Social & Culture

18 Motif Batik Betawi Terkini, Dari Ondel-ondel Hingga Nandhur

UNESCO mengakui batik sebagai salah satu warisan budaya dunia. Di Indonesia sendiri, terdapat beragam jenis batik yang mencerminkan kekayaan budaya dari berbagai daerah. Sejarah batik Betawi sudah dikenal sejak abad ke-19 di kawasan Batavia yang sekarang menjadi bagian dari Jakarta.

Motif awalnya mengikuti corak batik wilayah pesisir utara Pulau Jawa, yaitu bertemakan pesisiran. Motif batik Betawi memperoleh pengaruh dari kebudayaan Tiongkok, terutama dalam penggunaan warna dasar. Batik Betawi menggunakan warna merah, hijau, kuning, dan biru yang cerah. Pengaruh budaya Islam juga terlihat pada motif yang tergambar pada kain batik.

Dalam perkembangannya, Batik Betawi terus menghasilkan motif-motif baru yang menceritakan tempat, kebudayaan, dan kehidupan orang Betawi. Berikut beberapa motif batik Betawi yang sudah dikenal masyarakat.

1. Motif Ondel-ondel

Motif Ondel-ondel pada Batik Betawi diangkat dari figur Ondel-ondel yang digunakan sebagai boneka penolak bala. Motif Ondel-ondel dibuat untuk mendapatkan kehidupan yang tenteram dan jauh dari bala bencana. Pada zaman dahulu, Motif Ondel-ondel digunakan pada acara-acara adat Betawi. Selain itu, ondel-ondel menjadi ciri khas Jakarta apalagi ketika perayaan ulang tahun Kota Jakarta.

2. Motif Nusa Kelapa

Ide pembuatan Batik Betawi Motif Nusa Kelapa terinspirasi dari Peta Ceila yang dibuat pada masa kekuasaan Prabu Siliwangi 1482-1521. Peta Ceila menjabarkan bahwa Jakarta dulunya berganti-ganti nama mulai dari Nusa Kelapa, Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, hingga Jakarta. Nama “Nusa Kelapa” diberikan oleh leluhur masyarakat Betawi yang kini dijadikan salah satu motif Batik Betawi. Selain itu, bagi orang Betawi, daun kelapa merupakan simbol upacara adat Betawi.

Baca Juga:

3. Motif Ciliwung

Bati Betawi Motif Ciliwung bermula dari peradaban manusia di tepian Sungai Ciliwung. Konon bangsa Portugis, Inggris, dan Belanda ingin menguasai Jakarta karena tertarik dengan Sungai Ciliwung. Penggunaan Sungai Ciliwung sebagai motif Batik Betawi diharapkan sebagai daya tarik dan sebagai simbol rezeki yang terus mengalir bagaikan aliran sungai Ciliwung.

4. Motif Rasamala

Batik Betawi Motif Rasamala mengisahkan ketika Belanda mulai memasuki wilayah Sunda Kelapa. Ketika itu Sunda Kelapa masih seperti hutan belantara yang ditumbuhi pohon Rasamala. Orang Betawi menganggap pohon Rasamala sebagai pohon keramat karena memiliki bau yang wangi.

5. Motif Salakanegara

Melalui Motif Salakanegara, Batik Betawi ingin bercerita tentang kerajaan pertama di tanah Betawi yang didirikan oleh Aki Tirem pada tahun 130 M. Orang Betawi percaya bahwa gunung memiliki kekuatan dan gunung yang mereka percayai itu adalah Gunung Salak. Sehingga mereka menamai kerajaannya dengan nama Salakanegara.

6. Motif Pucuk Rebung

Batik Betawi Motif Pucuk Rebung merupakan khas batik pesisir yang menggambarkan “pucuk batang bambu”. Motif Pucuk Rebung menjadi seragam wajib ketika pemilihan Abang-None Jakarta. Batik Betawi Motif Pucuk Rebung sering digunakan sebagai busana bawahan None Jakarta.

7. Motif Monas

Sebagai landmark Jakarta, Monas tentu saja menjadi salah satu inspirasi motif batik Betawi. Motif Monas melambangkan kebanggaan dan identitas kota Jakarta. Terkadang, motif ini dikombinasikan dengan elemen lain seperti kembang kelapa atau gigi balang, menciptakan komposisi yang menarik dan khas Betawi.

8. Motif Burung Hong (Phoenix)

Motif ini jelas menunjukkan pengaruh budaya Tiongkok yang kuat di Betawi. Burung Hong adalah lambang keberuntungan, keindahan, dan keabadian. Dalam batik Betawi, penggambaran burung Hong seringkali dinamis dengan warna-warna yang mencolok, memancarkan aura kemewahan dan keanggunan.

9. Daun Sirih

Motif Daun Sirih mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat Betawi. Daun sirih memiliki makna filosofis tentang persaudaraan, kebersamaan, dan pengobatan tradisional. Motif ini sering ditampilkan dalam bentuk stilasi daun sirih yang disusun rapi, memberikan kesan sederhana namun elegan.

10. Kembang Kelapa

Kembang Kelapa adalah hiasan khas Betawi yang biasanya ditemukan pada acara-acara adat. Motif ini melambangkan kemakmuran dan kesuburan, karena pohon kelapa memiliki banyak manfaat dari akar hingga buahnya. Penggambarannya sering kali detail dengan warna-warna yang menggambarkan suasana pesta.

11. Kembang Sepatu

Meskipun terlihat sederhana, motif Kembang Sepatu memiliki keindahan yang tak lekang oleh waktu. Bunga sepatu sering ditemukan di pekarangan rumah Betawi, melambangkan keindahan alami dan kesederhanaan hidup masyarakatnya. Motif ini biasanya digambar dengan warna-warna cerah yang menarik.

12. Motif Nyai Dasima

Motif Nyai Dasima terinspirasi dari cerita rakyat Betawi yang populer. Motif ini sering menggambarkan sosok wanita dengan pakaian khas Betawi atau elemen-elemen dari kisah Nyai Dasima yang tragis, memberikan nuansa romantis sekaligus melankolis.

13. Gigi Balang

Gigi Balang adalah ornamen khas pada rumah tradisional Betawi yang menyerupai gerigi. Motif ini melambangkan kekuatan, kekokohan, dan perlindungan. Penggambarannya seringkali berupa barisan segitiga yang rapi dan berulang, memberikan kesan geometris yang kuat.

14. Motif Si Pitung

Bicara tentang budaya Betawi, tak lengkap rasanya tanpa menyebut Si Pitung. Si Pitung merupakan tokoh Betawi yang hidup di masa penjajahan Belanda yang jago silat. Ia dianggap sebagai pahlawan bagi masyarakat Betawi dengan aksinya merampas harta orang-orang kaya untuk dibagikan masyarakat miskin. Sikap heroik dan gerak-geriknya semasa melawan kolonial pun tergambar jelas dalam batik khas Betawi bertema si Pitung.

15. Motif Baritan

Batik bermotif ini menggambarkan kegiatan syukuran, seperti tradisi di seluruh nusantara yang mengadakan syukuran sebagai ungkapan rasa syukur. Biasanya ini berkaitan erat dengan hasil panen yang melimpah, ungkapan kebahagiaan atas suatu pencapaian.

Dalam tampilan visualnya, terlihat bahwa berbagai sesajen dihadirkan dan hadirnya banyak orang serta adanya tokoh adat/ulama. Ini merupakan cerminan dari sosial budaya yang dianut oleh masyarakat Betawi dalam beragama dan berbudaya.

16. Motif Demprak

Motif ini menunjukkan jenis ketangkasan permainan tradisional Betawi.Permainan ini masih ditemukan di daerah-daerah Betawi di luar Jakarta, seperti di Bekasi, Karawang, di mana kondisi dan jenis permainan ini masih ditemukan dan dimainkan oleh anak-anak sebagai pengisi waktu luang.

Baca Juga:

17. Motif Demenan

Menunjukkan kebiasaan anak muda yang sedang bercinta. Situasi ini mungkin sering dijumpai pada masyarakat Betawi yang tinggal di daerah pedesaan, di mana pemandangan alam di sekitarnya cocok bagi mereka untuk membuat janji dan menata masa depan mereka. Alam dan suasana pedesaan yang kental dengan vegetasi yang rimbun dan berbagai jenis flora dan fauna juga mendukung ornamen dan motif batik.

18. Motif Nandhur

Menunjukkan kegiatan sehari-hari masyarakat Betawi, yaitu bercocok tanam, mungkin kegiatan ini sudah jarang ditemui di daerah Betawi. Potret ini sekaligus menjadi nilai paradoks dalam persepsi atau citra orang Betawi yang selama ini dikenal tinggal di Jakarta.

Itulah beberapa motif batik Betawi yang sudah dikenal oleh masyarakat, dan merupakan refleksi Kekayaan budaya Ibu Kota.

Baca Juga: 16 Motif batik Nusantara, Beragam dan Sarat dengan Makna

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button