

Dalam konteks yang lebih luas, ternyata para buruh dan pekerja bukan hanya mereka yang bekerja di pabrik dan kantor. Namun ada banyak freelancer yang juga belum mendapat haknya.

Di zaman sekarang jenis pekerjaan memang lebih beragam dibanding dulu. Jadi banyak pekerjaan yang tidak diatur dalam undang-undang resmi. Seperti misalnya penulis lepas.

Baca Juga:

Freelancer Juga Buruh

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, menulis memang menjadi sumber rezeki baru yang diminati banyak orang. Hal ini dibarengi dengan semakin luasnya klien yang mencari jasa ini.

Mulai dari perusahaan hingga perorangan. Bisa dikerjakan dari mana saja dan penghasilan yang lumayan pun seolah menjadi secercah harapan.

Sayangnya, masih ada klien nakal yang kerap memeras penulis. Mulai dari memberikan deadline yang ketat, hingga kabur-kaburan saat ditagih gaji.

Susahnya tuntutan kerja ternyata tidak sebanding dengan tanggung jawab dalam membayar gaji. Bahkan hal ini juga terjadi di beberapa platform. Mirisnya, ada penulis yang benar-benar tidak dibayar sama sekali karena kliennya kabur.

Tentu ini menjadi PR besar di hari buruh tahun ini. Karena para pekerja yang mendapat ketidakadilan bukan hanya pekerja pabrik, tapi juga banyak profesi yang terkadang tidak diperlakukan layak.

Belum lagi di era AI seperti sekarang mengharuskan penulis bekerja ekstra keras agar bisa tetap relevan dengan perubahan. Mulai dari mencari ide kreatif hingga melakukan liputan lapangan.

Hal yang sama mungkin juga dialami ilustrator dan konten media sosial. Tak jarang mereka harus begadang untuk mengerjakan sebuah ide. Namun setelah selesai, hasilnya tidak sebanding dengan waktu, pikiran, dan tenaganya.

Bahkan dalam lingkup yang lebih besar, masalah gaji dan jam kerja ini juga terjadi di dunia hiburan. Sebut saja kasus viral Kim Sae Ron dan Kim Soo Hyun yang terjadi beberapa waktu lalu.

Baca Juga:

Kasus Viral di Dunia Kerja, Mulai Kim Soohyun Hingga OCI

Dilansir melalui YouTube @Korea Reomit, Kim Sae Ron dikabarkan telah bekerja sejak usia 10 tahun di Gold Medalist, agensi yang didirikan oleh Kim Soo Hyun. Sama seperti ‘buruh’, di usia yang masih sangat muda, Saeron diminta mencari dan men-training para artis baru. Mirisnya, semua jerih payahnya ini tidak digaji. Padahal, tidak memberikan upah yang layak bagi orang dewasa saja rasanya tidak pantas, apalagi pada anak dibawah umur.

Tidak hanya itu, banyak media juga menyebut Kim Sae Ron sebagai korban dari child grooming. Hal ini tentu sangat miris dan menjadi sisi gelap dari dunia hiburan asal Korea Selatan tersebut. Karena tidak hanya bunuh diri, tapi ada banyak praktik yang mungkin melanggar etika, norma, dan hukum. Namun semua itu tertutupi oleh visual rupawan dari para artis dan kisah manis dari dramanya.

Lalu kasus viral OCI (oriental circus Indonesia). Kasus eksploitasi buruh yang melanggar HAM ini juga masih menjadi PR besar yang masih bergulir saat ini. Mulai dari memaksa manusia untuk terus bekerja dalam kondisi hamil dan sakit, memisahkan ibu dan anak, hingga diperlakukan seperti binatang.

Hari buruh adalah refleksi bagi kita semua agar bisa lebih baik lagi dalam memperlakukan sesama manusia. Semoga semua pekerja bisa mendapat keadilan, rasa aman, dan haknya sebagai buruh dan manusia.

Baca Juga: 5 Film Tentang Perjuangan Buruh Terbaik, Mengangkat Suara Kaum Tertindas!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button