7 Fakta Unik Tentang Hujan, Ada Yang Berwarna!
Hujan memang bukan favorit semua orang. Tak sedikit manusia mengeluhkan hadirnya hujan. Mereka merasa hujan telah menghambat segala rutinitas yang ada, bahkan mengganggap hujan sebagai hal yang buruk dan menjengkelkan.
Padahal, jika melihat dari sisi yang lain, kehadiran hujan justru patut untuk disyukuri sebagai berkah dari Allah. Oleh karena itu, sebagai wujud syukur akan kehadirannya, maka ucapkan doa, “Allahumma shoyyiban naafi’aan” yang artinya “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”
Saat hujan turun adalah waktu terbaik untuk berdoa. Dalam hadis dari Sahl bin Sa’d, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika azan dan doa ketika turunnya hujan.” Oleh karena itu, jangan ragu untuk memanjatkan banyak doa kepada Allah ketika hujan turun.
Namun, ternyata tetesan air yang turun dari langit dalam jumlah yang banyak ini adalah air murni yang bahkan bisa lebih bersih dibandingkan dengan air dalam tanah. Air hujan merupakan rahmat dari Allah Swt. Karena itu, banyak manfaat dari air hujan bagi kesehatan manusia. Misalnya, membuat kulit terlihat awet muda dan cantik, menyuburkan rambut, menetralkan PH darah, menyingkirkan sel kanker, dan masih banyak lagi manfaat air hujan bagi kesehatan manusia.
Selain manfaat kesehatan tersebut, ada juga beberapa fakta menarik mengenai hujan yang perlu kita ketahui agar semakin bertambah keimanan kita kepada Allah. Meskipun merupakan fenomena alam yang biasa terjadi, hujan tetap menghadirkan banyak hal yang unik bagi manusia. Apa saja fakta unik tentang hujan tersebut? Mari kita simak bersama-sama.
1. Air hujan yang jatuh ke bumi tidak menghancurkan benda yang ditumbuknya
Seperti yang kita ketahui, air hujan berasal dari awan yang terbentuk dari penguapan perairan di muka bumi. Nah, turunnya air hujan dirancang sedemikian rupa oleh Allah, agar jatuh dalam bentuk tetes-tetes air yang ketika menumbuk benda di permukaan bumi, tidak menghancurkannya. Bayangkan kalau air hujan tumpah begitu saja. Atau bayangkan jika turunnya air hujan besar dan berat seperti batu. Tentu bumi ini akan porak poranda bukan?
Baca Juga:
2. Mengandung aroma petrikor yang menenangkan
Saat air hujan menyentuh permukaan tanah, seringkali ada aroma khas yang muncul dan biasa disebut petrikor. Aroma ini mampu merangsang indera penciuman yang kemudian diterjemahkan oleh dua area otak yaitu amigdala dan hipokampus yang bertugas mengatur emosi dan memori. Hal ini juga menyebabkan kita sering mengingat kenangan positif di masa lalu. Ingatan ini membuat kita nyaman dan tenang di kala hujan turun.
3. Bentuk tetesan hujan berbeda-beda
Bentuk tetesan hujan tergantung pada ukuran diameter tetesan hujan. Jika diameter kurang dari 2 (dua) milimeter, maka tetesan berbentuk hampir bulat sempurna. Sedangkan jika diameter tetesan lebih dari 2 (dua) milimeter, maka tetesan hujan akan berbentuk sedikit memanjang, pipih di bagian bawah, dan bulat di atas, seperti jamur atau bahkan roti hamburger.
Hal ini terjadi karena saat tetesan hujan jatuh, bagian bawah tetesan akan terkena tekanan udara paling besar dibandingkan dengan bagian sisi-sisi tetesan. Sehingga bagian bawah tetesan akan memipih, dan sisi-sisinya melebar. Hal ini juga merupakan bukti kekuasaan Allah. Jika benda lain dengan ukuran dan massa seperti tetes hujan jatuh seperti tetesan hujan, tentu akan habis karena bergesekan dengan udara.
4. Suara rintik hujan membuat pikiran rileks
Rintik hujan masuk ke dalam karakteristik suara jenis white noise, yaitu suara yang konstan sehingga mampu menutupi suara-suara lain yang cenderung berisik. Hal ini membuat kita hanya fokus pada suara hujan yang membuat pikiran kita menjadi rileks.
Baca Juga:
5. Perlu 2 menit tetesan hujan mencapai tanah
Ketinggian tempat tetesan hujan jatuh dari awan memang bervariasi. Namun tetesan hujan turun ke tanah dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam. Jika kita asumsikan awan tersebut berada di ketinggian sekitar 760 meter, kira-kira butuh waktu 2 menit bagi tetesan hujan untuk mencapai permukaan.
Tetesan hujan yang lebih besar dapat jatuh secepat 32 km/jam, sedangkan tetesan hujan terkecil membutuhkan waktu hingga 7 menit untuk jatuh ke tanah.
6. Hujan terberat di dunia tercatat di India
Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun. Ini menjadikan Cherrapunji sebagai salah satu tempat terbasah di dunia, dengan intensitas hujan yang sangat tinggi terutama selama musim monsun.
7. Dalam beberapa kondisi, hujan memiliki warna
Hujan tidak selalu berwarna bening. Ada beberapa fenomena yang menyebabkan hujan berwarna, seperti hujan merah yang disebabkan oleh debu atau pasir, dan hujan kuning yang disebabkan oleh serbuk sari.
Bagaimana? Semakin menikmati datangnya hujan? Apalagi jika ketika hujan turun, ada segelas kopi atau teh panas yang membuat suasana akan semakin sahdu.