SeksHealth

5 Istilah Tentang Orientasi Seksual, Penting Untuk Pendidikan Seks!

Berbicara tentang seksualitas memang tidak akan terlepas dari pengaruh ketertarikan berupa romansa atau fisik terhadap beberapa aspek yang di antaranya ialah biologis, psikologis, emosional, dan sosial.

Secara lebih spesifik lagi, orientasi seksual adalah bentuk pandangan seseorang mengenai seks. Ada beberapa jenis istilah orientasi seksual seperti pembahasan di bawah ini.

1. Androseksual

Ketertarikan seseorang yang dinyatakan androseksual sangat berkaitan dengan sifat maskulin. Artinya, ukuran sebuah nafsu atau birahi yang muncul di dalam pandangan seorang androseksual ialah selalu mengacu pada siapa pun yang memiliki sifat maskulin tanpa melihat jenis gendernya, baik itu perempuan maupun laki-laki.

Maskulinitas sendiri bukan hanya dilihat dari sisi kejantanan yang biasanya dimiliki oleh laki-laki saja. Namun, lebih daripada itu, seorang androseksual menempatkan orientasinya dari berbagai sisi lain seperti keberanian, kemandirian, ketegasan, kepempimpinan, dan kekuatan.

Orientasi yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu “andro” berarti laki-laki dan “sexual” ini memiliki sejumlah faktor penyebab seperti biologis yang berkenaan langsung dengan genetika dan hormon, psikologis yang didasarkan pada riwayat kehidupan saat menemukan kenyamanan tehadap sosok maskulin, dan lingkungan sekitar yang memengaruhi cara pandang terhadap sisi maskulinitas.

Baca Juga:

2. Aseksual

Salah satu ciri yang dapat dikenali dari individu dengan orientasi seksual ini ialah adanya rasa ketidaktertarikan dalam menjalani aktivitas seksual terhadap pasangannya. Namun, bukan berarti seorang aseksual tidak memiliki ketertarikan dalam menjalin hubungan asmara dan romantis, hanya saja minatnya terhadap hubungan seks secara fisik memang sangat minim.

Bahkan, seorang aseksual tergolong lihai dalam memperlakukan pasangannya dalam hal-hal yang bisa dikatakan begitu manis dan menyentuh di dalam dunia romansa.

Penyebab orientasi yang berjumlah sekitar 1% dari populasi dunia ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti biologis yang berkenaan langsung dengan genetika dan hormon, psikologis yang didasarkan pada riwayat hidup berupa pengalaman traumatis atau pembentukan pola pikir, sosial budaya yang ditularkan dari kondisi lingkungan sekitar, serta preferensi individu yang disandarkan atas kesadaran dan keputusan menentukan ketertarikan seksual secara personal.

Banyak yang berpikir bahwa orientasi aseksual ini merupakan sebuah gangguan atau penyakit yang mengarah pada ketidaknormalan, padahal dia adalah bagian dari spektrum orientasi yang terjadi secara natural.

3. Demiseksual

Tidak mudah bagi seorang demiseksual menaruh ketertarikan dalam orientasi seksualnya pada orang lain. Pasalnya, mereka akan menjalin hubungan romansa atau percintaan ketika benar-benar merasakan ikatan emosional yang telah dibentuk setelah mengenal objeknya.

Selain itu, demiseksual anti terhadap konsep “cinta pada pandangan pertama”, tidak mudah jatuh cinta meski objeknya merupakan orang yang paling dikagumi satu dunia sekalipun, biasanya tertarik pada kerabat-kerabat di sekelilingnya saja (keluarga, teman, atau sahabat), dan tidak mudah tertarik berdasarkan bentuk fisik seseorang.

Demiseksual bisa terjadi karena disebabkan oleh hubungan ikatan emosional, psikologis, sosial budaya, dan preferensi pribadi.

4. Panseksual

Orientasi seksual seorang panseksual tidak bertumpu pada jenis gender tertentu saja, tapi lebih menitikberatkan suatu pandangan terhadap ikatan emosional, kepribadian, dan karakter individu dari objek yang disukainya.

Faktor penyebab orientasi panseksual di antaranya ialah biologis, psikologis, sosial budaya, dan preferensi pribadi.

Meskipun banyak disalahartikan sebagai perilaku biseksual, panseksual sejatinya lebih condong untuk tidak membatasi ketertarikan pada satu gender saja. Artinya, mereka juga dapat menumbuhkan orientasinya pada cisgender, transgender, non-biner, dan lain-lain.

Baca Juga:

5. Queer

Konsep ketertarikan seksual seorang queer ialah dengan menempatkan dirinya tanpa harus digolongkan pada gender tertentu.

Seorang queer lebih menitikberatkan untuk mengekspresikan diri melalui romansa secara bebas tanpa batasan dari aturan-aturan sosial yang formal. Faktor penyebab orientasi seksual queer di antaranya ialah biologis, psikologis, sosial budaya, dan preferensi pribadi.

Itulah lima istilah untuk mengenal orientasi seksual. Semoga bermanfaat.

Baca Juga: 7 Makanan Yang Meningkatkan Gairah Seksual Saat Berhubungan, Dijamin Puas!

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button