HealthSeks

Viral Grup Facebook Fantasi Sedarah, Ini 4 Dampak Buruk Inses Pada Keturunan

Viral di media sosial grup Facebook fantasi sedarah yang meresahkan. Pasalnya, para anggota grup tersebut membicarakan fantasi dewasa dengan keluarga kandung (hubungan sedarah). Keberadaan grup ini meresahkan karena perbuatan tersebut tergolong sebagai tindak kejahatan dan pelanggaran serius terhadap hak serta perlindungan anak.

Hubungan sedarah atau Inses adalah hubungan atau aktivitas seksual yang terjadi di antara anggota keluarga yang memiliki hubungan sedarah. Hubungan sedarah merupakan hal yang tabu bagi sebagian besar masyarakat. Secara norma, tindakan ini dinilai tidak bisa dibenarkan, terlebih jika dilakukan atas paksaan. Di beberapa negara, hubungan sedarah bahkan bisa dijatuhi hukuman. Secara medis pun, hubungan sedarah bisa mengundang risiko.

Faktor-faktor penyebab timbulnya hubungan sedarah

Ada beberapa hal yang bisa mendasari inses, antara lain:

  • Dorongan seksual besar sekaligus ketidakmampuan pelaku untuk mengendalikan hawa nafsu seksualnya.
  • Kepribadian pelaku yang menyimpang. Sebagian besar pelaku memiliki rasa percaya diri yang kurang, tidak mudah bergaul dengan orang lain, dan merasa minder.
  • Kondisi keuangan yang kekurangan, bisa menyebabkan seluruh anggota keluarga memiliki rumah yang sempit, sehingga bisa tidur bersama-sama di dalam satu kamar. Pemicunya bisa jadi karena diawali ketidaksengajaan menyentuh organ seksual yang pada akhirnya mengakibatkan rangsangan seksual.
  • Kemampuan berpikir yang rendah dan kurangnya pendidkan menyebabkan pelaku mudah berpikir tidak logis, tak bisa menilai mana yang baik dan buruk.
  • Tingkat pemahaman tentang agama  sangat kurang.
  • Pengangguran, misalnya kepala keluarga yang tidak bekerja sedangkan kebutuhan sehari-hari harus dipenuhi bisa membuat pikiran menjadi tidak logis. Tak jarang anak menjadi pelampiasan nafsu seksual jika ayah diketahui sudah memiliki penyimpangan seksual.

Baca Juga:

Dampak Buruk Inses pada keturunan

Ada beberapa kemungkinan terburuk yang dapat terjadi pada keturunan dari hubungan sedarah, yaitu:

1. Adanya Kesamaan Genetik

Kerabat tingkat pertama (termasuk keluarga inti) memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen. Kondisi ini perlu diwaspadai karena tidak semua unsur genetik bersifat baik. Misalnya, ada gen pembawa penyakit dari sesama saudara yang bertemu sehingga terjadi suatu penyakit. Maka itu, anak hasil pernikahan sedarah berisiko tinggi mengalami penyakit keturunan dan kelainan genetik, seperti albinisme, fibrosis kistik, dan hemofilia.

2. Gangguan mental dan disabilitas intelektual

Beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara inses dan penurunan skor IQ atau peningkatan risiko gangguan mental dan disabilitas intelektual pada keturunan, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan gangguan perkembangan.

3. Kelainan fisik bawaan

Setidaknya ada  40 persen anak hasil hubungan sedarah (keluarga inti) berisiko tinggi mengalami kelainan yang bersifat autosomal resesif, malformasi fisik bawaan, atau defisit intelektual yang parah.

Anak yang lahir dari hubungan sedarah memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami mutasi genetik yang menyebabkan kelainan fisik seperti ada jari tambahan pada tangan dan kaki (polidaktili), jari tangan menyatu, hidrosefalus, asimetri wajah, bibir sumbing, kelainan jantung bawaan, dan kelainan bentuk tulang atau anggota gerak.

4. Sistem imun lemah

Saudara kandung memiliki kesamaan genetik hingga 50 persen. Selain meningkatkan risiko penyakit bawaan, hal ini memengaruhi kualitas sistem imun pada keturunannya. Karena keturunannya memiliki susunan DNA yang hampir sama, dan memberikan kualitas sistem imun yang sama dengan induknya. Akibatnya, anak yang terlahir dari pernikahan sedarah rentan mengalami sakit karena daya tahan tubuh yang lemah.

Baca Juga:

5. Risiko Kematian

Risiko kematian anak yang dilahirkan dari hubungan sedarah cenderung tinggi. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi genetik dan sistem imun yang lemah. Kasus yang sering terjadi adalah kematian saat bayi dilahirkan (kematian neonatal). Bahkan selain kematian bayi, sang ibu memiliki risiko yang sama, terutama jika melahirkan pada usia lebih dari 40 tahun.

Itulah beberapa dampak buruk inses pada keturunan. Selain itu, perilaku inses juga dapat merusak masa depan. Pelaku akan mengalami kesuraman, stres, bahkan merasa hidup tidak mempunyai makna lagi.

Pelaku juga rentan mengalami trauma berkepanjangan yang menyebabkannya bersikap introvert atau menarik diri, tidak mau bersosialisasi, merasa bersalah pada diri sendiri.

Sumber:

  • Celbis, et al. (2020). Evaluation of Incest Cases: 4-Years Retrospective Study. Journal of Child Sexual Abuse, 29(1), pp. 79–89.
  • Abror, K., Jalaluddin, A., & Syukur, I. (2020). Incest Rape: Factor, Impact and Solution in the Perspective of Islamic Law. Utopía y Praxis Latinoamericana, 25(6), pp. 240–248.
  • Putri, P. R., Prasetyo, A. W. & Lendang, J. (2020). Description Of The Factors Related to Incest: The Characteristics of The Person–A Case Study of A Father Relating Sexually With His Daughter. European Journal of Public Health Studies, 3(1),

Baca Juga: 5 Istilah Tentang Orientasi Seksual, Penting Untuk Pendidikan Seks!

Fransisca Dewi

Doyan traveling, dan kuliner

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button