3 Dampak Keseringan Scroll Media Sosial Bagi Kesehatan


Keseringan scroll media sosial telah menjadi kebiasaan umum di era digital saat ini. Dengan sejuta konten menarik yang tersaji membuat pengguna terus merasa ketagihan pada platfrom media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan lainnya.

Namun, seringkali kita tidak menyadari dampak negatif dari kebiasaan ini terhadap kesehatan tubuh kita. Yuk, kita cari tau bersama.

1. Dampak pada kesehatan mental

Salah satu dampak yang paling terlihat dari keseringan scroll media sosial adalah pada kesehatan mental. Paparan yang berlebihan terhadap konten media sosial dapat menyebabkan perasaan cemas, depresi, dan rendah diri. Melihat postingan-postingan yang sempurna dari orang lain dapat membuat kita merasa tidak puas dengan kehidupan kita sendiri, menciptakan tekanan sosial untuk terus bersaing dalam hal penampilan dan pencapaian.

Selain itu, fenomena FOMO (Fear of Missing Out) juga sering muncul ketika kita melihat postingan orang lain yang menunjukan kegiatan yang menyenangkan atau melakukan sesuatu yang menarik. Hal ini dapat membuat kita merasa tertekan untuk selalu terlibat dan tidak ingin ketinggalan momen-momen penting.

Baca Juga:

2. Gangguan tidur dan kualitas istirahat

Scrolling media sosial sebelum tidur telah menjadi kebiasaan yang umum, tetapi penelitian menunjukkan bahwa paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme tidur alami kita. Hal ini mengakibatkan kesulitan dan gangguan tidur, berkurangnya kualitas istirahat yang dibutuhkan tubuh serta tidur yang tidak nyenyak.

Baca Juga:

3. Kebiasaan scroll juga mengganggu produktivitas

Scrolling yang tak terkendali dapat mengganggu produktivitas kita. Seringkali kita menemukan diri kita terjebak dalam situasi tak berujung di media sosial, menghabiskan waktu berjam-jam tanpa kita sadari. Hal ini dapat mengganggu fokus dan menyebabkan penurunan produktivitas dalam pekerjaan, belajar, dan kegiatan sehari-hari.

Nah, bagaimana, sih cara mengelola kebiasaan scroll media sosial supaya tidak berdampak buruk? Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengelola kebiasaan tersebuut:

  1. Tetapkan batasan waktu untuk menggunakan media sosial dan disiplin dalam mematikan pemberitahuan agar tidak tergoda untuk melihatnya setiap saat.
  2. Buatlah jadwal tanpa media sosial. Seperti sebelum tidur atau selama makan siang, untuk memastikan kita dapat beristirahat dan berinteraksi dengan dunia nyata.
  3. Pilihlah konten yang positif dan bermanfaat dan meningkatkan pengetahuan kita, seperti artikel inspiratif, sumber belajar, atau konten yang berkaitan dengan minat kita.
  4. Periksa pengaturan privasi dan keamanan di akun media sosial kita untuk memastikan informasi pribadi tidak diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Karena di era digital sangat rentan akan kebocoran data.
  5. ATingkatkan interaksi sosial dan hubungan di dunia nyata dengan bertemu teman-teman, berpartisipasi dalam kegiatan fisik, atau mendukung komunitas lokal. Hal ini dapat membantu kita untuk menambah relasi dan bertemu dengan orang yang berbeda latar belakang.

Maka dari itu, keseringan scroll media sosial memiliki dampak negatif pada kesehatan mental, tidur, produktivitas, dan keamanan data pribadi. Penting bagi kita untuk mengelola kebiasaan scroll bermedia sosial dengan bijak.

Dengan membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial, memilih konten yang bermanfaat, dan menjaga keseimbangan dengan interaksi offline yang sehat, kita dapat mengurangi dampak negatif dan menjaga kesehatan dan keamanan kita dalam menghadapi era digital yang terus berkembang.

Baca Juga: Kekuatan Media dalam Politik: Memahami Dampak dan Tantangan dalam Era Informasi Modern

BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.


Explorer

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *