Health

Tokoh Kartun Winnie The Pooh, Semua Menggambarkan Gejala Gangguan Mental!

Tidak bisa dipungkiri tontonan kartun generasi 90-an membawa kembali memori-memori masa kecil dulu, hiburan yang menyenangkan untuk di tonton sehabis pulang sekolah maupun pada hari libur. Salah satunya adalah Winnie the Pooh, beruang kuning berbaju merah yang menggemaskan tinggal di Hundred Acre Wood bersama kawan-kawannya. Bagi mereka setiap hari adalah petualangan seru yang tidak terlupakan dengan si manusia Christopher Robin.

Namun sebelum menjadi sebuah animasi serial, awalnya Winnie the Pooh adalah buku cerita bergambar yang diciptakan pada tahun 1926 oleh A.A Milne yang terinspirasi dari kisah nyata anaknya sendiri yaitu Christopher Robin Milne. Berawal dari Christopher kecil yang tidak pernah berpisah dari Pooh serta boneka lainnya seperti Piglet, Tigger, Rabbit, Eeyore, Owl dan Kanga. Karya-karyanya berhasil dinikmati oleh semua umur dan menjadi cerita terbaik sepanjang masa.

Di balik semua keunikan tokoh di Winnie the Pooh ternyata memiliki gangguan kesehatan mental layaknya manusia. Jadi, gangguan mental apa saja yang diidap mereka? Scroll ke bawah terus ya, guys.

1. Pooh (eating disorder)

winniethepooh (disney.com/pooh)
Eating disorder sering dipandang sebagai kebiasaan memuntahkan makanan setelah makan. Padahal penyakit ini ditandai sebagai pola makan yang tidak wajar dari biasanya.

Seperti beruang kuning karakter utama di Winnie the Pooh ini mengidap gangguan makan secara berlebihan terhadap madu hingga obesitas, bahkan ia berani membahayakan dirinya untuk mendapatkan madu tersebut. Lalu, ia akan menimbun dan menyembunyikan pot madu yang akan dimakannya nanti. Akibat berlebihannya terhadap madu, ia mengalami sulit berkosentrasi dan lalai. Gejala ini diketahui sebagai ADHD.

2. Piglet (anxiety disorder)

psychtoons (weebly.com/piglet)
Sahabat Pooh yang kecil dikenal sebagai sosok pendiam. Namun, terkadang ia gagap untuk menyampaikan sesuatu dan meringkuk ketakutan akan hal-hal buruk yang terjadi kepadanya. Sudah dipastikan ia akan langsung bersembunyi di balik badan pooh atau malah kabur begitu saja.

Penyakit ini menyebabkan rasa cemas dan takut berlebih dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga menyebabkan penderitanya menjadi cepat lemas secara fisik.

Baca Juga: 5 Jenis Gangguan Cemas yang Jarang Diketahui

3. Eeyore (depressive disorder)

winniethepooh (disney.com/eeyore)

Sosok keledai yang mempunyai ekor pita dengan ekspresi wajahnya yang murung. Ia suka berdiam diri dan terkadang enggan untuk berkumpul di keramaian. Jenis depresi yang dialami membuatnya tidak bersemangat.

Bahkan pernah saat ekornya menghilang entah kemana, ia hanya pasrah dan tidak pernah memikirkan solusinya. Baginya tidak ada hari spesial, setiap hari ia hanya merasakan hampa.

4. Tigger (ADHD)

winniethepooh (disney.com/tigger)
Macan yang lincah, ceria dan suka loncat kesana kemari dengan ekornya seperti pegas. Saat teman-teman lainnya sudah kehabisan energi untuk bermain atau bereksplor, ia masih full of energy. Namun, Tigger lebih sering membuat kekacauan dan tidak bertanggung jawab. Karena percaya dirinya yang tinggi, tidak sekalipun ia takut maupun berpikir dua kali dengan risiko yang diambilnya.

Penyakit ADHD identik dengan hiperaktif, impulsif dan masalah perhatian. Semua ini berkaitan dengan pengembangan otak yang berpengaruh atas perilaku yang susah dikendalikan.

5. Owl (dyslexia dan short term memory loss)

disney (fandom.com/owl)

Tokoh burung hantu yang cerdas di antara penduduk Hundred Acre Wood. Ia suka bercerita yang panjang dan berlarut-larut, terkadang ia melibatkan pembahasan tentang kerabatnya. Owl selalu membanggakan dirinya bahwa ia bisa di andalkan dalam kasus petualangan yang membahayakan.

Padahal sering kali terjadi miss understanding akibat ia tidak bisa membaca dan sulit mengeja. Akibat gejala dari penyakit short term memory loss yang membuatnya lupa dengan barusan apa yang ia katakan maupun hendak dilakukannya.

Baca Juga: Kenalan dengan Demensia, Mimpi Buruk Terburuk Para Lansia!

6. Rabbit (OCD)

disney (fandom.com/rabbit)

Gangguan mental yang tidak terkontrol mendorong penderitanya untuk melakukan sesuatu kegiatan secara berulang-berulang. Salah satu contohnya adalah ia harus merapikan hasil tanaman berkali-kali saat berkebun, kalau tidak rapi ia akan terus kepikiran.

Selain itu, ia sangat rajin membersihkan rumahnya dan selalu melindungi kebunnya dari sekumpulan gagak. Ia selalu melakukan sesuatu dengan caranya sendiri dan terobsesi dengan peraturan, ketertiban dan perencanaan. Perilaku ini cenderung disebut perfeksionis tanpa menyadari kondisinya.

7.Kanga (social anxiety disorder)

disney.fandom.com/kanga

Sosok kanguru sebagai single parent memiliki anak bernama Roo. Ia membesarkan Roo kelewat protektif, bahkan Roo pernah tidak boleh keluar dari kantong perutnya. Ia memiliki kecemasan luar biasa saat Roo diajak berpetualang oleh teman-temannya sebab ia percaya dunia luar sangat berbahaya.

Kecemasannya justru membuat Roo terkekang yang menurutnya tidak realistis. Penyakit ini memiliki kendala dalam bertemu orang baru atau berkumpul dengan banyak orang. Contohnya waktu Tigger mengajaknya bermain lompat-lompat ia mengatakan masih mempunyai pekerjaan rumah yang banyak, padahal hanyalah sebuah alasan untuk menghindari interaksi dengan orang lain.

8. Roo (autis)

disney (fandom.com/roo)

Sering kali Roo mendapat peringatan dan nasihat dari ibunya, Kanga. Sayangnya, Roo mengabaikan perkataan ibunya. Ia malah suka mendekati bahaya seakan tidak terjadi apa-apa. Selain itu, ia suka melakukan gerakan tertentu secara berulang. Roo juga mengalami saat-saat penuh kesendirian di kantong perut ibunya.

Baca Juga: 3 Penyebab Skizofrenia yang Wajib Anda Ketahui

9. Christopher Robin (schizophrenia)

disney (fandom.com/christopher_robin)
Satu-satunya karakter manusia di Winnie the Pooh. Ia memiliki pribadi ceria, menyenangkan dan sangat peduli dengan pooh dan teman-temannya. Kalau dilihat dari sisi psikologis, mereka semua adalah boneka kesayangan Christopher, bisa jadi mereka adalah manifestasi dari imajinasi atau suasana hati Christopher. Hal ini membuatnya susah membedakan dan memahami mana yang nyata atau sekedar imajinasi karna dia sudah nyaman dengan dunianya sendiri.

Terlepas dari kacamata psikologis, Winnie the Pooh banyak memberikan arti persahabatan dan kekeluargaan yang bisa kita petik. Keharmonisan mereka dalam menerima perbedaan patut diajarkan kepada anak-anak agar bisa berperilaku adil terhadapa kondisi apapun yang dihadapi orang lain.

Baca Juga: 7 Film Kartun Yang Tidak Tayang Lagi di Televisi

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button