Food

8 Makanan Khas Pati, Tradisional dan Ikonik dari Bumi Mina Tani

Pati, kota kabupaten di Jawa Tengah bagian timur yang berbatasan dengan Jepara, Kudus, Rembang, Blora dan Grobogan. Kota berplat nomor kendaraan K ini terkenal dengan makanan khasnya.

Kabupaten yang biasa dijuluki kota dukun ini terdiri atas 23 kecamatan dan memiliki beberapa makanan khas Pati dan tidak ada di daerah lain.

Makanan khas Pati tersebut dibahas berikut ini.

1. Sego Gandul atau Nasi Gandul

Nasi gandul (dinasarpus.patikab.go.id)

Nasi gandul ini bukan nasi yang digantung atau digandul. Nasi gandul berupa nasi putih, diberi sayur santan, daging sapi atau empal dan tempe kriuk.

Awal disebut nasi gandul, karena dulunya menjualnya dengan dipikul sehingga tergantung atau gemandul. Nasi gandul ini disajikan di piring yang diberi alas daun pisang. Sungguh nikmat.

Nasi gandul ini dijual di berbagai wilayah kabupaten Pati dan melebar ke wilayah lain. Bahkan di Rembang ada juga yang berjualan nasi gandul. Biasanya disajikan dalam acara resepsi pernikahan dan juga acara keluarga lainnya.

2. Mangut Kepala Manyung

Mangut Kepala Manyung (betanews.id)

Mangut kepala manyung ini adalah olahan ikan yang diberi sayur kuah dan rasanya pedas. Ikan yang disajikan adalah kepala. Jika pembaca ingin mencoba olahan ini banyal disajikan di sepanjang jalan pantura. Bagi yang suka makanan pedas bisa mencoba.

Baca Juga:

3. Kelo Mrico atau Jangan Mrico

Kelo Mrico (cookpad)

Olahan ikan segar yang diberi kuah. Bumbu kuahnya berupa merica, cabai, bawang merah, bawang putih, garam. Pokoknya sayurnya pedas, cocok dengan lidah orang pesisir utara yang bercuaca panas.

Ikan yang dijadikan olahan ini adalah ikan segar. Bisa ikan laut, tambak atau ikan air tawar. Bagi yang belum pernah akan merasa gak enak. Namun, jika sudah merasakan, wah ketagihan. Apalagi dimakan dengan nasi hangat. Wuenak tenan.

4. Soto Kemiri

Soto kemiri (instagram.com/ramadani.ratih)

Jenis hidangan soto di nusantara ini banyak sekali macam dan jenisnya. Salah satunya soto kemiri. Soto ini berasal dari kampung Kemiri desa Sarirejo, Pati kota. Kuah sotonya pas untuk lidah orang Pati.

5. Sego Tewel atau Sayur Nangka Muda

Sego Tewel (maestromedia.co.id)

Tewel itu istilah orang dari Pati untuk menyebutkan nangka muda. Olahan ini sangat enak. Apalagi nasinya liwet atau nasi berasnya pulen, wah enak. Ini sesuai dengan wilayah Pati yang berupa pegunungan di Kapur Utara dengan kecamatan Sukolilo, Kayen, dan Tambakromo dan menghasilkan sayuran jenis nangka. Di sisi utara ada gunung Muria dengan kecamatan Gunungwungkal, Cluwak, dan Gembong.

6. Petis Kambing Runting

Petis Kambing Runting (radar Pati)

Olahan petis ada banyak jenisnya. Masing-masing daerah ada ciri khasnya sendiri-sendiri. Peris Kambing Runting ini berasal dari Kampung Runting, desa Tambaharjo, Pati Kota. Kuahnya petis dan menggunakan tetelan kambing. Sedap dan menggiurkan untuk dicoba saat mengunjungi Pati.

7. Getuk Lopis Runting

Getuk Lopis Runting (instagram.com/titipkuofficial)

Satu lagi makanan khas Pati yang berasal dari kampung Runting yaitu getuk lopis. Getuk ini dibuat berbahan dasar ketela pohung atau ubi kayu. Penyajiannya diberikan parutan kelapa dan dibungkus daun pisang. Makanan ini bisa ditemukan di berbagai wilayah di Pati dan biasanya sebagai jajanan pasar.

Baca Juga:

8. Bandeng Presto Juwana

Bandeng Presto Juwana (detik.com_

Ini makanan khas olahan bandeng yang banyak dihasilkan di wilayah Kabupaten Pati khususnya kecamatan Batangan, Juwana, Wedarijaksa, Trangkil, Tayu dan Dukuhseti.

Bandeng ini banyak dijual di berbagai wilayah di Jawa Tengah dan bisa dijadikan oleh-oleh, lauk dan hantaran saat lamaran. Apalagi jika lamarannya di daerah pegunungan yang jauh dari laut, sangat cocok memberikan bandeng presto sebagai hantaran.

Demikian, 8 makanan khas Pati. Semoga menambah informasi dan bermanfaat. Salam dan selamat mencoba.

Baca Juga: Dari Manis Hingga Asin Gurih, Berikut 17 Makanan Khas Bengkulu Yang Terkenal

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Back to top button