Religion

4 Kiat Menghindari Dosa dan Perbuatan Maksiat Bagi Seorang Muslim

Allah menciptakan manusia dengan akal serta hati, yang dengannya manusia mampu membedakan kebenaran dan kebatilan. Setiap diri manusia telah dibekali dengan sifat kebaikan dan kejahatan, barangsiapa yang mampu menghadirkan kebaikan dan menahan kejahatan, mereka termasuk orang-orang yang selamat, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an surah As-Syams. Akan tetapi, sebagian manusia justru mengikuti bisikan syaitan dan hawa nafsunya untuk berbuat jahat.

Dosa-dosa yang diakibatkan oleh perbuatan maksiat akan menjadi sumber keburukan bagi dirinya sendiri maupun di keluarganya. Seorang muslim hendaknya selalu menginginkan apa-apa yang baik bagi dirinya, dengan memohon perlindungan serta pertolongan kepada Allah, agar mendapatkan petunjuk pada kebaikan, serta ditutup pintu-pintu keburukan darinya.

Selain berdoa, juga harus ada usaha yang mengiringi, yaitu menghadirkan sebab-sebab yang menjauhkannya dari perbuatan maksiat.

1. Merenungi keagungan Allah Yang Maha Melihat lagi Maha Mendengar

Di antara sebab-sebab yang mendatangkan kebaikan adalah merenungi bahwa Allah Yang Maha Agung. Allah memiliki kebesaran di seluruh alam, tiada yang bersanding dengan-Nya, Ia melihat dan mendengar apa pun yang kita kerjakan meski manusia mengira tidak ada yang mengawasinya. Dengan kekuasaan Allah, bumi dan isinya serta matahari, bintang-bintang dan bulan akan hancur, manusia-manusia tidak memiliki tempat untuk lari dari balasan atas apa yang mereka kerjakan.

Sejenak, luangkan waktu untuk merenungi bencana alam yang terjadi di berbagai tempat. Saat bencana itu terjadi secara tiba-tiba, apa yang mampu kita perbuat? Kepada siapa kita meminta pertolongan? Orang-orang akan meneriakkan nama Allah saat mereka tak mampu berbuat apa-apa dalam kepanikan. Sementara itu, di saat aman, sebagian orang berbuat semena-mena, melakukan kejahatan dan kerusakan di bumi, seolah-olah Allah tidak melihat apa yang mereka buat.

Baca Juga:

2. Menghadirkan kecintaan pada Allah Sang Pencipta

Setelah memahami keagungan Allah di atas langit dan bumi, pengagungan tersebut akan menumbuhkan rasa cinta dan penuh syukur. Bagaimana keindahan yang ada di bumi ini ada, sebab Allah yang telah menciptakannya. Orang-orang yang mencintai Allah, akan senantiasa taat dan mencintai sesamanya karena Allah, serta meninggalkan kemaksiatan karena cintanya pada Allah. Sebagaimana seseorang jatuh cinta, ia akan membenci apa yang tidak disukai oleh kekasihnya.

Allah tidak menyukai perbuatan dusta, pengkhianatan, kata-kata kotor, perbuatan keji, dan menyakiti orang lain. Tentunya, jika seseorang menghadirkan cintanya kepada Allah, ia akan membenci segala perbuatan tersebut terhadap dirinya, senantiasa memohon pertolongan agar kemaksiatan itu tidak menimpa dirinya. Di samping itu, kita juga tidak boleh mencela seseorang karena berbuat maksiat, agar diri kita sendiri tidak mendapatkan maksiat yang sama sebab celaan tersebut.

3. Mengingat-ingat kembali semua nikmat yang Allah berikan

Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa manusia tidak akan pernah mampu menghitung betapa banyak dan besarnya nikmat yang telah kita terima. Nikmat-nikmat berupa kehidupan, kebaikan, ketentraman, dan sebagainya, hanya orang-orang yang hina yang membalas semua kenikmatan itu dengan berbuat maksiat kepada Allah. Hadirkan hati sejenak untuk memandang ke bawah, bagaimana Allah menghadirkan nikmat yang saat ini tidak dimiliki orang lain di luar sana pada diri kita.

Apakah dengan semua kenikmatan tersebut lantas kita tidak bersyukur, justru berbuat maksiat terus menerus? Hadirkan kembali perenungan atas keagungan Allah, kecintaan pada-Nya, dan ingat-ingat kembali semua kenikmatan ini datangnya dari mana. Jika seseorang mampu mendatangkan perenungan tersebut dalam hatinya, tentu ia akan lebih mudah terhindar dari berbagai jenis kemaksiatan. Seseorang akan merasa sangat malu kepada Allah yang telah memberikan nikmat.

Baca Juga:

4. Menghadirkan rasa takut akan siksa Allah dan kemurkaan-Nya

Kiat terakhir dalam menghindari dosa dan perbuatan maksiat adalah menghadirkan rasa takut sepenuhnya kepada Allah. Sebagaimana telah disebutkan dalam poin pertama, Allah memiliki kuasa yang tak terbatas, dan menetapkan semuanya pasti terjadi dalam pengetahuan Allah. Manusia tidak memiliki kuasa apa pun, bahkan tak mampu bertahan sehari pun tanpa udara. Artinya, manusia adalah makhluk yang bergantung pada udara yang diberikan Allah, sedangkan Allah tidak bergantung.

Allah satu-satunya zat yang berhak untuk disembah, dicintai, dan ditakuti atas ancamannya. Bagi para pendosa, Allah menyediakan pintu taubat yang sangat luas selama ia masih bisa bernafas. Namun bagi pelaku maksiat yang enggan bertaubat hingga ia mati, Allah telah menyediakan siksa yang amat pedih. Oleh karena itu, menghadirkan rasa takut kepada Allah menjadi kunci, bahwa kita tidak boleh berbuat maksiat dan tidak melaksanakan perintah-Nya, karena itu dapat mengundang murka Allah.

Baca Juga: Kisah Nyata: Pengakuan Seorang Polisi Tentang Husnul Khatimah

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Asnan

Tenaga Pendidikan Yayasan Islam

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button