HUJAN DI PENGHUJUNG SENJA


sumber : twissta.wordpress.com

HUJAN DI PENGHUJUNG SENJA

Hujan turun di penghujung senja

Menenggelamkan matahari dari peredarannya

Menghilangkan warna jingga kala senja

Menutup sinar dan cahaya mentari dari dunia

Memanjakan suram menjelang malam

Meningkatkan gelap pekat membutakan mata

Membuat lidah pun tercekat tak bisa berucap

Membuat hati pun gelap menghitam

Menahan amarah memendam rasa

Sakit hati yang kian membara

 

Hujan di penghujung senja

Membuat tubuh ini tergeletak tak berdaya

Lungkrah tanpa kekuatan, tubuh tak mampu untuk berdiri

Mata pun berkunang-kunang

Gelap tak bisa melihat seolah diri tuna netra

Buta hanya karena cinta yang ternoda

Kisah pun tercipta di antara kita

Di antara gelak tawa dan isak tangis

Terus berulang seperti turunnya hujan

Yang hadir di penghujung senja

Terbata-bata lisan ini berucap

Hanya tinggal air mata mengalir

Membasahi pipi bagai gerimis penanda mula hujan

Isak tangis yang semakin menyayat hati

Sanubari tergores luka oleh sembilu

Mengiris duka menciptakan cerita lara

 

Hujan turun di penghujung senja

Menampung air mata yang terus mengalir

Menanggung beban rasa pedih

Akibat berpisah dari rindu

Mengalun banjir air mata menusuk jantung

Menyeret jiwa-jiwa gersang penuh bisu

Tanpa suara tanpa kata-kata

Suara hati terus berteriak histeris

Mengiris hati-hati yang terluka

Tetaplah di sini, sayang

Rindu ini belum selesai

Aku tetap merindu hadirnya hujan di penghujung senja

 

Mantingantengah, Jakenan, Pati, 10 September 2022.

 

MALAM KELAM

 

Malam kelam hadir

Tiada kerlip bintang di langit

Sang dewi malam pun enggan

Menampakan diri menunjukkan bentuknya

Terhalang mega-mega kelam

Gelap pekat

Hanya terdengar suara belalang malam

Lolongan anjing hutan dan cericit kelelawar

Menambah sunyinya malam kelam

Sepi

Sunyi

Hanya angin berhembus pelan menusuk tulang

Melalui pori-pori sempit yang membuat bulu kuduk

Berdiri menandakan kengerian malam yang begitu kelam

Mencekam

Merinding jiwa ini di kesunyian malam

 

Sama seperti malam kelam

Jiwa dan hati ini pun sama gelap

Terbungkus dendam luka membara

Menciptakan kesumat menuntut balas

Atas hinaan, cela dan duka lara

Entah kapan jiwa-jiwa gersang penuh amarah

Menghilang meninggalkan malam kelam

Malam kelam yang mencipta luka

Semoga segera munculnya kerlip bintang

Menyinari hati-hati yang terbakar emosi

Cerah dan bercahaya selamanya

 

Mantingantengah, Jakenan, Pati, 10 September 2022.

 

SENJA KALA

 

Senja

Senja telah pergi menghilang

Meninggalkan cerahnya sore hari

Menuju heningnya malam sunyi

Di tepi samudra luas

Aku berdiri di pantai

Menikmati cahaya jingga merona

Setiap saat senja hadir dan pergi

Kita telah mencipta kisah sendiri

Berfikir kita selalu berbeda

Tidak sama dalam memandang senja

Tiada peduli akan kisah yang  kita ukir

Senja kala

Senja telah pergi menghilang

Di tepi pantai dan laut lepas memadu kasih

Menciptakan kisah cinta di antara kita

 

Mantingantengah, Jakenan, Pati, 10 September 2022.

 

Baca Juga: SURAT KARTINI

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Like it? Share with your friends!

Novice

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *