LIngkungan

Krisis Energi Melanda Dunia, Apa Solusinya Indonesia?

Krisis energi tengah melanda dunia. Krisis energi yang dimaksud yaitu krisis energi fosil. Hal ini terlihat dengan melonjaknya penggunaan batu bara sebagai pengganti energi minyak bumi dan gas.

Seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Hadi Purnomo, bahwasanya minyak bumi yang merupakan salah satu dari energi fosil dunia kian menipis, hanya cukup sampai 53 tahun lagi.

Seperti Negara Jerman, yang sudah lebih dulu beralih menggunakan batu bara yang sebelumnya menggunakan energi gas.

Begitu juga Negara Jepang yang juga sudah mengalihkan penggunaan energinya ke batu bara dengan gencarnya mempromosikan teknologi batu bara bersih.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia juga termasuk negara yang sedang mengalami krisis energi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia akan tersedia hingga 9,5 tahun mendatang, sementara umur cadangan gas bumi Indonesia mencapai 19,9 tahun.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia mulai melirik pemanfaatan batu bara sebagai pengalihan penggunaan energi dari minyak bumi. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut, peningkatan pemanfaatan energi batu bara terlihat di tahun 2022, angkanya sebesar 166 juta ton.

Baca Juga:

Benarkah pemanfaatan batu bara adalah solusinya?

Penggunaan batu bara sebagai pengganti minyak bumi memang bermanfaat, namun apakah itu solusi? Ternyata tidak.

Faktanya, energi batu bara menghasilkan emisi karbondioksida. Pembakaran batu bara sebagai energi pembangkit tenaga listrik menghasilkan gas CO2, Nox, dan Metana.

Ketiga gas ini tertahan di lapisan atmosfer dan bersifat meneruskan sinar matahari yang masuk ke bumi. Atmosfer membentuk lapisan oleh tumpukan ketiga gas tersebut, oleh karena itu panas yang dihasilkan dari sinar matahari yang masuk kepermukaan bumi akan tertahan oleh lapisan tersebut.

Jika ini terjadi terus menerus akan sangat berbahaya bagi kelangsungan kehidupan yang ada di bumi. Maka dari itu, batu bara bukanlah solusi jangka panjang sebagai pengganti energi minyak bumi. Berbagai negara berlomba-lomba mencari sumber energi yang ramah lingkungan. Namun, apakah akan bisa terelesiasi dalam waktu dekat?

Baca Juga:

Solusi krisis energi di Indonesia

Rupanya, Indonesia diam-diam akan menggunakan energi nuklir sebagai pengganti energi nuklir. Rencananya, Indonesia akan memiliki pembangkit tenaga nuklir (PLTN) yang beroperasi di tahun 2030 di pulau Galasa, Kepulauan Bangka Belitung.

Chief Operating Officer ThorCon Power Indonesia, Bob S Effendi mengatakan pemotongan baja pertama untuk proyek ini akan dilakukan pada November 2024.

Bukan tanpa alasan, ternyata energi nuklir mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan energi fosil. Beberapa kelebihannya sebagai berikut :

  • Biayanya murah dan kompetitif ketimbang energi fosil
  • Tidak mengemisikan gas rumah kaca atau partikel polutan, sehingga ramah lingkungan
  • Kapasitas dan nilai efisiensinya yang tinggi, sehingga dengan bahan bakar yang sedikit namun menghasilkan bnyak energi
  • Tidak terpengaruh cuaca dan dapat beroperasi selama 24 jam

Baca Juga: Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia, Ini 5 Dampaknya terhadap Kesehatan dan Lingkungan

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button