6 Trik Mengendalikan Diri Dari Impulsive Buying, Agar Finansial Stabil


Ilustrasi impulsive buying

Impulsive Buying atau belanja secara impulsif merupakan belanja tanpa perencanaan lebih dulu yang bisa berdampak negatif pada finansial. Sehingga perlu mengendalikan diri dari impulsive buying agar finansial dapat berjalan sehat dan stabil.

Sebab, kebiasaan impulsive buying tidak hanya membuat perencanaan keuanganmu berantakan, tetapi juga bisa menjebakmu dalam tagihan kartu kredit dengan nominal besar.

Untuk menghindari dampak yang akan timbul, yuk lakukan pengendalian diri dengan trik berikut.

1. Batasi penggunaan aplikasi e-commerce dan marketplace

Ilustrasi membatasi penggunaan aplikasi e-commerce (pexels.com/Mix Company)
Salah satu trik mengendalikan diri dari impulsive buying yaitu dengan membatasi penggunaan aplikasi e-commerce pada gadget yang kamu kenakan. Memiliki banyak aplikasi belanja online, dapat membuatmu kalap membeli banyak barang yang belum tentu kamu butuhkan.

Jika memiliki banyak aplikasi belanja online, cobalah untuk menghapus semuanya atau cukup sisakan satu saja, kemudian matikan notifikasinya. Dengan begini, kamu akan terhindari dari notifikasi mengenai tawaran menggiurkan seperti diskon yang bisa membuatmu tergiur membelinya.

Baca Juga:

2. Bedakan mana kebutuhan dan keinginan

Ilustrasi bedakan kebutuhan dan keinginan (pexels.com/Liza Summer)
Penyebab impulsive buying, salah satunya biasa terjadi karena perasaan emosional seseorang seperti stres yang tengah melanda. Sehingga pembelian kerap dilakukan tanpa peduli apakah barang tersebut benar dibutuhkan atau hanya sekadar keinginan belaka saja.
 
Untuk menghindari kebiasaan belanja ini, kamu bisa membuat daftar catatan skala prioritas sebagai acuan ketika ingin membeli suatu barang. Dengan daftar catatan ini, kamu bisa membedakan mana barang yang perlu dibeli sesuai kebutuhan dan mana barang sekadar keinginan yang tidak wajib dibeli.

3. Pertimbangkan fungsi barang yang ingin dibeli

Ilustrasi pertimbangkan fungsi barang (pexels.com/Kampus Production)
Ketika hasrat untuk belanja begitu besar, seseorang akan membeli suatu barang diwaktu yang sama tanpa memedulikan fungsi barang tersebut. Padahal, pertimbangan membeli barang ini sangat diperlukan agar barang tidak mubazir dan tentunya kamu bisa terhindar dari masalah keuangan kemudian hari.

Sebelum membeli, mempertimbangkan kembali fungsi barang tersebut, apakah benar butuh atau hanya sekadar mengikuti trend saja. Tahan pembelian selama 2-3 hari untuk memastikan apakah kamu memang masih ingin membeli atau tidak dan jika dalam jangka waktu tersebut keinginan membeli masih ada, kemungkinan barang tersebut memang dibutuhkan.

4. Alokasikan uangmu untuk tabungan dan investasi

Ilustrasi alokasikan uangmu untuk menabung dan investasi (pexels.com/Alesia Kozik)

Trik mengendalikan diri dari impulsive buying selanjutnya yaitu dengan mengalokasikan keuanganmu untuk tabungan atau berinvestasi. Trik ini tentu saja sangat penting untuk dana darurat atau kebutuhan tak terduga lain yang bisa terjadi di masa mendatang.

Kamu bisa menyisihkan sebagian uang untuk menabung dan juga berinvestasi mulai saat ini agar kehidupanmu bisa lebih terjamin hingga tua. Pilih investasi terpercaya yang sekiranya bisa memberikan jangka panjang yang bagus dan tidak membuatmu merugi.

Baca Juga:

5. Hindari penggunaan kartu kredit dan paylater atau pinjaman online

Ilustrasi hindari penggunaan kartu kredit (pexels.com/energepic.com)

Kehadiran berbagai fitur peminjaman uang yang mudah digunakan saat ini patut diwaspadai. Sebab, kemudahan ini akan membuat seseorang bisa menggunakan dan meminjam uang kapan saja untuk berbelanja dengan nominal banyak.

Mulai dari kartu kredit, paylater hingga pinjaman online yang tersedia patut untuk kamu hindari atau gunakan seperlunya saja. Manfaatkan ketiga fitur ini untuk membeli kebutuhan yang memang dibutuhkan atau saat mendesak saja.

6. Batasi pemberian self reward

Ilustrasi batasi pemberian self reward (pexels.con/ Andrea Piacquadio)

Pemberian self reward banyak digunakan untuk seseorang yang telah berhasil terhadap sesuatu hal. Namun, jika terlalu sering pembelian yang kamu lakukan bukan lagi sebuah self reward, melainkan tindakan pemborosan.

Sehingga, perlu mengendalikan diri dari impulsive buying dengan membatasi pemberian self reward ini. Dengan begini, kamu bisa lebih menekan pengeluaran uang dalam jumlah yang besar.

Setelah mengetahui 6 trik mengendalikan diri dari impulsive buying di atas, yuk mulai terapkan dari sekarang. Demi mencapai finansial yang sehat dan stabil.

Baca Juga: 7 Trik Jitu Tak Kalap Belanja Karena Diskon Lebaran

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Emperor

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *