Review Novel The Midnight Library, Novel Filosofi Hidup yang Tidak Membosankan!
Pernahkah kalian membaca novel filosofi hidup tapi tidak membosankan?
Saya pernah, tahun lalu saya menemukan novel dengan latar belakang yang sangat menggugah hati juga pikiran. Novel ini membawa saya menuju pemikiran terbuka tentang pilihan hidup, lalu novel apa, sih? Yuk, mari semuanya kita bahas bersama-sama!
Informasi Buku:
- Judul: The Midnight Library
- Judul Lain: Perpustakaan Tengah Malam
- Penulis: Matt Haig
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Alih Bahasa Indonesia: Dharmawati
- Tahun Terbit: 2020
- Jumlah Halaman: 368 halaman
- Panjang Buku: 20 cm
- No. ISBN: 978 – 602 – 06 – 4932 – 0
Sinopsis Novel The Midnight Library:
The Midnight Library adalah novel yang menceritakan seorang wanita yang ditinggalkan orangtuanya dan menjalani hidupnya dengan keputusasaan sehingga tidak mempunyai tujuan hidup, wanita ini bernama Nora Seed.
Suatu hari, Nora mencoba untuk menyudahi hidupnya, tapi kemudian ia terbangun di sebuah perpustakaan malam yang membawanya di antara hidup dan mati, bernama The Midnight Library. Nora bertemu dengan pustakawan bernama Mrs. Elm, yang akan memberi buku-buku yang akan Nora pilih untuk melihat kemungkinan kehidupan yang dia inginkan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku Bahasa Inggris, Cocok buat Pemula!
Pendapat Pribadi Tentang Novel The Midnight Library:
“Di antara hidup dan mati terdapat sebuah perpustakaan,” katanya. “Dan di dalam perpustakaan itu, rak-raknya berjejer tak berujung. Tiap-tiap buku menyediakan satu kesempatan untuk mencoba kehidupan lain yang bisa kau jalani ….”
Ketika saya mengetahui ada novel yang menyampaikan tentang filosofi hidup, biasanya saya maju-mundur untuk membacanya, karena dalam pikiran saya pasti membosankan dan sebagainya. Tapi dengan novel The Midnight Library, Matt berhasil membuat saya tertarik dan betah untuk membaca setiap adegan di ceritanya, saya seolah berada di dalam perpustakaan itu, menemani Nora. Matt berhasil membawa saya berimajinasi, bagaimana Nora hidup dan memilih kehidupannya melalui perantara buku di dalam perpustakaan itu.
Keberhasilan novel The Midnight Library, bukan hanya karena Matt yang ciamik menyampaikan setiap adegan demi adegannya, tapi juga keahlian penerjemah yang memilih kata-kata yang tepat, sehingga pembaca bisa memahami, juga menghidupkan imajinasinya dengan tepat. Penerjemah berhasil menjadi perantara antara Matt dan pembaca di luar negaranya. (Hormat saya kepada Kak Dharmawati, selaku pengalih bahasa Indonesia)
Menurut saya, novel The Midnight Library berhasil menyampaikan pesan untuk terus menjalani hidup, dan pentingnya memilih jalan yang tepat agar tidak menyesali keputusan-keputusan yang sudah kita ambil, tentu saja tidak mengesampingkan konsekuensi dari setiap pilihannya, maka dari itu kita harus berhati-hati dalam memilih jalan hidup kita.
Menurut saya, novel The Midnight Library sangat cocok untuk kalian yang sedang mencari arti dari kehidupan kalian. Bagi pecinta fantasi tapi penuh akan pesan kehidupan yang menyentuh, novel The Midnight Library harus kalian baca minimal sekali seumur hidup.
Begitulah kesan saya setelah membaca novel The Midnight Library, bagi kalian yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kunjungi toko buku terdekat dan segera beli, atau kalian bisa membelinya dalam bentuk buku digital, lebih praktis dan bisa dibaca kapan saja.
Baca Juga: Review Novel Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis. |