3 Cara Cerdas Mengawetkan Daging Kurban Agar Tetap Lezat, Tidak Cuma Disimpan di Kulkas

Setiap kali Hari Raya Iduladha tiba, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah kurban. Setelah proses penyembelihan, masyarakat biasanya akan mendapatkan daging kurban dalam jumlah banyak.
Supaya tidak cepat basi dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama, penting untuk mengetahui cara mengawetkan daging kurban dengan benar di rumah.
Ada beberapa cara untuk mengawetkan daging kurban, daging tetap lezat bisa dimasak kapan saja, berikut ulasannya.
1. Daging kurban dibuat Dendeng
Di antara berbagai cara yang dipakai untuk mengawetkan daging kurban, mendendeng adalah cara yang bisa dibilang paling mudah. Yang pertama-tama perlu lakukan adalah mengiris daging ke dalam ukuran yang tipis-tipis. Setelah itu, kamu perlu menyiapkan bumbunya yang sederhana, yang terdiri dari bawang, merica, ketumbar, asam Jawa, gula merah, dan rempah-rempah lain sesuai selera.
Langkah terakhir adalah melumuri seluruh permukaan daging dengan bumbu dan mengeringkan daging. Proses pengeringan bisa menggunakan sinar matahari atau dengan menggunakan open.
Prinsip utama dari membuat dendeng adalah mengeringkan makanan sambil membuat rempah-rempah meresap ke dalamnya. Dengan kedua hal ini, daging menjadi kering dan berbumbu. Hal ini sudah cukup untuk membuat daging menjadi tahan lama. Selanjutnya, daging sudah bisa dinikmati langsung atau dengan digoreng kurang dari satu menit.
Baca Juga:
2. Teknik pengasapan
Pengolahan ini adalah gabungan antara pengeringan dan pemanasan daging. Untuk membuat daging asap, kita perlu memilih daging kurban yang tidak terlalu berlemak.
Bumbu untuk mengasap sesuai selera, kebanyakan hanya lada hitam dan garam, meskipun tentu saja kamu juga bisa memakai bumbu yang lebih kaya rempah.
Mengasap daging pada prinsipnya tidak terlalu berbeda dengan memanggang. Yang membedakan adalah pada level panas dan durasi pemrosesannya. Saat memanggang daging, kita membutuhkan panas yang besar dan karenanya durasi tidak perlu terlalu lama. Sementara itu, saat mengasap daging, kita membutuhkan panas yang relatif kecil dengan jangka waktu hingga berjam-jam.
Selain itu, ketika mengasap, kita juga menambahkan kayu kering ke dalam arang yang dipakai untuk memanaskan. Kayu kering ini bisa diganti dengan serbuk gergajian. Penggunaan kayu ini akan memberikan aroma yang khas pada daging. Daging asap yang kering ini bisa bertahan hingga berminggu-minggu tanpa dimasukkan kulkas.
Baca Juga:
3. Perendaman Garam (brinning)
Teknik ketiga ini termasuk teknik yang lebih sederhana dari dua teknik sebelumnya. Tapi untuk amannya teknik ini masih membutuhkan penggunaan kulkas. Dalam bahasa Inggris, perendaman garam disebut “brinning.” Cara ini dibedakan dari penggaraman (yang cenderung kering).
Dari sudut pandang kelezatan, mengawetkan daging dengan cara ini akan dapat menghasilkan daging yang lebih empuk dan lembut dibandingkan daging yang disimpan di dalam freezer. Pembekuan membuat daging terasa kering ketika dimasak. Namun, daging yang direndam air garam akan tetap lembut dan lembap saat dimasak. Selain itu rasa daging juga tidak akan terasa tawar.
Cara melakukannya cukup mudah. Kamu hanya perlu menyiapkan air yang diberi garam dalam sebuah kontainer. Bila ingin aroma sedap, silakan ditambahkan bawang putih atau lada hitam dalam air garam ini. Selanjutnya bersihkan daging dan potong-potong dalam ukuran yang tidak terlalu besar sehingga air garam bisa masuk ke lebih banyak permukaan.
Setelah itu, masukkan kontainer tertutup berisi daging kurban itu ke dalam kulkas. Kamu bisa membiarkan daging di sana sampai berhari-hari tanpa takut daging rusak. Jika ingin dimasak, tinggal dikeluarkan dagingnya.
Masing-masing dari ketiga cara ini memiliki keunggulannya tersendiri. Kalau kamu ingin daging kurban yang awet dengan cita rasa rempah yang kuat, dendeng adalah jawabannya. Kalau kamu suka daging kurban dengan aroma asap yang khas, maka pengasapan adalah pilihannya. Kalau kamu ingin sekedar punya daging kurban yang siap dimasak kapan saja dan tetap lembut, silakan memilih brinning.
Baca Juga: Sering Dilakukan, Padahal Salah! 10 Makanan Yang Tidak Boleh Masuk Kulkas