9 Mutiara Hikmah Tentang Persahabatan Sebagai Bahan Inspirasi dan Renungan
Persahabatan berasal dari lema sahabat yang artinya teman, kawan, rekan, orang yang dekat dan berkawan dengan kita. Persahabatan terjadi antara dua orang atau lebih. Mereka saling menghargai dan saling mendukung satu sama lainnya. Tidak ada persahabatan yang satu menjatuhkan yang lain. Jika hal itu terjadi, berarti itulah perseteruan dan permusuhan.
Dalam politik tidak ada kawan yang abadi dan tidak ada musuh yang lestari. Semua berubah berdasarkan situasi. Namun, kita bersahabat bukan berpolitik. Sehingga persahabatan itu sesuatu yang harus dilakukan demi keberhasilan dan kedamaian hidup di dunia ini.
Setelah melalui pembacaan literatur, penulis menemukan banyak mutiara hikmah tentang persahabatan. Namun, penulis hanya menyampaikan 9 kata mutiara penuh hikmah tentang persahabatan yang bisa dijadikan bahan inspirasi dan renungan kita. Berikut 9 mutiara hikmah tentang persahabatan.
1. Sahabat itu seperti tangan dan mata
Sahabat itu seperti mata dan tangan. Saat mata menangis tangan mengusapnya. Saat tangan terluka mata pun menangis.
Inilah arti sahabat yang sebenarnya. Saling membantu dan saling mendukung. Saat ada teman yang bersedih, kita berusaha menghibur dan membantu meringankan beban deritanya. Saat teman lain terluka dan berduka, kita juga merasakan kesedihan itu.
Sama seperti tangan dan mata. Ketika mata kita menangis, tangan mengusap dan menghapus air mata. Menghilangkan kesedihan mata. Menghilangkan duka lara. Begitu juga sebaliknya, saat tangan terluka, mata pun menangis. Merasakan duka yang sama. Sehingga saling menguatkan dan mendukung. Saling bekerja sama mencapai kebahagiaan.
Baca Juga:
2. Teman sejati akan selalu ada
Seorang teman sejati akan membuat anda hangat dengan kehadirannya, mempercayai akan rahasianya dan mengingat anda dalam doa-doanya.
Teman ada banyak. Ada teman hanya di kala suka tapi saat duka meninggalkan kita. Ada teman saat ada makanan, dan pergi saat kelaparan tiada makan dan minum.
Teman seperti itu bukanlah kawan sejati. Mereka hanyalah benalu kehidupan. Menghisap makanan untuk tumbuh dan berkembang kemudian meninggalkannya saat sari-sari makanan sudah habis. Teman sejati sebenarnya memiliki tiga ciri utama yaitu membuat hangat saat ada, dapat dipercaya dalam banyak hal termasuk rahasia dan selalu mendoakan kita baik di kala senang maupun susah.
3. Teman membela kebenaran
Bertemanlah dengan orang yang membela kebenaran.
Saat ini banyak orang berteman berdasarkan jumlah uang yang dimiliki. Berdasarkan harta kekayaan saja. Mereka tidak benar berteman jika kita tak memiliki apa yang diinginkan. Berhati-hatilah dengan orang seperti itu.
Bertemanlah dengan orang yang membela kebenaran. Sangat jarang orang mau melakukan itu. Kebanyakan mereka melantunkan lagu maju tak gentar yang diplesetkan. Maju tak gentar membela yang bayar. Bukan maju tak gentar membela yang benar. Nah, di manakah posisi kita. Apakah berteman dengan mereka yang membela kebenaran atau sebaliknya. Renungkanlah!
4. Berteman di waktu senang dan susah
Dialah hiasan di kala kita senang dan perisai di waktu kita susah. Namun, kita tidak akan pernah memiliki seorang teman jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Berteman itu indah. Hadirnya teman saat susah membuat kita kuat dan tabah. Membuat kita merasakan dukungan untuk bangkit lagi. Saat kita senang, teman hadir juga menjadi hiasan kegembiraan kita. Berbagi kesenangan dan kebahagiaan dengan sahabat. Namun, ketika kita bersahabat dengan orang lain, janganlah mengharapkan kesempurnaan tanpa cela. Mengharapkan teman tanpa berbuat kesalahan. Itu menjadikan kita tak akan memiliki teman. Salah itu manusiawi. Berbuat baiklah dan terima kesalahan teman, menjadikan indahnya persahabatan.
5. Jangan meminta apapun dari pertemanan
Pada teman yang paling baik pun, kita tidak boleh meminta apa-apa yang tidak dapat diberikannya (Alban Goodier)
Kita berteman harus ikhlas. Jangan berteman mengharapkan sesuatu. Sebab persahabatan yang didasari keinginan memanfaatkan akan berakhir buruk. Bahkan pada teman paling baik sekalipun kita tidak boleh meminta apa yang tidak dapat diberikannya. Bertemanlah tanpa pamrih.
6. Jangan mengaku berteman dengan orang besar
Jangan pernah mengatakan bahwa kau adalah teman raja, rajalah yang harus mengatakan bahwa kau adalah temannya (Aristotle Onuses)
Jangan pernah mengaku memiliki teman pejabat atau raja. Orang yang mengaku teman pejabat justru sebenarnya bukan orang yang dikenal. Mereka hanya memanfaatkan perkenalannya demi kepentingan pribadi dan memperoleh kekuasaan atau kekayaan.
Biarlah pejabat atau raja yang menyampaikan. Kita tak perlu mengaku temannya. Jika raja atau pejabat mengatakan diri kita temannya, tak usah dipikirkan berarti raja atau pejabat itulah yang mengakui kita sebagai sahabatnya. Dengan demikian, kita akan dihargai orang lain dan tidak dicemooh sebagai orang yang mengaku-ngaku saja. Jadi biarlah raja yang mengatakan kalau kita temannya.
7. Sahabat sejati selalu ada di kala susah
Sahabat sejati adalah ia yang menemani saat semua orang pergi menjauhimu (Walter Winchell)
Sahabat sejati itu memang ada. Namun, keberadaanya justru di kala kita dilanda kesedihan dan kesusahan. Saat sedih banyak orang meninggalkan kita. Saat kita terpuruk, banyak yang mengaku kawan mengabaikan kita. Saat kita jaya mereka mendekat untuk menikmati kejayaan kita.
Saat kita memegang madu dan gula, semut-semut seolah bersahabat dan ikut menikmati manisnya gula dan madu. Mereka inilah sahabat yang buruk. Saat berlumuran tai dan kotoran, semut pun meninggalkan kita. Yang tetap datang hanyalah lalat. Perilaku semut itu bagai sahabat yang buruk. Hanya mau nikmatnya saja. Beda dengan lalat yang ada di madu dan tai. Lalat bagaikan sahabat sejati yang ada di waktu senang dan susah. Jadi pas jika Walter Winchell menyatakan sahabat sejati itu seseorang yang menemani di saat semua meninggalkanmu.
8. Sahabat yang baik tidak mencelakai
Sahabat yang baik tidak akan mencelakai, sebaliknya menasehati, melindungi dan tulus mengasihi.
Sahabat ada dua yaitu baik dan buruk. Sahabat baik tidak akan mencelakai kita. Justru merka akan menasehati saat kita berbuat salah, melindungi kita dari permasalahan dan mengasihi dengan tulus. Tidak berpamrih ingin jabatan atau yang lain. Jika ingin bersahabat, carilah yang tulus mengasihi dan saling menasehati.
Baca Juga:
9. Bersahabat lebih baik daripada sendiri
Berjalan dengan seorang sahabat di kegelapan lebih baik daripada berjalan sendirian dalam terang (Hellen Keller)
Bersahabat itu lebih baik dari seorang diri. Dengan bersahabat, akan saling berbagi suka dan duka. Bersahabat saling mengingatkan untuk berbuat kebaikan dan menghindari keburukan hidup. Bersahabat berarti saling mengasihi. Itu berbeda jika sendiri. Tidak ada yang mengingatkan jika berbuat salah. Tidak ada yang menasehati dan tidak ada berbagi beban kehidupan.
Seperti ungkapan Hellen Keller bahwa berjalan dalam kegelapan dengan seorang teman lebih baik daripada sendirian dalam keadaan terang. Bersahabatlah! Dengan bersahabat dunia akan damai dan tenteram.
Demikian 9 mutiara hikmah tentang persahabatan dan semoga bermanfaat sebagai renungan. Salam literasi.
Baca Juga: Coba Lihat Sekitarmu, 6 Tipe Orang Yang Berbahaya Untuk Kesehatan Mental!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.