7 Teori Geopolitik Dari Para Ahli dan Penerapannya di Indonesia

Geopolitik merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu hubungan internasional yang
mencerminkan keterkaitan erat antara posisi geografis suatu negara dan kebijakan politik serta
strategis yang diterapkan di dalamnya.
Konsep geopolitik terletak pada bagaimana letak geografis, sumber daya alam, dan aspek-aspek lingkungan fisik suatu negara atau wilayah mempengaruhi dan membentuk interaksi antarnegara dalam lingkup politik global.
Dari konsep tersebut, ada banyak teori geopolitik yang berkembang di seluruh dunia. Berikut beberapa teori geopolitik dari beberapa ahli di dunia.
1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel(1844-1904) berpendapat bahwa negara itu seperti organism yang hidup. Negara identik dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organism yang memerlukan ruang hidup yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur.
Makin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan kuat dan maju. Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organism atau teori biologis.
Baca Juga:
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudof Kjellen (1864-1922) melanjutkan ajaran Ratzel tentang teori organism maka dia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organsime bukan hanya mirip
Pokok- pokok teori Rudolf Kjellan menyebutkan bahwa:
3. Teori Goepolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (1896-1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama pandangan tentang lebensraum (ruang hidup) dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah suatu negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga negara.
Teori Haushofer berkembang di Jerman dan memengaruhi Adolf Hitler. Teori ini pun dikembangkan di Jepang dalam ajaran hako Ichiu yang dlandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
4. Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder
Halford Mackinder (1861-1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategis yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ‘jantung’ dunia sehingga pendapatnya dikenal dengan Teori Daerah Jantung. Teori Mackinder menganut ‘Konsep Kekuatan Darat’ dan mencetuskan ‘Wawasan Benua’.
Barang siapa yang menguasai daerah jantung (Eropa Timur dan Rusia) maka ia akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika) yang pada akhirnya akan menguasai dunia. Untuk menguasai dunia dengan menguasai daerah jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Berdasarkan ini konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat
5. Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Maham
Pokok teori kedua ahli tersebut menganut Konsep Kekuatan Maritim dan mencetuskan Wawasan Bahari, yaitu kekuasaan di lautan.
Alfred Thayer Mahan (1840-1914) mempunyai konsepsi geopolitik yaitu selain kekuatan darat diperlukan kekuatan maritim. Berdasarkan hal tersebut muncul konsep wawasan bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia.
Menurut Sir Walter Raleigh yang merumuskan Teori Kekuatan Maritim dalam penguasaan dunia dianjurkan dengan menguasai samudera dan mendirikan koloni-koloni di seluruh dunia.
6. Teori Geopolitik William Mitchel, Albert Saversky, Giulio Douhet, dan Federick Charles Fuller
Keempatnya memiliki pendapat lain yaitu kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan karena memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan lainnya.
Di samping itu angkatan udara dapat menghancurkan musuh di kandangnya musuh itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan. Berdasarkan hal ini maka muncullah konsepsi wawasan dirgantara atau konsep kekuatan di udara
7. Teori Geopolitik Nicholas J. Spykman
Pokok teori Spykman disebut “Teori Daratan Batas” atau “Teori Wawasan Kombinasi”, yaitu teori yang menggunakan kekuatan darat, laut, dan udara yang dalam pelaksanaanya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi suatu Negara.
Dalam teorinya, ia membagi dunia dalam 4 wilayah / area :
- Pivote area, mencakup wilayah daerah jantung
- Offshore continent land, mencakup wilayah pantai benua Eropa-Asia
- Ocenian Belt, mencakup wilayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan.
- New World, mencakup wilayah Amerika.
Baca Juga:
Konsepsi Geopolitik Negara Indonesia
Paham Geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi Wawasan Nusantara. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan faktor-faktor geografis wilayah negara untuk mencapai tujuan nasionalnya.
Untuk Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.
Secara geografis Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudera dan dua benua. Indonesia merupakan negara kepulauan yang disebut Nusantara.
Wilayah negara Indonesia tersebut dituangkan secara yuridis formal dalam Pasal 25 A UUD 1945 Amandemen IV yang berbunyi “ Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”.
Atas dasar itulah Indonesia mengembangkan paham geopolitik nasionalnya, yakni Wawasan Nusantara. Secara historis, wilayah Indonesia sebelumnya adalah wilayah bekas jajahan Belanda yang Dulunya disebut Hindia Belanda. Wilayah Hindia Belanda yang sekarang disebut Indonesia dari Sabang sampai Merauke yang merupakan ruang hidup (lebensraum) bangsa Indonesia yang harus disatukan dan dipertahankan.
Tidak ada keinginan bangsa Indonesia untuk memperluas wilayah sebagai ruang hidupnya. Jadi, bangsa Indonesia tidak mengembangkan paham ekspansionisme sebagaimana teori-teori geopolitik Ratzel, Kjellen dan Hausjofer
Berdasarkan Fakta geografis dan sejarah inilah, wilayah Indonesia beserta yang ada didalamnya dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau Wawasan Nasional Indonesia ini dinamakan Wawasn Nusantara. Wawasan Nusantara Sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia.
Baca Juga: Antara Politik, Agama, dan Konflik Kekerasan, Dalam Sistem Demokrasi di Indonesia
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.