Jarang Disadari, 5 Jenis Penyakit Mental Ini Berasal Dari Pikiran

Kondisi kesehatan mental yang dikatakan baik terjadi ketika seorang individu merasakan kesejahteraan dalam menyadari kemampuan dirinya sendiri, mampu mengatasi masalah, bekerja secara produktif, dan dapat berkontribusi pada komunitas di sekitarnya.
Sebenarnya, tidak masalah jika merasa ada suatu hal yang salah mengenai kondisi kejiwaan dan mengakui bahwa ada hal yang tidak baik-baik saja dalam diri sendiri. Karena, ternyata masih banyak orang yang mengabaikan kondisi kesehatan mentalnya. Bahkan, hanya 50% orang saja yang berniat mengunjungi psikolog untuk berkonsultasi tentang permasalahan mentalnya.
Seperti yang diketahui, kesehatan mental yang memburuk tidak hanya bersumber dari perasaan negatif saja, tetapi bisa juga berasal dari beban pikiran negatif yang akan menyebabkan sederet penyakit mental seperti penjelasan di bawah ini.
1. Gangguan Stres Pascatrauma
Kondisi kesehatan mental yang dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia, latar belakang, atau jenis kelamin setelah menyaksikan kejadian traumatis ini biasa disebut juga sebagai Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Dikarenakan pengaruh dari pengalaman atau peristiwa buruk, penyintas penyakit mental ini merasa dibebani oleh pikiran-pikiran dan perubahan suasana hati yang bersifat negatif.
Biasanya, pikiran negatif akan menimbulkan beberapa efek seperti mengalami mati rasa secara emosional, putus asa, kesulitan mencerna emosi positif, mengalami gangguan ingatan, tekanan emosional yang parah, dan kerap berprasangka buruk terhadap orang lain.
Selain dihubungkan dengan pengalaman traumatis, PTSD diduga terjadi oleh beberapa kondisi seperti memiliki kepribadian yang cenderung temperamental dan riwayat kelainan psikologis dari keluarga.
Jika tidak disembuhkan, trauma ini bisa menimbulkan perubahan reaksi fisik dan emosional seperti mudah panik, mudah marah, memilih menjauh dari lingkungan sosial, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan tidur, berperilaku agresif, memiliki perasaan seakan ingin merusak diri sendiri, dan diliputi perasaan bersalah.
Adapun metode pengobatan dalam penanaganan PTSD ialah dengan melakukan psikoterapi yang dibimbing oleh pakarnya, mengonsumsi beberapa obat untuk mengurangi kondisi depresi, serta melakukan terapi alternatif (meditasi, latihan fisik, yoga, dan akupuntur).
Baca Juga:
2. Gangguan Kecemasan
Tidak ada salahnya ketika seseorang merasa cemas yang bisa diindikasikan sebagai pencegahan terhadap suatu hal-hal buruk yang kemungkinan akan terjadi. Namun, jika perasaan cemas terlalu intens dan berujung menjadi overthinking, tentu hal ini dapat memicu kondisi yang dinamakan gangguan kecemasan (anxiety disorder).
Jenis penyakit mental ini juga bisa dikenal melalui beberapa gejala seperti gelisah, mudah marah, mudah tersinggung, mudah lelah, jantung berdebar, otot terasa menegang, kesulitan tidur, kesulitan untuk fokus, dan respon terkejut yang berlebihan.
Adapun penyebab gangguan kecemasan bisa dilihat dari beragam kondisi seperti faktor keturunan, faktor lingkungan, terganggunya sistem neurotransmitter pada otak, stres atau trauma, terlalu berpikiran negatif, hormon tertentu yang rendah pada bagian otak, dan tingginya tingkat aktivitas pada bagian otak tertentu.
Sebaiknya, jika merasa mengalami gangguan ini lakukanlah sesegera mungkin beberapa metode seperti membayangkan hal-hal yang menyenangkan saja, relaksasi, belajar menulis jurnal yang berisi segala macam kekhawatiran dalam diri beserta cara menanggulanginya, bersosialisasi, dan mengunjungi psikiater.
3. Insomnia
Kondisi ini dapat berdampak pada penurunan kualitas tidur seseorang, sehingga mengalami kesulitan tidur di malam hari.
Jenis penyakit mental yang menyerang usia muda dan usia lanjut ini dapat dilihat dari beberapa gejala seperti terganggu secara emosional, mengantuk di siang hari, kelelahan, dan bermasalah dengan konsentrasi atau memori dalam pikiran.
Adapun penyebab-penyebab dari insomnia sendiri ialah siklus tidur yang tidak beraturan, permasalahan pada kesehatan fisik, permasalahan secara psikologis (stres dan depresi), tidak menemukan kenyamanan saat tidur, dan efek samping obat-obatan.
Jangan mengatasi insomnia dengan obat tidur, ada baiknya menerapkan beberapa cara seperti hindari mengonsumsi makanan berat di malam hari, hindari bermain ponsel sebelum tidur, hindari pengonsumsian narkoba, hindari makanan dan minuman mengandung kafein, ciptakan kenyamanan ketika berniat untuk tidur, lupakan rasa kekhawatiran dalam diri, dan memasang aromaterapi.
4. Gangguan Psikosomatik
Nama dari penyakit mental ini terdiri dari dua kata, yaitu psyche (pikiran) dan soma (tubuh). Dengan kata lain, gangguan psikomatik merupakan sebuah kondisi yang memengaruhi tubuh dari dampak beban pikiran sehingga berpotensi memunculkan beberapa gangguan fungsi tubuh. Dan anehnya, ketika diperiksa secara medis, fungsi-fungsi tubuh yang dirasa bermasalah malah tidak dapat dibuktikan sama sekali.
Gejala psikosomatik dapat dilihat dari beberapa hal yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas listrik dari otak ke berbagai bagian tubuh seperti hilangnya nafsu makan, kesulitan tidur, sesak nafas, sakit kepala, jantung berdebar kencang, nyeri di area ulu hati, sakit perut, sakit punggung bagian belakang, sakit gigi, dan kondisi tubuh yang tremor berlebihan.
Adapun cara-cara yang dapat diterapkan dalam mengurangi gejala psikosomatik ialah dengan melakukan aktivitas kegemaran yang menyenangkan, meminta pertolongan pada orang terdekat, melakukan meditasi agar terhindar dari stres, dan membangun emosi positif.
Baca Juga:
5. Depresi
Jenis penyakit mental ini ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan sehingga menyebabkan penurunan suasana hati terhadap suatu kegiatan yang biasanya dilakukan secara menyenangkan. Bahkan, penderita depresi dapat berhenti dalam melakukan aktivitas kesehariannya dalam waktu berminggu-minggu sampai berbulan-bulan jika tidak diatasi sesegera mungkin.
Gejala depresi dapat dilihat dari berbagai macam tanda seperti perasaan yang tidak tenang, merasa putus asa, terganggunya pola tidur, perubahan nafsu makan, kehilangan energi, dan berpengaruh negatif pada pikiran (sulit berkonsentrasi, memiliki niat untuk menyakiti diri sendiri, dan memiliki niat untuk bunuh diri).
Jika ditinjau dari penyebabnya, depresi dapat terjadi karena faktor biologis sehingga adanya perubahan fisik pada otak, keseimbangan hormon yang tidak stabil, faktor keturunan, zat kimia dalam otak yang kadarnya tidak seimbang, dan peristiwa traumatis.
Adapun hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi depresi ialah dengan mendekatkan diri dengan keluarga, mengendalikan stres, pengobatan jangka panjang, dan memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Itu dia kelima jenis penyakit mental yang bersumber dari pikiran. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: Macam-Macam Mental Abuse dan Cara Menghindarinya; Waspada, Pelaku Bisa Saja Orang Terdekat!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.