Life

10 Kata Mutiara Kehidupan dari Negeri Arab yang Menyentuh Hati

Negeri Arab adalah negeri di Timur Tengah dengan banyak negara yang sebagian besar berbahasa Arab. Umumnya dipengaruhi oleh lingkungan, keadaan alam daerah dan kebudayaannya. Mereka memiliki keimanan dan kekuatan dalam bersastra.

Negara-negara Arab memiliki banyak pepatah dan kata-kata penyemangat dalam mutiara hikmah yang diharapkan menjadi sumber inspirasi. Banyaknya kata mutiara dan pepatah menjadikan layak untuk diketahui pembaca BekelSego agar mendapatkan pencerahan.

Setelah membaca beberapa literatur yang penulis miliki, saya menuliskan lagi 10 kata mutiara dari negeri Arab yang menyentuh hati. Apa sajakah kata mutiara tersebut, simak penjelasan berikut ini.

1. Sampan tidak berlayar di padang pasir

“Sampan tidak akan dapat berlayar di padang pasir betapa pun jua empuknya pasir itu”

Pepatah Arab tersebut seolah menunjukkan asalnya. Padang pasir. Wilayah gurun yang luas yang terdiri atas lautan pasir. Hal ini menjadikan masyarakatnya membuat kata mutiara menggunakan istilah padang pasir.

Memang benar bahwa sampan tidak akan dapat berlayar di pasir. Di pantai yang berpasir saja, sampan tidak akan bisa bergerak. Apalagi di lautan pasir. Ya pastilah diam saja.

Maksud dari pepatah tersebut seolah menunjukkan pada kita bahwa sesuatu tidak mungkin terjadi jika ditempatkan di tempat yang salah. Ini berhubungan dengan kemampuan seseorang. Orang yang tidak memiliki kemampuan jangan dipaksakan untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Seorang diberi tugas harus sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Sebab hasilnya tidak maksimal.

2. Jangan menghina orang lemah

“Jangan hinakan usaha orang lemah, terkadang ular yang besar dapat mati karena sengatan kalajengking.”

Jangan pernah menghina orang lain. Jangan pernah merendahkan usaha walau hanya kecil. Sebab usaha kecil akan menjadi besar. Seperti air laut yang banyak bermula dari tetesan air hujan.

Orang-orang lemah seolah tidak berguna. Namun, sebenarnya mereka memiliki kemampuan untuk mengubah dunia. Ingat tentang lidi. Ia tampak lemah. Kecil dan tidak berguna. Bagaimana jika berkumpul dan diikat menjadi sapu? Didapatkan sekumpulan lidi yang dikatakan tidak berguna menjadi sapu dan untuk membersihkan halaman rumah dari kotornya daun dan sampah. Jadi, jangan pernah menghina orang lemah. Doanya sangat hebat dan dikabulkan Tuhan.

3. Serigala, gembala dan dombanya

“Seharusnya sang gembala melindungi dombanya dari ancaman serigala, namun berapa pula jika sang gembala itu sendiri adalah serigala.”

Penggembala harus melindungi apa yang digembalakan dari pemangsa. Namun, ternyata banyak kasus justru penggembala itu sendirilah yang jadi pemangsa atau serigala.

Hal itu seolah relevan dengan orang tua dan anaknya. Orang tua diibaratkan penggembala yang seharusnya mengajarkan anaknya berbuat baik, memberikan kasih sayang dan memberikan pendidikan yang layak. Sayangnya, banyak kita temui bahwa anak-anak jadi korban kekerasan yang dilakukan orang tuanya. Ada juga kasus di dalam keluarga dimana sang anak harusnya mendapatkan kasih sayang, justru mendapatkan kekerasan dari orang tuanya sendiri. Seolah orang tuanya adalah penggembala yang juga serigala.

4. Jangan berdiri di tempat berbahaya

“Jangan berdiri di tempat berbahaya sambil mengharapkan ada mukjizat yang akan menyelamatkan kita.”

Janganlah berharap mukjizat datang untuk menyelamatkan kita. Contoh dalam kehidupan ini, janganlah kita bermain api sebab bisa terbakar. Bermain api sebenarnya hal kecil, tetapi jika menjadi besar sangatlah berbahaya.

Contoh lain berada di dalam kandang macan, terus berharap ada mukjizat bahwa orang yang menyelamatkan kita. Hidup ini janganlah berbuat keburukan sebab akan menjerumuskan kita dalam dosa dan azab. Kita lebih baik berhati-hati dalam hidup ini agar tidak terjerumus dalam kehidupan yang buruk.

5. Memiliki musuh itu tidak baik

“Lebih baik memiliki seratus orang musuh di luar rumah daripada satu dalam rumah.”

Permusuhan itu sesuatu yang tidak baik. Memiliki musuh juga tidak baik. Apalagi bermusuhan dengan orang terdekat kita. Sampai disebutkan memiliki seratus musuh di luar lebih baik daripada satu dalam rumah. Mengapa? Sebab musuh dari luar bisa diketahui dan tidak mengetahui kelemahan kita. Sementara musuh yang dekat pasti tahu kelemahan dan kekurangan kita. Sehingga peluang kalah itu lebih besar punya musuh dari dalam sendiri.

Sama seperti keluarga. Orang-orang di luar rumah boleh memusuhi, tetapi jika anggota keluarga bersatu maka tidak terjadi masalah besar. Berbeda jika ada satu orang dalam keluarga yang berbeda dan berlaku sebagai musuh maka akan menjadi bencana besar.

Sebab akan menimbulkan blok yang sama besar dan bisa membawa kehancuran. Alasannya mereka tahu kekurangan kita. Demikian, kita haruslah tidak memiliki musuh dan tetap bersatu dalam kebaikan sehingga keluarga tenteram dan damai.

6. Waktu ibarat pedang tajam

“Waktu itu laksana pedang yang tajam, jika salah menggunakannya, ia akan memotong lehermu.”

Bagi orang barat menyebutkan waktu adalah uang, time is money. Semua diukur dengan uang sebagaimana paham materialistik yang berkembang di dunia barat.

Sementara orang Arab menyebutkan bahwa waktu ibarat pedang. Kita tahu pedang itu senjata tajam. Jika digunakan dengan benar akan bermanfaat. Jika digunakan salah akan menghancurkan kita.

Sebagai pelajar misalnya. Waktu harus digunakan sebaik mungkin untuk belajar menambah pengetahuan dan keterampilan. Karena pengetahuan dan keterampilan bermanfaat di kemudian hari.

Berbeda dengan mereka yang berlaku santai dan menggunakan waktu hanya bersenang-senang saja. Tidak belajar menambah pengetahuan dan keterampilan, di saat tua akan merasakan penyesalan. Ibarat pedang yang menebas leher karena tidak belajar sehingga hidup tuanya terlunta dan menderita. Untuk itulah manfaatkan waktu sebaik mungkin unfuk kegiatan yang bermanfaat.

7. Pendapat tidak berguna dari orang yang tidak dipatuhi

“Orang yang tidak dipatuhi, pendapatnya tidak berguna”

Lihat saja kehidupan di masyarakat. Banyak pendapat bagus dan rencana hebat, tetapi tidak dilaksanakan dan perintahnya dibiarkan saja sebab yang berpendapat dan yang memerintah tidak dipatuhi oleh orang lain.

Sama ketika ada orang yang dipatuhi dan memiliki pendapat buruk, justru diikuri sebab dipatuhi oleh orang lain. Untuk itu jadilah kita orang yang baik dan berbarap dipatuhi oleh anak, keluarga dan lingkungan agar pendapat kita diperhatikan dan berguna bagi orang lain. Berbuat kebaikan akan menjadikan orang lain patuh sehingga pendapat dan saran kita akan didengar orang lain. Jangan sombong dan berkelakuan bijak.

8. Waktu tidak datang dua kali

“Waktu subuh tidak akan pernah datang dua kali untuk membangunkan kita”

Waktu itu terus berlalu. Terus lewat tanpa bisa diputar balik. Hidup juga tidak bisa dikembalikan dengan mesin waktu. Semua berjalan berlalu begitu saja. Untuk itu kita harus memanfaatkan waktu sebaik dan sebijaksana mungkin.

Sama dengan kesempatan berbuat baik. Kita harus memanfaatkan hidup ini berbuat baik. Jangan sampai berbuat jahat dan buruk sebab akibatnya akan ditanggung selamanya. Contoh, kita minum miras hingga akhirnya sakit. Apakah akan kembali sehat seperti sediakala? Jelas tidak. Untuk itulah gunakan waktumu dengan bijak sebab waktu subuh hanya datang sekali.

9. Kesabaran

“Kesabaran adalah kunci kegembiraan”

Hidup harus sabar dalam menghadapi berbagai kenyataan. Misalnya kita tidak kaya yang kita bersabar. Kita belum bekerja tetap ya sabar. Yang penting berusaha mencari nafkah yang halal. Ketika kita bersabar dan berserah diri pada Tuhan, maka kita akan merasakan kegembiraan.

Contoh saat sakit, kita sabar. Jangan mengeluh saja. Kita beribadah dan berlaku sabar. Mungkin Tuhan menjadikan kita sakit agar semakin dekat dengan Tuhan. Maka dari itu bersabarlah karena bersabar itu kunci kegembiraan.

10. Menunggu

“Menunggu itu lebih buruk daripada mati”

Saat hujan turun dan kita menunggu rasanya membosankan. Ya kalau hujan segera reda. Kalau tambah deras, bisa lebih berbahaya. Contoh kecil, orang sakit yang parah menunggu ajal menjemput. Apakah mereka bahagia dengan menunggu malakul maut? Jelas mereka merasa lebih menderita daripada mati. Sebab mereka merasakan sakit yang luar biasa di dunia ini.

Sama seperti menunggu kedatangan kekasih kita. Lama dan membosankan seolah hidup ini menderita padahal mungkin hanya beberapa menit seolah berjam-jam. Sungguh menunggu lebih buruk daripada mati.

Demikian 10 kata mutiara dari negeri Arab yang penulis sampaikan semoga membawa manfaat. Terima kasih dan salam literasi.

Baca Juga: 8 Kata Mutiara dari Aristoteles, Legenda Filsuf Yunani Kuno

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button