Meskipun Membuat Tampilan Menawan, Namun Ini 6 Dampak Negatif Memakai Nail Art

Nail art atau lebih mudah disebut kuteks merupakan salah satu cara merawat dan mempercantik tubuh khususnya pada bagian kuku. Selain diwarnai, nail art juga membuat kuku lebih cantik dengan adanya berbagai hiasan seperti aksesori, lukisan dan lain sebagainya.
Namun, dibalik kecantikannya itu, ternyata memakai nail art juga dampak menimbulkan beberapa dampak negatif. Selengkapnya, berikut merupakan 6 dampak negatif memakai nail art yang dapat kalian rasakan.
1. Tidak sah dalam melakukan ibadah
Jika kalian Islam, maka pasti sudah mengerti bahwa ketika menggunakan nail art atau kutek membuat salat menjadi tidak sah. Kecuali kutek alami seperti pacar atau hena yang masih diperbolehkan. Larangan ini bukan tanpa sebab, karena kutek banyak sekali mengandung bahan kimia yang membuat kedap air. Sehingga ketika kita bersuci seperti mandi atau wudu air tidak bisa menembus kuku. Padahal wudu merupakan syarat wajib ketika akan melakukan salat.
Maka untuk perempuan, dianjurkan untuk menggunakan nail art ketika sedang haid saja karena tidak dapat melakukan ibadah. Mempercantik dan merawat diri memang sangat diperbolehkan dalam agama, namun jangan sampai menghambat aktivitas ibadah.
Baca Juga:
2. Merusak kutikula
Hampir semua perawatan nail art yang kita ketahui perlu untuk memotong kutikula agar hasil akhirnya terlihat rapi dan cantik. Namun sebenarnya, pemotongan kutikula ini bukan hal yang dibenarkan. Hal ini dikarenakan kutikula memiliki fungsi yang penting bagi kuku, yaitu untuk melindungi dari bakteri dan jamur.
Maka jika kutikula dipotong, kuku akan kehilangan tameng untuk melindunginya dari jamur dan bakteri. Salah satu ciri kuku yang bermasalah akibat pemotongan kutikula adalah bernanah, membengkak dan rapuh. Jika sudah demikian, bukannya tampak indah justru akan membawa kesakitan bagi kita.
3. Infeksi bakteri dan jamur
Seperti yang sudah disebutkan bahwa nail art membuat kuku rentan terinfeksi bakteri dan jamur. Apalagi bahan-bahan kimia yang ada pada cat pewarnanya dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan kuku dan jari. Bahan-bahan tersebut bisa terserap dan menginfeksi bagian kuku kita.
Salah satu penyakit akibat infeksi jamur dan kuku adalah paronikia yang disebabkan oleh jamur Staphylococcus aureus atau Staphylococcus enterococcus. Munculkan jamur ini disebabkan salah satunya adalah kuku yang lembab akibat pemasangan kuku palsu. Gejalanya berupa nyeri di sekitar kuku, bengkak dan hangat ketika disentuh. Oleh karena itu, selalu perhatikan kelembaban kuku agar tidak terjadi infeksi jamur seperti paronikia ini.
4. Kuku rapuh
Terlalu sering terpapar zat kimia dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh. Jika rapuh maka kuku akan mudah patah, padahal kuku memiliki fungsi yang penting untuk melindungi jari yang penuh dengan saraf. Maka jika kuku rusak tentu akan mempersulit kegiatan sehari-hari. Oleh karena itu, meskipun ingin tampil cantik jangan pernah mempersulit atau menyiksa diri sendiri.
5. Menyebabkan masalah pencernaan
Bagi kalian yang suka makan dengan tangan sepertinya memakai nail art bukan pilihan yang bagus. Hal ini karena bahan-bahan kimia yang terkandung dalam cat warna kuku bisa saja ikut tertelan dan mengganggu alat pencernaan.
Namun meskipun tidak makan dengan jari tangan langsung, bahan-bahan tersebut juga tetap berpotensi masuk ke dalam pencernaan. Dikarenakan kita pasti sering menyentuh area bibir dan mulut menggunakan tangan. Maka kita harus tetap berhati-hati ketika menggunakan nail art agar tidak masuk ke dalam pencernaan. Apabila terlanjur masuk dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, sembelit bahkan risiko kanker.
Baca Juga:
6. Tidak bisa berhemat
Dampak menakutkan selanjutnya adalah bahwa fakta memakai nail art dapat membuat kantong kering, apabila bagi kalian kaum mendang-mending. Harganya yang cukup pricey membuat sebagian orang berpikir dua kali ketika ingin mempercantik tampilan kukunya. Biasanya 1 kuku saja dibanderol dengan harga 10-20 ribu rupiah bahkan lebih, tinggal mengalikan dengan jumlah kuku jari kalian saja.
Akhir kata, itu dia beberapa dampak negatif memakai nail art. Pada akhirnya nail art tidak masalah dilakukan sebagai bentuk self reward atau ingin mempercantik diri. Namun dianjurkan tidak terlalu sering karena dampak-dampak di atas dapat mengintai.
Baca Juga: Waspada, 7 Warning Sign Kulit Tidak Cocok dengan Skincare!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.