7 Mutiara Hikmah dari Ahmad Dahlan, Pendiri Muhammadiyah Sebagai Pedoman Hidup
Hidup ini harus dijalani dengan penuh hikmah dan kedamaian. Begitu juga kata-kata mutiara penuh hikmah dapat menjadi pedoman menjalani kehidupan di dunia ini. Sebagai pendiri organisasi islam besar di Indonesia, Kiai Ahmad Dahlan memiliki ucapan-ucapan penuh hikmah. Selain perbuatan dan ucapan, tulisan beliau juga mengandung hikmah.
Setelah melalui pembacaan literatur, penulis menemukan 7 mutiara hikmah yang bisa menjadi pedoman menjalani hidup di dunia ini. Berikut mutiara hikmah dari kiai Ahmad Dahlan, sang pendiri Muhammadiyah.
1. Membela agama itu dengan harta kita
Janganlah kamu berteriak-teriak sanggup membela agama meskipun harus menyumbangkan jiwa sekalipun.Tapi beranikah engkau menawarkan harta bendamu untuk kepentingan agama.
Banyak orang berkoar bahwa mereka rela mengorbankan jiwa dan raga demi membela agama. Mereka berteriak seolah mereka orang yang peduli dengan agamanya. Mereka bersedia membela agama secara bersamaan. Namun, kiai Ahmad Dahlan justru mempertanyakan mereka tentang hartanya.
Maukah mereka berani menawarkan harta bendanya untuk kepentingan agama? Ternyata ketika dihubungkan dengan harta, mereka mundur teratur. Memang jika berhubungan dengan harta, mereka enggan dan teriakannya pun menghilang entah ditelan angin. Marilah kita beramal dengan harta kita untuk kepentingan agama.
Baca Juga:
2. Kebenaran tidak ditentukan banyaknya orang yang percaya
Kebenaran suatu hal tidaklah ditentukan oleh berapa banyaknya orang yang mempercayainya.
Zaman sekarang pendapat orang banyak dianggap sebagai hal yang benar. Lihat contoh bagaimana perempuan berhubungan dengan lawan jenis. Mereka bebas bergandengan tangan. Bebas berciuman dan berpelukan kayak teletubbies padahal mereka bukan muhrim. Tapi kehidupan yang menyatakan bahwa hal itu umum terjadi dan dianggap sesuatu yang benar. Padahal menurut agama dan norma itu hal yang salah dan negatif. Namun, orang tidak peduli.
Kepedulian tentang sesuatu yang benar walau tidak populer. Berpikirlah bahwa kebenaran tidak ditentukan banyak orang yang percaya.
3. Kasih sayang dan toleransi
Kasih sayang dan toleransi ialah kartu identitas orang islam.
Sebagai orang islam, kita harus menyebarkan hidup bertoleransi. Toleransi umat beragama sangat diperlukan. Tidak boleh ada pertentangan di antara umat manusia. Kita pun harus menebarkan kasih sayang antarumat. Menjaga kasih sayang dan toleransi antar umat beragama. Semoga hal itu menjaga kesatuan dan kebersamaan.
4. Tidak ada kebenaran muncul saat tidak paham agama
Tidak akan ada kebenaran muncul di kepala bila hati kita miskin akan pemahaman terhadap ajaran agama Allah.
Pemahaman tentang agama yang kita anut harus lebih diperkaya. Jangan sampai kita sedikit belajar agama. Tanpa pemahaman yang benar kita akan tersesat dan tidak pernah ada kebenaran yang diperoleh. Kebenaran tidak akan muncul di kepala jika hati kita miskin pemahaman terhadap agama yang kita anut. Pahamilah agama agar muncul kebenaran di hati.
5. Jangan takut melawan hawa nafsu
Jangan takut melawan hawa nafsu dan kebatilan karena itu adalah jalan hidup orang islam.
Hawa nafsu hanya membawa keburukan dalam perilaku kehidupan. Kebatilan juga meningkatkan akses kejahatan. Jika kebatilan dan hawa nafsu dibiarkan merajalela, hidup tidak akan tenang. Melawan hawa nafsu dan kebatilan termasuk jalan hidup umat islam. Oleh karena itu, jangan pernah merasa takut. Ketakutkan akan kebatilan hanya menambah kuatnya hawa nafsu. Intinya jangan takut.
6. Salat dan zakat saling berkaitan
Kata salat muncul beberapa kali dalam kitab suci Alquran dan itupun dihubungkan dengan zakat.
Salat dan zakat termasuk rukun islam. Keduanya saling berkaitan. Dalam kitab suci Al-Qur’an disebutkan beberapa kata tentang salat. Namun, salat selalu berhubungan dengan zakat. Salatlah dan berzakatlah maka hidupmu akan tenang dan damai. Jangan pernah tinggalkan salat dan bayarlah zakat. Sebab amal ibadah yang dihitung terlebih dulu adalah salat kita. Jika salat kita baik, maka baiklah segala amal perbuatan kita.
Baca Juga:
7. Membuat keteladanan sebagai warisan terbesar
Warisan terbesar seorang ayah adalah dapat membuat keluarganya sebagai teladan. Berkorbanlah dengan ikhlas dan hati yang suci baik harta maupun tenaga.
Seorang ayah seharusnya menjadi teladan bagi seluruh keluarganya. Sosok ayah setidaknya melindungi seluruh anggota keluarga dan menjadi teladan bagi semuanya. Sebagai teladan, ia harus benar-benar tampil baik dan berbuat baik untuk semua. Untuk itu bagi seorang ayah berkorbanlah dengan ikhlas.
Berkorban tidak hanya harta tapi juga tenaga. Keikhlasan berkorban dan mencari nafkah untuk keluarga, layak menjadi teladan bagi seluruh anggota keluarga. Marilah jadi ayah yang dapat membuat keluarganya sebagai teladan.
Demikian, 7 mutiara hikmah dari Ahmad Dahlan sebagai pedoman hidup. Semoga bermanfaat dan salam literasi.
Baca Juga: 7 Mutiara Hikmah dari Soeharto, Mantan Presiden Republik Indonesia
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.