7 Keistimewaan Bulan Ramadhan Menurut Al-Qur’an dan Hadis: Dari Turunnya Al-Qur’an Sampai Pengampunan Dosa

Tahun ini 1 Ramadhan 1446 Hijriah resmi diumumkan oleh Nasaruddin Umar selaku Menteri Agama, jatuh pada tanggal 1 Maret 2025. Setelah sidang isbat dan pengamatan hilal, maka awal Ramadhan tahun ini berbarengan dengan awal bulan masehi.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa sebagai umat muslim kita wajib untuk menjalankan puasa di bulan Ramadhan. Sesuai dengan firman Allah SWT, sebagai berikut:
يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ )
Artinya: “Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).
Selain diwajibkan berpuasa, bulan Ramadhan juga mengandung keistimewaan di dalamnya. Banyak firman Al-Qur’an dan Hadits yang menjelaskan keutamaan, serta keistimewaan di bulan Ramadhan. Berikut keistimewaan-keistimewaan bulan Ramadhan menurut Al-Qur’an dan Hadits untuk kamu ketahui dan sebagai pendorong agar kamu lebih semangat dalam menjalankan puasa sebulan penuh.
Keistimewaan-keistimewaan bulan Ramadhan sebagai berikut:
1. Bulan turunnya Al-Qur’an
Keistimewaan bulan Ramadhan yang pertama adalah turunnya Al-Qur’an. Al-Qur’an sebagai pedoman umat muslim, yang di dalamnya terkandung banyak petunjuk. Keistimewaan ini dijelaskan langsung oleh Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira. Turunnya Al-Qur’an disebut juga Nuzulul Qur’an. Karenanya sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk memperbanyak membaca dan mengkaji Al-Qur’an di bulan Ramadhan. Jika kamu membaca Al-Qur’an di bulan Ramadhan, maka pahala yang biasa didapat oleh mereka yang membaca Al-Qur’an di hari-hari biasa, akan dilipatgandakan.
Baca Juga:
2. Bulan yang di dalamnya ada malam Lailatul Qadar
Keistimewaan yang kedua di bulan Ramadhan, yaitu adanya malam Lailatul Qadar, di mana pada malam itu lebih baik daripada 1000 bulan. Hal ini semakin dikuatkan dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Qadr ayat 1-5, yang bunyinya:
إِنَّآ أَنزَلۡنَٰهُ فِي لَيۡلَةِ ٱلۡقَدۡرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.”
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 1)
وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ
“Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?”
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 2)
لَيۡلَةُ ٱلۡقَدۡرِ خَيۡرٞ مِّنۡ أَلۡفِ شَهۡرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.”
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 3)
تَنَزَّلُ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذۡنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمۡرٍ
“Pada malam itu turun para malaikat dan Roh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 4)
سَلَٰمٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطۡلَعِ ٱلۡفَجۡرِ
“Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.”
(QS. Al-Qadr 97: Ayat 5)
Lailatul Qadar sesungguhnya adalah malam yang penuh dengan keberkahan, pada malam itu Allah SWT mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dan mewujudkan setiap hajat yang dilangitkan dengan tulus.
Pada malam ini dan pada malam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, berzikir, membaca Al-Qur’an, bersedekah dan amalan-amalan baik lainnya.
3. Bulan penuh pengampunan dosa
Keistimewaan bulan Ramadhan yang ketiga adalah bulan yang di dalamnya penuh dengan pengampunan dosa. Seperti yang disabdakan Rasulullah saw, yang berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barang siapa melakukan ibadah di malam hari bulan Ramadhan, karena iman dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi penting hukumnya untuk kita terus melakukan ibadah dengan penuh keridhaan, sehingga dosa-dosa yang telah lalu, Insya Allah, Allah akan ampuni.
4. Bulan dilipatgandakannya amal perbuatan
Keistimewaan bulan Ramadhan yang keempat adalah dilipatgandakannya amal perbuatan kita. Janji Allah itu nyata dan pasti.
Bayangkan, ketika kita mengamalkan ibadah dan perbuatan baik di hari-hari biasa saja Allah ganjar kita dengan pahala yang setimpal, apalagi jika itu dilakukannya di bulan Ramadhan, maka Allah akan mengganjar kita dengan pahala yang berlipat-lipat.
Di antara pahala yang akan dilipatgandakan adalah pahala bersedekah dan pahala ketika mengerjakan umrah.
Hal ini sesuai dengan dua hadis Nabi Muhammad saw berikut:
أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Artinya: Rasulullah saw pernah ditanya, “Sedekah apakah yang paling mulia?” Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan” (HR Tirmidzi).
إِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ تَقْضِي حَجَّةً أَوْ حَجَّةً مَعِي
Artinya: “Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan sebanding dengan haji atau seperti haji bersamaku.”(HR Bukhari: 1863)
Maka, jika kamu mampu hendaklah menunaikan umrah di bulan Ramadhan karena pahalanya sebanding dengan mengerjakan ibadah haji. Insya Allah.
5. Penghuni Neraka Dibebaskan Di Bulan Ramadhan
Keistimewaan yang kelima adalah dibebaskannya penghuni neraka. Betapa mulianya bulan Ramadhan itu, sehingga Allah SWT membebaskan penghuni-penghuni neraka pada malam di bulan Ramadhan.
Ini persis seperti apa yang disabdakan Rasulullah yang berbunyi sebagai berikut:
إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Artinya: “Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan): Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah swt memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka”(HR Tirmidzi).
6. Syafaat Bagi yang Berpuasa dan Membaca Al-Qur’an
Keistimewaan bulan Ramadhan selanjutnya adalah mereka yang mengerjakan puasa dan membaca Al-Qur’an maka kelak di hari kiamat ia akan mendapatkan syafaat.
Syafaat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah pertolongan yang diberikan oleh malaikat, pada Nabi, atau orang-orang mukmin pilihan Allah SWT, untuk meringankan azab di akhirat nanti.
Hal ini juga sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SWA sebagai berikut:
اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ
Artinya: “Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari” Al-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur di malam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat” (HR Ahmad).
Begitu besarnya syafaat berpuasa dan membaca Al-Qur’an, maka sangat rugi bagi mereka yang meninggalkannya. Jadi, ayo lebih bersemangat lagi mengerjakan puasanya!
Baca Juga:
7. Doanya Orang Berpuasa Mustajab
Keistimewaan yang ketujuh di bulan Ramadhan adalah apabila orang yang berpuasa berdoa, maka doanya adalah Mustajab.
Mustajab adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti mudah terkabul, mujarab dan manjur. Doa yang terkabul atau Mustajab adalah doa yang ketika dipanjatkannya dengan cara yang benar, di waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat pula.
Bulan Ramadhan menjadi waktu yang Mustajab bagi kita untuk berdoa, ini seperti yang disabdakan Rasulullah, yang bunyinya sebagai berikut:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Artinya: “Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir, dan doa orang yang teraniaya” (HR Baihaqi).
Maka tidak heran jika Nabi Muhammad saw menganjurkan kita untuk banyak-banyak berdoa di bulan Ramadhan, karena keistimewaannya dan betapa mujarabnya doa kita itu. Panjatkan doa-doa terbaikmu, dan mintalah hajatmu dengan penuh keikhlasan, ketulusan, dan lakukan dengan baik dan benar. Insya Allah, Allah Swt pasti kabulkan.
Itulah sedikit dari banyaknya keistimewaan bulan Ramadhan yang penuh keberkahan dan kebaikan. Kita sebagai umat muslim diwajibkan untuk melakukan amal saleh, meninggalkan keburukan, dan menyambut kemenangan dengan berbagi dengan sesama.
Dengan banyaknya keistimewaan yang tertuang dari Al-Qur’an dan hadis, setidaknya akan membuat kita semakin bersemangat dan ikhlas, serta tulus dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, karena begitu banyak ganjaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Bahkan kebaikan untuk kesehatan kita sekalipun.
Oleh karena itu, mari kita beribadah dengan benar, bersyukur dengan lebih rajin, berbagi dengan lebih ikhlas. Insya Allah, Allah melihat setiap apa yang kita perbuat, dan mengabulkan setiap doa dan hajat kita.
Akhir kata, terima kasih sudah membaca artikel ini sampai habis. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semangat!
Baca Juga: 8 Amalan Sunah di Bulan Ramadhan, Oke Gas!
BekelSego adalah media yang menyediakan platform untuk menulis, semua karya tulis sepenuhnya tanggung jawab penulis.