3 Model Pendekatan Interaksi Sosial Untuk Mendukung Proses Belajar Mengajar di Sekolah Menengah

Pendekatan interaksi sosial hampir memiliki persamaan dengan pendekatan inquiry terutama social inquiry. Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat.
Oleh sebab itu proses belajar-mengajar hendaknya mengembangkan kemampuan dan kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan orang lain/siswa lain. Mengembangkan sikap dan perilaku yang demokratis dan menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar siswa sangat diperlukan.
Beberapa proses belajar mengajar yang dapat kita terapkan di kelas dengan menggunakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial yang ada antara lain sebagai berikut :
1. Diskusi
Dalam proses belajar mengajar dengan teknik diskusi, seorang guru harus mampu mengondisikan situasi kelas agar proses belajar mengajar menjadi efektif dan menggairahkan. Dalam teknik diskusi dapat dikaitkan dengan bentuk interaksi sosial dalam hubungannya pada salah satu bentuk interaksi sosial yakni kerja sama.
Guru harus bisa menuangkan prinsip kerja sama kedalam proses pembelajaran agar pembelajaran tidak menjadi hambar serta akan bervariasi.
Bentuk kerja sama yang cocok dipakai pada teknik diskusi adalah kooptasi (cooptation), yakni usaha ke arah kerja sama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan kelompok.
Sebelum siswa berdiskusi kita bisa membentuk siswa menjadi kelompok-kelompok yang heterogen (kelompok yang terdiri dari siswa yang berkemampuan berbeda-beda). Setelah membentuk kelompok guru memberikan tugas untuk didiskusikan bersama kelompoknya. Sebelumnya guru harus menjelaskan bahwa hasil diskusi kelompok akan menentukan hasil nilai mereka masing-masing, sehingga itu akan menyebabkan siswa bersemangat untuk berdiskusi dan berkerja sama dalam memecahkan kasus yang harus didiskusikan tersebut.
Di dalam proses diskusi tersebut diharapkan akan terjadi suatu kerja sama dimana anak yang memiliki kemampuan yang lebih dari temannya akan membimbing anak yang kemampuannya kurang. Biasanya anak yang berkemampuan lebih akan dijadikan pemimpin kelompok. Sehingga diharapkan materi yang ingin disampaikan guru bisa dipahami dengan baik oleh siswa dengan menggunakan teknik diskusi yang terkait dengan kerja sama.
Baca Juga:
2) Tanya Jawab
Dalam teknik tanya jawab dapat dikaitkan dengan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam hubungannya pada salah satu bentuk proses sosial yakni akomodasi.
Dalam akomodasi bertujuan untuk mengurangi pertentangan antara orang atau kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham. Aplikasi dalam proses belajar mengajar adalah di saat guru menggunakan teknik tanya jawab. Dalam teknik ini tentunya akan terdapat perbedaan pendapat dari siswa dan disini guru akan menyimpulkan dari semua jawaban siswa dan dengan kesepakatan bersama.
Guru menggunakan teknik tanya jawab ini mempunyai manfaat yang baik dalam menggali pengetahuan siswa. Siswa akan berusaha menjawab pertanyaan dari guru dan tentunya teknik ini akan dapat memancing perhatian siswa.
Disini tugas guru untuk menengahi dari pendapat-pendapat siswa mengenai pertanyaan tersebut dan menyimpulkan jawabannya.
3. Penugasan Individu
Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga merupakan makhluk individual. Setiap anak memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Dalam membimbing anak didik dengan latar belakang yang berbeda inilah guru harus bisa mengelola kelas dengan memakai proses belajar mengajar yang menurut keyakinannya paling tepat berdasarkan pertimbangan yang matang.
Pada waktu memberikan tugas-tugas secara individu guru dapat berkeliling kelas dan mendatangi siswa untuk memberikan bimbingan dan arahan secara individual.
Pada pembelajaran menulis permulaan dan berhitung di kelas-kelas rendah guru harus memperhatikan siswa secara individual, sehingga guru mengetahui kelemahan-kelemahan siswa, yang dapat dipergunakan oleh guru sebagai bahan untuk memilih srategi pemebelajaran yang tepat untuk mengatasi kelemahan tersebut.
Baca Juga:
4. Debat
Teknik debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Teknik debat dapat dikaitkan dengan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam hubungan dari bentuk proses sosial yaitu conflict.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari lima orang. Dalam satu topik yang diperdebatkan terdiri dari dua kelompok yang posisi pro dan yang posisi kontra melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.
Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru. Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Itulah beberapa model pendekatan interaksi sosial di untuk mendukung proses pembelajaran di kelas, yang cocok diterapkan di tingkatan sekolah menengah. Semoga bermanfaat.
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.