Pendidikangeografis

Mengenal Migrasi Penduduk, Pengertian, Penyebab dan Jenisnya

Migrasi merupakan hal yang berhubungan dengan perpindahan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah menuju ke daerah lain dengan tujuan menetap di daerah yang dituju tersebut.

Migrasi ini sifatnya ada yang menetap sementara, namun ada pula yang menetap hingga selamanya. Biasanya orang yang menetap selamanya adalah orang- orang atau keluarga yang mata pencahariannya ada di daerah baru tersebut dan bersifat mandiri, seperti wirausaha, petani, dan lain sebagainya.

Sementara migrasi yang bersifat sementara biasanya dilakukan oleh orang- orang yang mendapatkan tugas dari negara, seperti anggota TNI yang mendapatkan tugas mengawasi di suatu daerah, Polisi, dan lain sebagainya. Meskipun sementara, namun biasanya migrasi ini dilakukan dalam waktu yang lama.

Faktor- faktor Penyebab Migrasi penduduk

Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang melakukan migrasi yang dilakukan oleh penduduk, yaitu

1. Kurangnya lapangan pekerjaan

Salah satu penyebab atau pendorong terjadinya migrasi adalah alasan sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada di daerah asal. Apabila di daerah asal seseorang memang sedikit sekali tersedia lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya dan berwirausaha juga dirasa tidak cocok, maka seseorang akan melakukan migrasi.

Tak heran maka penduduk di Jawa banyak sekali yang migrasi ke luar jawa, hal ini karena luar Jawa belum mempunyai banyak pesaing, jadi jika seseorang membuka usaha di luar Jawa, dia akan mendapatkan untung yang lebih besar.

Baca Juga:

3. Kepadatan penduduk

Alasan lainnya seseorang melakukan migrasi adalah karena adanya kepadatan penduduk yang terlalu padat di daerah asal. Kepadatan penduduk ini menyebabkan seseorang hidup kurang nyaman, banyak persaingan sehingga sebagian akan sulit mendapatkan pekerjaan.

Karena kelebihan penduduk inilah beberapa orang memutuskan untuk pindah ke daerah yang tidak terlalu padat. Selain akan mendapatkan suasana hidup yang baru, hal semacam ini juga sangat baik untuk mendukung program pemerataan penduduk.

3. Sumber daya alam yang kurang

Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya alam yang kurang memadai. Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya gersang sehingga ketika ditanami tumbuhan maka tidak dapat tumbuh subur.

Maka daripada harus hidup dalam keterbatasan, seseorang mungkin akan lebih memilih pindah ke tempat lain yang memiliki sumber daya alam yang jumlahnya lebih banyak. Dengan demikian kebutuhan akan sumber daya alam tersebut menjadi terpenuhi.

4. Keinginan memperbaiki taraf hidup

Sebagian besar atau pada umumnya seseorang lebih memilih pindah tempat tinggal di daerah lain adalah karena alasan ekonomi. Salah satunya adalah keinginan untuk memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik.

Biasanya fenomena ini banyak terjadi pada masyarakat di desa, yang banyak merantau ke kota dengan harapan segera memperoleh pekerjaan.

5. Melanjutkan pendidikan

Tujuan lainnya adalah di bidang pendidikan. Keinginan untuk mendapatkan pendidikan bagus dan jenjang yang lebih tinggi membuat seseorang melakukan migrasi. Misalnya di luar Jawa fasilitas pendidikan belum lengkap, dan seseorang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Kebetulan jurusan yang diinginkan hanya ada di universitas di Jawa, maka tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan melakukan migrasi.

6. Perbedaan pendapat dan politik

Ada pula beberapa penyebab masyarakat dalam melakukan migrasi karena hal yang negatif. Misalnya adalah karena seseorang memiliki perbedaan pendapat dengan orang lain atau sebagian besar masyarakat, seperti karena masalah politik, yang membuat orang tersebut tertekan sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerah asal menuju ke daerah lainnya yang mana dia tidak akan merasa terancam.

7. Hubungan sosial yang tidak baik

Masih karena hal yang tidak baik, seseorang bisa memutuskan untuk pindah ke tempat lain karena di tempat tinggalnya ia merasa mendapatkan ancaman atau tekanan sehingga membuat hidupnya tidak nyaman dan tidak tenang. Memang benar setiap masalah harus diselesaikan, namun apabila seseorang merasa tidak bisa menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk  pergi dari tempat itu dan pindah ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

8. Alasan agama

Ada juga beberapa orang yang memilih pindah tempat tinggal dikarenakan urusan agama. Misalnya di tempat tinggal orang tersebut adalah penganut agama minoritas, atau masyarakatnya terlalu fanatik terhadap suatu agama secara berlebihan, sehingga ia merasa tidak nyaman tinggal di tempat tersebut.

Nah atas hal itu, seseorang akan lebih baik berpindah ke tempat lain. Ada pula yang sengaja melakukan migrasi ke tempat lain untuk tinggal dengan komunitas agama yang dianutnya, meskipun di tempat yang lama dia tidak mendapat masalah.

9. Keadaan geografis yang tidak cocok

Keadaan geografis atau lingkungan yang kurang cocok juga menjadi salah satu penyebab seseorang melakukan migrasi. Misalnya saja seseorang mempunyai penyakit asma yang akan kambuh apabila dia berada di udara yang dingin, dan orang itu tinggal di lingkungan pegunungan yang udara paginya sangat dingin.

Dengan demikian, orang tersebut mungkin akan berpikir untuk pindah ditempat lain, di mana udara di sekitarnya tidak terlalu dingin.

10. Pemerataan penduduk

Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya seseorang melakukan migrasi karena menjalankan program dari pemerintah. Misalnya pemerintah ingin memeratakan jumlah penduduk agar tidak terpusat di pulau Jawa. Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus mengambil penduduk dari pulau Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila banyak warga masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.

Baca Juga:

Jenis-jenis migrasi penduduk

Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain ini mempunyai beberapa jenis yang berbeda- beda. Berikut ini merupakan beberapa jenis migrasi:

1. Golongan migrasi penduduk antar negara

Jenis migrasi yang pertama adalah golongan migrasi antar negara,  penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sehingga migrasi jenis ini termasuk ke dalam golongan migrasi yang besar, administrasinya lebih kompleks. Beberapa jenis migrasi antar negara antara lain sebagai berikut:

Imigrasi

Barangkali kita sangat sering mendengar kata imigrasi. Imigrasi banyak diberitakan di media cetak maupun media elektronik. Yang dimaksud imigrasi adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sebagai contoh adalah banyaknya pendatang dari Tiongkok ke Indonesia. Orang yang melakukan imigrasi disebut sebagai imigran. Kita seringkali mendengar berita mengenai imigran ini di televisi. Para imigran melakukan imigrasi atas berbagai kepentingan dan tujuan.

Emigrasi

Seanjutnya adalah emigrasi. Jika imigrasi merupakan masuknya penduduk dari satu negara ke negara lain, maka yang dinamakan emigrasi merupakan keluarnya penduduk suatu negara menuju ke negara lain. Dengan demikian emigrasi ini merupakan kebalikan dari imigrasi.

Sebagai contoh emigrasi adalah pindahnya kependudukan seorang warga Indonesia ke Arab Saudi untuk bekerja disana. Banyak sekali kasus emigrasi di Indonesia. Banyak di antaranya adalah para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk  mencari lapangan pekerjaan di luar negeri yang dirasa lebih menjanjikan.

Remigrasi

Yang ketiga adalah remigrasi. Barangkali kita lebih jarang mendengar kata remigrasi dibandingkan dengan imigrasi dan juga emigrasi. Yang dinamakan dengan remigrasi adalah kembalinya penduduk dari negara lain  ke negara asalnya (negaranya sendiri). Hal ini juga banyak terjadi pada tenaga kerja Indonesia yang sudah habis masa kerjanya, kemudian kembali lagi ke Indonesia.

2. Migrasi penduduk dalam negeri

Berikutnya merupakan migrasi yang dilakukan seseorang di negaranya sendiri. Ya, yang dimaksud dengan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya namun masih dalam satu wilayah negara. Migrasi yang seperti ini merupakan migrasi kecil dimana administrasi yang perlu diurus juga tidak sebanyak migrasi antar negara. Migrasi dalam negeri mempunyai beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi dalam negeri antara lain sebagai berikut:

Transmigrasi

Transmigrasi merupakan hal yang seringkali kita dengar. Yang dinamakan transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau maupun provinsi yang padat penduduknya ke pulau atau provinsi yang jarang penduduknya.

Transmigrasi ini biasanya adalah program dari pemerintah. Sebenarnya, transmigrasi sudah dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1905. Pada saat itu Belanda, memindahkan orang-orang di suatu daerah dengan paksaan, untuk berkerja rodi di daerah lain.

Urbanisasi

Selain transmigrasi, migrasi dalam negeri selanjutnya adalah urbanisasi. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota, dengan tujuan mencari perbaikan penduduk yang lebih tinggi. ada beberapa faktor yang mendorong seseorang melakukan urbanisasi.

3. Ruralisasi

Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi. Yang dimaksud dengan ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk tujuan menetap. Biasanya, hal ini dilakukan oleh orang- orang kota yang ingin menghabiskan masa tua di pedesaan, atau ingin membesarkan anaknya di lingkungan pedesaan karena di perkotaan terlalu sibuk.

4. Evakuasi

Istilah evakuasi seringkali kita degar ketika terjadi bencana alam. Evakuasi ini merupakan perpindahan atau pengungsian penduduk dari tempat tinggalnya karena gangguan keamanan atau bencana. Misalnya bencana banjir yang merendam perumahan warga tidak dapat ditempati dalam beberapa waktu. Maka, penduduk harus dipindahkan ke tempat lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dalam menghadapi kondisi banjir tersebut.

Baca Juga:

5. Forensen

Forensen juga dikenal dengan istilah “nglaju”. Forensen atau nglaju ini merupakan aktivitas orang yang tinggal di desa atau luar kota, namun mempunyai mata pencaharian di kota dan setiap hari pulang pergi atau tidak menginap di kota tersebut. Ada berbagai macam alasan mengapa seseorang melakukan forensen atau nglaju ini, seperti sulitnya mencari perumahan di kota, besarnya biaya hidup di kota, dan lain sebagainya.

6. Turisme

Mungkin yang sering kita dengar sebelumnya adalah kata turis. Ya, sebutan bagi orang yang sedang berwisata ke tempat-tempat rekreasi. Turis merupakan istilah untuk orang yang berwisata ke tempat rekreasi. Selain berwisata, tak jarang orang tersebut akan menetap di sekitar destinasi dalam jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Mengenal 3 Pendekatan Geografi; Beserta Contoh dan Cara Membedakannya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button