
Keterbatasan lahan pertanian di area perumahan dan perkotaan menjadi penyebab kurangnya minat masyarakat dalam membudidayakan tanaman. Ketahanan pangan masyarakat di wilayah perumahan dan perkotaan dapat dilakukan dengan salah satunya memanfaatkan lahan pekarangan maupun lahan sempit untuk berkebun.
Pekarangan bukan hanya untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja, tetapi lebih daripada itu adalah guna meningkatkan perekonomian keluarga. Jenis-jenis tanaman yang bisa ditanam di pekarangan rumah adalah jenis sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat, tanaman hias, dan lain sebagainya yang kesemuanya itu dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan selebihnya bisa dijual.
Lahan pekarangan dan lahan sempit dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dengan penerapan budidaya tanaman yang memanfaatkan teknologi budidaya yang memanfaatkan lahan pekarangan maupun lahan sempit.
Vertikultur merupakan teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat. Teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Teknik vertikultur ini memungkinkan untuk berkebun dengan memanfaatkan tempat secara efisien.
Budidaya tanaman secara vertikultur sangat menguntungkan bagi masyarakat yang memilki lahan terbatas. Teknologi ini bisa untuk berbagai jenis tanaman seperti bayam merah, seledri, sawi, tamat, pare, kacang panjang dan mentimun.
Baca Juga:
Jenis-jenis teknik vertikultur
Jenis – jenis vertikultur antara lain :
a. Vertikultur Vertikal

Vertikultur vertikal biasanya menggunakan penopang yang kokoh dan berbentuk silinder yang dapat berdiri tegak pada lahan. Umumnya vertikultur jenis ini menggunakan penopang berupa paralon atau kayu yang diberdirikan tegak pada lahan, kemudian pada sisi penopang tersebut ditambahkan wadah penanaman seperti gelas bekas air mineral.
b. Vertikultur Horizontal

Vertikultur horizontal adalah vertikultur yang disusun secara bertingkat seperti rak atau tangga. Wadah penanaman yang digunakan dapat berupa batang pisang, rak yang dikombinasikan dengan karung bekas, kaleng bekas dan lain lain.
c. Vertikultur Gantung

Vertikultur gantung adalah vertikultur yang cara peletakkan wadah penanamannya yaitu dengan digantung pada atap bangunan menggunakan tali atau kawat. Wadah penanaman biasanya berupa botol bekas, pot dan ditanami tanaman hias yang menambah nilai estetika area tersebut. Vertikultur jenis ini sering terlihat diteras-teras rumah atau perkantoran.
d. Vertikultur Susun

Vertikultur susun hampir mirip jenis vertikultur vertikal. Perbedaannya, vertikultur susun umumnya berupa pot-pot yang disusun secara vertikal tanpa penopang layaknya vertikultur vertikal.
Berbagai kombinasi teknik Vertikultur
Pada perkembanganya teknologi budidaya tanaman sumber pangan keluarga dengan teknik vertikultur mengalami modifikasi sesuai dengan kreativitas masing-masing pelaku budidaya. Beberapa model tekini dari teknik vertikultur yang dapat diterapkan seperti:
a. Vertiminaponik
Vertiminaponik merupakan kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertikal berbasis pot talang plastik dengan aquaponik (budidaya ikan) atau dengan kata lain integrasi antara budidaya sayuran dengan ternak ikan. Media tanam yang digunakan adalah batu zeolit dan kompos.
b. Walkaponik
Walkaponik merupakan sistem budidaya sayuran yang juga diintegrasikan dengan ternak ikan. Prinsip dari walkaponik sama dengan vertiminaponik, yang membedakan adalah sistem budidaya sayuran yang menggunakan pot-pot dan disusun sedemikian rupa membentuk taman vertikal, sehingga disebut walkaponik yang berasal dari kata wall gardening dan aquaponik. Media tanam yang digunakan adalah batu zeolit dan kompos.
Baca Juga:
c. Model Wall Gardening
Model Wall Gardening merupakan sistem budidaya tanaman memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong. Beberapa bahan yang bisa digunakan dalam model wall gardening seperti:
- Terpal yang dibentuk seperti tempat sepatu. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang;
- Paralon atau bambu yang dilubangi sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Media tanamnya adalah campuran tanah, sekam dan kompos/pupuk kandang;
- Pot dengan rangka besi atau balok sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah campuran tanah, sekam, dan kompos/pupuk kandang;
- Partisi/modul: bahan yang digunakan adalah agro pro dan besi sebagai penyangganya. Media tanam yang digunakan adalah cocopeat dan pupuk kandang/kompos.
Sumber
- Dwiratna, N.P. S.,1 Widyasanti, A.,1 dan Rahmah, D.M.1. 2016. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan menerapkan konsep kawasan rumah pangan lestari. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, Vol. 5, No. 1, Mei 2016: 19 – 22
- Hidayati, N., Rosawanti, N., Arfianto, F. & Hanafi, N. 2018. Pemanfaatan lahan sempit untuk budidaya sayuran dengan sistem vertikultur. Pengabdianmu. 3(1):40-46
Baca Juga: 10 Tanaman Hias Mudah Dirawat dan Ditanam, Cocok Buat Kamu Yang Super Sibuk!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.