Pemanasan Global dan Perubahan Iklim! Yuk, Belajar Bareng Hal Ini
Pemanasan global dan perubahan iklim adalah dua istilah yang semakin terkenal. Pemanasan global atau global warming adalah meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, bumi, dan lautan. Sedangkan perubahan iklim atau climate change merupakan perubahan yang signifikan pada iklim, seperti suhu udara atau curah hujan, selama kurun waktu 30 tahun atau lebih. Perubahan iklim merupakan akibat dari global warming.
Dalam satu abad terakhir suhu permukaan global telah meningkat antara 0,74 – 0,18 0C. Di Indonesia sendiri, menurut data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), suhu rata-rata udara di permukaan tanah di Indonesia, mengalami peningkatan sebesar 0,5 0C.
Kedepan, pemanasan global dan perubahan iklim akan semakin meningkat. Masih menurut data Bappenas, jika dibandingkan dengan periode tahun 1961 hingga 1990, rata-rata suhu di Indonesia diproyeksikan meningkat 0,8 hingga 1,0 0C antara tahun 2020 hingga 2050. Bahkan jika menilik model iklim milik Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC; Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim yang dibentuk PBB), menunjukkan suhu permukaan global akan mengalami peningkatan antara 1.1 hingga 6.4 derajat selama abad ke dua puluh satu.
Penyebab terjadinya pemanasan global
IPCC menyimpulkan bahwa pemanasan global yang terjadi sejak pertengahan abad ke-20. Hingga kini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat kegiatan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan.
Di atas permukaan bumi, efek rumah kaca juga bisa terjadi. Hal ini dapat terjadi karena sebanyak 25% energi matahari yang masuk ke bumi dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diabsorpsi permukaan bumi, dan 5% lainnya dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi matahari yang telah diabsorpsi akan dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan juga permukaan bumi. Namun, energi yang dipantulkan tersebut bisa terhalang oleh karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang terdapat di atmosfer bumi. Banyaknya CO2 di udara menjadi salah satu faktor terjadinya pemanasan global.
Sebenarnya zat CO2 dibutuhkan dan akan diserap oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis. Akan tetapi, karena semakin menipisnya hutan dan lahan hijau membuat kadar CO2 di atmosfer tidak terkendali. Faktor pemanasan global lainnya adalah seperti gas industri, polusi bahan bakar, dan gas metana yang dihasilkan dari sampah plastik.
Baca Juga: Merancang Detektor Kesuburan Tanah Berbasis Solar Cell
Dampak pemanasan global
Dampaknya akan sangat dirasakan oleh manusia dan lingkungan hidup. Diantaranya dampak-dampak tersebut adalah tidak stabilnya iklim, meningkatnya permukaan air laut, gangguan ekologis, rusaknya infrastruktur, dan lain-lain. Masing-masing dampak tersebut pun masih akan mendatangkan berbagai dampak susulan lainnya baik dalam bidang ekonomi, ekologi, kesehatan, hingga sosial dan politik.
Salah satu contoh dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global adalah mencairnya gletser dan es di kutub. Hal ini akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut dan membuat sebagian daerah terendam air laut.
Contoh dampak buruk lainnya dari pemanasan global adalah seperti curah hujan yang tinggi, kegagalan panen, hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies, hingga penipisan lapisan ozon pada atmosfer bumi.
Perubahan iklim sebagai akibat dari pemanasan Global
Perubahan iklim adalah perubahan jangka panjang dalam pola cuaca di suatu wilayah. Perubahan iklim merupakan perubahan pola cuaca yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan adanya peningkatan konsentrasi karbon dioksida yang mengakibatkan peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi. Pemanasan global mengganggu siklus alami dan menyebabkan beberapa perubahan jangka panjang dalam iklim.
Beberapa tahun ini, kita merasakan musim kemarau yang lebih panas dari biasanya. Musim hujan pun mulai terlihat lebih ekstrem disertai petir dan angin kencang. Jika kamu perhatikan kondisi di wilayah atau negara lain, cuaca di tempat tersebut pun sejatinya tak jauh berbeda. Musim panas yang menyengat dan musim dingin yang disertai badai. Hal itu semua merupakan perubahan iklim yang terjadi pada akhir-akhir ini.
Perubahan iklim sendiri merupkan perubahan suhu yang drastis disertai curah hujan, pola angin, dan fenomena cuaca lainnya yang tidak biasa. Perubahan ini bersifat signifikan dan terjadi pada periode waktu tertentu. Tentu saja, hal ini bukanlah berita yang bagus karena berdampak terhadap lingkungan serta makhluk hidup yang tinggal di bumi, termasuk manusia.
Jadi, pergeseran musim hujan dan musim kemarau beberapa tahun belakangan ini, merupakan perubahan iklim yang terjadi karena pemanasan global. Yuk, selamatkan bumi!
Baca juga: 5 Hal Tentang Pengetahuan dan Riset yang Bisa Dilakukan di Kebun Raya Bogor
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.
I may need your help. I’ve been doing research on gate io recently, and I’ve tried a lot of different things. Later, I read your article, and I think your way of writing has given me some innovative ideas, thank you very much.