Pendidikangeografis

Mengenal 5 Lapisan Atmosfer Bumi, Beserta Karakteristik dan Manfaatnya Bagi Kehidupan

Manusia dan segala makhluk dapat hidup di bumi, salah satunya karena bumi diselubungi atmosfer yang tebal hampir 1000 km. Atmosfer berasal dari kata atmos yang berarti uap dan spharia yang berarti bola. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti/menyelubungi bumi.

Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak. Berdasarkan volumenya, atmosfer bumi terdiri atas 78,08 % gas Nitrogen (N2), 20,95 % Oksigen (O2), 0,93 % argon (Ar), 0,03 % karbon dioksida (CO2), dan berbagai gas lainnya dalam jumlah yang kecil. Gas lain yang terkandung dalam lapisan atmosfer denggan volume yang sangat rendah antara lain Neon (Ne), Helium (He), Kripton (Kr), Hidrogen (H2), Xenon (Xe), dan Ozon (O3).

Atmosfer bumi memiliki ketebalan sekitar 480 km, akan tetapi sebagian besar massa atmosfer (sekitar 80 %) terdapat pada permukaan bumi hingga ketinggian 16 km. Tidak ada batas secara pasti lapisan atmosfer bumi dengan ruang luar angkasa. Hal ini dikarenakan semakin menjauhi permukaan bumi kandungan atmosfer bumi perlahan-lahan semakin menipis. Namun, sebagian besar ahli sepakat bahwa ketebalan lapisan atmosfer bumi adalah lebih dari 650 km.

Baca Juga:

Lapisan Amosfer Bumi

Lapisan Atmosfer Bumi
Lapisan Atmosfer Bumi

Terdapat lima lapisan yang ada di atmosfer bumi, yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Thermosfer, dan Eksosfer. Pembagian itu didasarkan pada perubahan temperatur suhu vertikal atmosfer.

Atmosfer setebal itu memiliki lima lapisan utama. Setiap lapisan memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Berikut ini adalah lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi:

1. Troposfer

Troposfer merupakan Lapisan atmosfer bumi yang berada paling bawah, tempat manusia, hewan, dan tumbuhan hidup. Lapisan troposfer juga merupakan lapisan yang paling padat (75%) dari lapisan atmosfer.

Ketebalan lapisan troposfer tidak sama, di atas Kutub Utara 11 km dan di atas Kutub Selatan 9 km. Demikian juga dengan suhu udara. Suhu udara di daerah tropis pada ketinggian 0 m di atas permukaan laut berkisar 27°C, sedangkan di bagian atas yang berbatasan dengan tropopause suhunya berkisar 62°C.

Semakin tinggi permukaan, maka suhunya semakin turun. Berdasarkan Teori Braak, setiap naik 100 m, maka suhu akan turun 0,61°C.

Di Lapisan troposfer juga terjadi berbagai peristiwa cuaca, seperti awan, hujan, angin, badai, petir, dan siklon.

Di antara lapisan Troposfes dengan lapisan stratosfer ada batas yang disebut Tropopause. Suhunya berkisar antara -57°C sampai -62°C. Pesawat komersial terbang di lapisan ini untuk menghindari terjadinya gejala cuaca dan iklim yang buruk. Oleh karenanya kita sering melihat pesawat terbang di atas awan.

2. Lapisan Stratosfer

Stratosfer adalah lapisan yang letaknya di atas Toposfer pada ketinggian sekitar 10 km sampai ketinggian 50 km. Pada lapisan ini, suhu akan meningkat dengan semakin bertambahnya ketinggian, yakni dari -60°C (pada Tropopause) hingga 10°C pada puncaknya.

Bagian terpenting pada lapisan ini adalah adanya lapisan ozon (ozone layer). Lapisan ozon berfungsi menyerap radiasi ultraviolet dari pancaran matahari sehingga sebagian besar radiasi ini tidak akan mencapai permukaan bumi. Serapan radiasi matahari oleh ozon inilah yang menyebabkan suhu udara bertambah setiap bertambahnya ketinggian.

Lapisan Stratosfer tidak mengandung uap air, awan, maupun debu atmosfer sehingga udaranya kering. Oleh karena itu, pesawat bermesin jet akan melintas lapisan ini untuk menghindari terjadinya gejolak cuaca. Lapisan ini tebal di daerah kutub dan kadang tidak terdapat di daerah khatulistiwa.

Di antara lapisan Stratosfer dan lapisan Mesosfer ada batas yang disebut Stratopause, yang treletak pada ketinggian 60 Km dengan suhu 0°C.

3. Lapisan Mesosfer

Mesosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan Stratosfer pada ketinggian 50 km sampai 75 km. Seperti pada lapisan troposfer, di lapisan mesosfer juga terjadi penurunan suhu setiap bertambahnya ketinggian.

Namun, penurunan suhu di lapisan ini adalah 0,4°C setiap bertambahnya ketinggian 100 m. Pada Mesosfer permukaan, suhu berkisar 10°C, sedangkan di puncaknya bersuhu -120°C. Di lapisan ini sebagian besar meteor terbakar dan terurai.

Di antara lapisan Mesosfer dan lapisan Thermosfer ada batas yang disebut Mesopause,  yang memiliki suhu sekitar -100°C.

4. Lapisan Thermosfer/ Ionosfer

Thermosfer adalah lapisan yang terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km hingga 650 km Pada lapisan ini gas-gas mengalami ionisasi. Oleh karena itu, lapisan ini sering disebut lapisan ionosfer. Di lapisan ini terjadi pemecahan molekul oksigen menjadi oksigen atomik dan menghasilkan panas yang dapat meningkatkan suhu thermosfer.

Thermos artinya panas. Lapisan ini memiliki suhu paling tinggi, yaitu sampai ratusan bahkan ribuan derajat celsius. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan bertambahnya ketinggian. Suhu udara di lapisan bagian atas Thermosfer dapat mencapai 1.100°C sampai 1.650°C.

Di lapisan ini terjadi proses pemantulan gelombang radio (pendek, sedang, panjang) yang dipancarkan dari bumi untuk kemudian diterima di tempat lainnya.

Di antara lapisan thermosfer dan eksosfer ada batas yang disebut Thermopause yang luas dari ketinggian 300 hingga 1.000 km.

5. Lapisan Eksosfer

Eksosfer adalah lapisan yang terletak di atas lapisan Thermosfer dan merupakan lapisan paling atas dari atmosfer yang ketinggiannya tidak diketahui. Oleh karena itu, tidak ada batas yang jelas antara eksosfer dan angkasa luar. Pada lapisan ini kandungan gas-gas atmosfer sangat rendah. Pengaruh gaya gravitasi juga sangat kecil.

Baca Juga:

Manfaat lapisan atmosfer bumi bagi kehidupan di bumi

Tanpa atmosfer tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Mengapa? Atmosfer mempunyai
peranan besar dan merupakan salah satu pendukung dalam kehidupan yang ada di permukaan bumi. Ada beberapa fungsi atmosfer, yaitu sebagai berikut:

  • Menjaga suhu di bumi tetap hangat. Pada siang hari, atmosfer menyerap dan memantulkan sebagian besar sinar matahari sehingga suhu di bumi tidak terlalu panas. Sebaliknya, pada malam hari atmosfer berfungsi sebagai selimut, yaitu menghalangi pelepasan panas yang diterima bumi dari matahari. Oleh karena itu, amplitudo suhu di bumi antara siang dan malam hari tidak terlalu besar.
  • Melindungi bumi terhadap benda-benda dari luar angkasa (meteor) yang jatuh ke bumi. Meteor akan hancur di atmosfer sebelum sampai ke permukaan bumi karena bergesekan
    dengan udara
  • Atmosfer berfungsi sebagai filter terhadap pancaran sinar matahari yang bergelombang pendek, seperti sinar alpha, sinar gamma, sinar beta, dan sinar ultraviolet. Sinar-sinar tersebut
    mempunyai daya tembus sangat besar sehingga sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi.
  • Menyediakan gas-gas yang penting bagi kehidupan di bumi, seperti gas oksigen dan karbondioksida.
  • Atmosfer membawa perubahan di permukaan bumi, seperti terjadinya angin, awan, curah hujan, siklus air, dan berbagai unsur fisik lain di bumi.
  • Ionosfer merupakan salah satu lapisan atmosfer yang berfungsi memantulkan gelombang radio. Dengan adanya lapisan ini, siaran radio dari sebuah stasiun pemancar dapat diterima oleh radio penerima, walaupun jaraknya sangat jauh.

Baca Juga: Bergemuruh di Pantai, Ini 7 Penyebab Terjadinya Ombak di Laut

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button