Bagaimana Stratifikasi Sosial Memengaruhi Nilai Pendidikan Masyarakat?

Pendidikan merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh oleh individu untuk mendapatkan posisi di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, pendidikan sendiri dapat menentukan strata sosial, tinggi dan rendahnya kedudukan seseorang di mata masyarakat. Baik di lingkungan masyarakat kota maupun yang ada di lingkungan pedesaan, salah satu faktor penentu kedudukan seseorang adalah pendidikannya, di samping jabatan yang dimiliki.
Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh, semakin tinggi pula pandangan masyarakat terhadap seseorang, berbanding lurus dengan tanggung jawab seseorang tersebut untuk memberikan pengaruh terhadap lingkungannya.
Dengan kata lain, seseorang yang sudah dipandang tinggi karena pendidikan, setidaknya harus mampu memenuhi ekspektasi masyarakat untuk dapat memberikan pengaruh positif, memberdayakan, dan mendidik.
Apa itu stratifikasi sosial di tengah masyarakat?
Di dalam kelompok masyarakat di suatu negara atau daerah, stratifikasi sosial merupakan pengelompokan jenis masyarakat dengan kelas-kelas tertentu, baik tertulis maupun tidak tertulis. Pengelompokan jenis masyarakat yang terjadi di lingkungan kita saat ini berbeda dengan stratifikasi sosial yang ada di negara-negara lain. Ada yang masyarakatnya dikelompokkan berdasarkan kasta, kedudukan dan jabatan, ada yang bersistem demokrasi.
Namun, meski di lingkungan masyarakat kita menerapkan sistem demokrasi, yang artinya tidak ada penggolongan masyarakat berdasarkan kasta, masyarakat tetap memandang tinggi individu yang memiliki keunggulan. Di antara keunggulan yang dimiliki oleh individu dalam strata sosial adalah kekayaan yang dimilikinya, jabatan, kebijaksanaannya dalam memimpin, dan keilmuan yang ia miliki. Hal tersebut menjadikan individu unggul di mata masyarakat.
Baca Juga:
Keterkaitan antara pengaruh-pengaruh strata sosial
Penentu strata sosial seperti hal-hal yang telah disebutkan di atas, yaitu kekayaan, jabatan, dan pendidikan, memiliki keterkaitannya masing-masing dan saling mempengaruhi. Dalam pembahasan kali ini, apakah stratifikasi sosial yang ada di masyarakat dapat memengaruhi nilai pendidikan seseorang? Apakah seseorang yang memiliki kekayaan dan pangkat di suatu daerah, akan mendapatkan keistimewaan di bidang pendidikan yang ia tempuh?
Dikutip dari berbagai makalah, stratifikasi sosial dan pendidikan bisa saling memengaruhi satu sama lain. Di saat pendidikan kini daya saingnya semakin tinggi, ijazah SMA tidak lagi dipandang, di sisi lain seseorang harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk menempuh pendidikan tinggi, pelatihan, dan bahkan keterampilan khusus di bidang tertentu. Perlakuan khusus yang ada di sebuah institusi juga terkadang berbeda, melihat status sosial.
Nilai-nilai pendidikan yang dipengaruhi oleh pelapisan sosial
Di sebagian masyarakat, kelas sosial masih menjadi tolak ukur bagi seseorang untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas dan hasil belajar yang diharapkan siswa. Artinya, hanya segelintir masyarakat dengan kelas sosial yang lebih tinggi, yang bisa mendapatkan akses pendidikan yang lebih baik, dengan hasil belajar yang sesuai harapan, dan dapat menuntaskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Lainnya, masyarakat kelas bawah hanya mampu menyelesaikan sekolah dasar.
Beberapa nilai yang sangat dipengaruhi oleh stratifikasi sosial di antaranya adalah kualitas pendidikan, moral, kemandirian, dan pola pikir masyarakat. Masyarakat dengan strata yang lebih rendah, cenderung mendapatkan kualitas pendidikan yang kurang baik, bergaul di lingkungan yang kurang baik, tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan penghasilannya sendiri (berbisnis), hanya bergantung dengan bekerja serabutan, dan tidak memandang pendidikan sebagai hal yang penting.
Baca Juga:
Pola pikir masyarakat terhadap pendidikan pada kelas-kelasnya
Sering kali, siswa-siswa yang memiliki harapan rendah untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi, tidak menganggap apa yang mereka pelajari di sekolah sebagai sesuatu yang penting bagi masa depan. Dengan kondisi sosial yang mereka miliki, mereka tidak dapat menjamin apakah mereka dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi? Sedangkan siswa dengan kesadaran akan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, memiliki pandangan yang berbeda dalam proses pembelajarannya.
Misalnya, seorang siswa yang memiliki harapan dan kepastian untuk menempuh pendidikan tinggi, mempelajari ilmu-ilmu sesuai jurusannya dengan sungguh-sungguh, sehingga ia benar-benar menguasai, dan menjadi ahli di bidang profesinya kelak. Sementara itu, siswa dengan harapan yang rendah akan berpikir bahwa apa yang ia pelajari di sekolah hanya untuk kelulusan dan melamar pekerjaan untuk mencari penghasilan. Demikian pengaruh stratifikasi sosial terhadap pendidikan.
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.