Bisnis dan Keuangan

Tidak Hanya JD.ID, 7 Startup Ini Juga Gulung Tikar!

BekelSego – Beberapa waktu lalu, salah satu startup mengumumkan akan berhenti beroperasi pada akhir Maret mendatang. Startup tersebut adalah JD.ID. JD.ID merupakan startup yang berfokus pada penjualan barang-barang elektronik. Walaupun demikian, barang-barang lain seperti peralatan rumah, makanan dan skincare juga tetap dijualnya.

Dilansir dari CNBC Indonesia, JD.ID akan berhenti menerima pesanan pada 15 Februari 2023 dan memberikan waktu kepada para mitra dan penjual untuk menyelesaikan transaksinya pada akhir Maret. Sebelumnya, perusahaan tersebut melakukan PHK massal kepada 200 pekerjanya sebelum akhirnya mengambil langkah untuk menutup layanan.

Namun, ternyata JD.ID bukanlah satu-satunya startup yang gagal bersaing. Terdapat beberapa startup yang memiliki nasib sama dengan JD.ID. Lalu, apa saja startup-startup tersebut?

1. Fabelio

Startup dibawah naungan PT. Kayu Raya Indonesia yang bergerak dalam bidang desain interior dan furniture ini dinyatakan pailit pada Oktober 2022 lalu. Awalnya, Fabelio didirikan oleh Krishnan Menon dan Marshall Utoyo yang sempat masuk ke dalam jajaran 30 anak muda di Asia oleh Forbes pada 2018.

Fabelio dirancang untuk menyediakan furnitur berkualitas dengan harga terjangkau. Ia juga menyediakan desain gratis dan telah bekerja sama dengan lebih dari 2000 pengusaha furnitur lokal.

2. Sorabel

Sorabel merupakan startup e-commers yang bergerak dalam bidang fashion. Akibat kekurangan serta kesulitan penggalangan dana di masa pandemi virus corona, Sorabel mengumumkan akan diberlakukannya likuidasi dan penghapusan seluruh karyawan serta menghentikan operasional efektif per 30 Juli 2020.

3. Airy Room

Airy rooms merupakan startup yang menyediakan layanan hotel dan tiket pesawat yang tutup di masa pandemi Covid-19. Penyebab dari tutupnya startup ini adalah karena melemahnya industri pariwisata akibat dari diberlakukannya PPKM yang mengharuskan masyarakat untuk tetap berada di rumah.

Baca Juga: 5 Tips Menjalankan Bisnis Dropship, Agar Cepat Dapat Pelanggan!

4. Qlapa

Selama empat tahun, Qlapa telah memberikan wadah bagi pengrajin lokal untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah. Bahkan, e-commers barang-barang kerajinan ini pernah dianugerasi sebagai “Hidden Gem” oleh google play dan menjadi salah satu startup dengan pertumbuhan yang menjanjikan oleh Majalah Forbes Asia. Sayangnya, Benny Fajarai harus mengumumkan tentang penutupan startup ini karena dianggap sudah tidak dapat bersaing dengan startup-startup lainnya.

5. Stoqo

Pada tahun 2017 lalu, mantan Associate McKinsey dan Co Aswin Andrinson serta mantan Development Amazon, Angky Wiliam mendirikan sebuah startup yang berfokus pada bahan baku kuliner bernama stoqo. Sebelum resmi tutup, Stoqo telah berhasil mengalami peningkatan 7 kali lipat pada 2019 dan melayani puluhan ribu pengguna di area Jabodetabek.

6. Beres.id

Lagi-lagi sebuah startup asal Malaysia harus menutup layanannya dikarenakan dampak dari Covid-19. Beres.id merupakan startup yang menyediakan layanan jasa, seperti misanya service AC, perbaikan kulkas, jasa kontraktor maupun desain interior. Melalui pernyataan pihak Beres.id dikutip dari kompas.com menyatakan, “Dengan berat hati kami umumkan Beres.id menghentikan operasional mulai 30 Juni 2022.”

7. Elevenia

Per 1 Desember 2022, manajemen perusahaan mengumumkan bahwa layanan dari situs belanja online ini resmi ditutup. Diduga elevenia tutup dikarenakan persaingan yang ketat dari pesaing karena masuknya pemain asing. Alibaba menggelontorkan dana investasi pada Tokopedia sebesar US$1,1M. Sementara itu, grup yang dipimpin oleh Jack Ma tersebut memginvestasikan dananya sebesar US$ 2M kepada Lazada.

Nah itu dia beberapa startup yang harus menghentikan layanannya di Indonesia sebelum JD.ID. Ternyata, kebanyakan dari perusahaan-perusahaan startup tersebut tutup karena pandemi Covid-19, ya.

Baca Juga: 15 Istilah yang Seringkali Muncul di Online Shop, Pernah Lihat?

 

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button