News

Sungai Meluap, Warga Bantaran Sungai Batang Batahan Pasbar Was-was dan Takut

Ranah batahan, Pasbar – Debit aliran sungai Batang Batahan naik pasca hujan deras mengguyur wilayah Ranah batahan, Pasaman barat, Rabu (21/09/2022) sore.

Dok.Pribadi/ Al Ihsan Lubis

Warga yang tinggal di pinggiran sungai pun merasa was-was karena masih trauma pasca banjir tahun lalu, yang membuat beberapa warga di beberapa jorong di kecamatan Ranah batahan mengungsi dan juga menghanyutkan beberapa rumah serta terputusnya jembatan penghubung di salah satu jorong/kampung.

Rabu sore pantauan di pintu irigasi Muara Mais Parkandangan dan beberapa jorong di Kecamatan Ranah Batahan, yang berada di pinggiran sungai Batang Batahan warga nampak berada di luar rumah.

Sementara itu di jorong Simpang Tolang dan jorong Air napal luapan sungai sudah sampai ke pemukiman warga dan menggenangi bahu jalan lintas Sumatera barat menuju Sumatera utara.

Jalan lintas Sumatera barat dan Sumatera Utara sempat tidak bisa dilewati. Baru sekitar jam 9 malam jalan tersebut bisa dilewati. Di Desa Sampuran Kecamatan Ranto Baek Sumatera utara, anak SD terpaksa libur karena sungai Batang Taming meluap dan di jalan masih ada genangan air. Begitu juga halnya dengan kampung Taming Batahan, Ranah Batahan, Sumatera Barat.

Mereka nampak was-was sembari melihat debit air sungai Batang Batahan yang tengah tinggi pasca Ranah batahan diguyur hujan deras.

Warga trauma karena sejak pukul 16.00 debit air sungai terus naik. Baru sekitar pukul 17.00 debit air menurun, dan malam harinya hujan turun lagi.

Dok. pribadi/Al Ihsan Lubis

Meski kenaikan debit air tidak seperti ketika banjir awal tahun lalu, namun warga was-was dan trauma.

Akhirnya mereka memilih berjaga-jaga dengan berada di luar rumah sembari mempersiapkan perbekalan agar sewaktu waktu bisa cepat mengungsi, jika kondisi serupa terjadi seperti saat banjir tahun lalu.

“Takut kami, trauma. Jadi memilih duduk di luar sewaktu-waktu banjir lagi bisa cepat ngungsi” terang salah satu warga, Al Ihsan Lubis.

Ditempat lain, Ika Hariadi salah satu warga di kejorongan kecamatan Ranah batahan mengatakan, “selain karena hujan deras saya menduga meluapnya sungai batang batahan tidak terlepas dari rusaknya daerah aliran sungai batang batahan akibat maraknya ilegal loging dan ilegal mining di sungai batang batahan, dan saya selaku ketua pemuda salah satu jorong/kampung di Ranah batahan mendesak pemda dan aparat penegak hukum di Pasaman barat agar bertindak tegas siapapun pelakunya”, tegas beliau.

Baca Juga: Wabah PMK Meluas, Pemerintah Menetapkan Status Darurat!

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button